Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Dampak invasi Rusia ke Ukraina 2022 terhadap PLTN di Ukraina
Dampak invasi Rusia ke Ukraina 2022 terhadap PLTN di Ukraina adalah serangkaian peristiwa yang terjadi sebagai akibat dari Invasi Rusia ke Ukraina. Ukraina adalah negara yang dikenal sebagai kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir serta Zona Eksklusi Chernobyl, lokasi terjadinya bencana Chernobyl 1986. Pada 11 Maret, Chernobyl dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia menjadi kawasan pertempuran selama invasi Rusia ke Ukraina 2022. Dampak dari invasi tersebut memicu perdebatan mengenai program energi nuklir di negara-negara Eropa lainnya, serta memicu diadakannya diskusi khusus terkait status pembangkit listrik termasuk kekhawatiran akan potensi bencana yang timbul.
Pertempuran
Pendudukan Chernobyl bermula pada tanggal 24 Februari yang merupakan bagian dari serangkaian awal sebelum terjadi serangan Kyiv, di mana di hari yang sama, pasukan Rusia dinyatakan berhasil menguasai zona eksklusi tersebut.
Operasi militer lainnya yang dikenal sebagai Pengepungan Enerhodar berlangsung empat hari kemudian setelah Pendudukan di kawasan Chernobyl, pada 28 Februari. Pasukan Rusia kemudian bergerak maju memasuki wilayah Ukraina Selatan. Serangan Rusia di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia dimulai pada 3 Maret dan berhasil menduduki pembangkit listriknya keesokan hari. Pada 6 Maret, Badan Tenaga Atom Internasional mengeluarkan kecaman serta ungkapan keprihatinan atas potensi campur tangan militer Rusia dalam pengoperasian pembangkit listrik tersebut. Mereka juga melakukan pemutusan jaringan seluler dan internet yang digunakan pembangkit listrik untuk komunikasi.
Masalah keamanan
Sejumlah masalah keselamatan telah didiskusikan dan dikemukakan oleh Badan Tenaga Atom Internasional bersama pemerintah Ukraina, sejak peristiwa Pendudukan Chernobyl dan pembangkit listrik Zaporizhzhia. Mereka menggarisbawahi tertundanya memberikan cuti yang layak kepada staf karena kurangnya pekerjaan pemeliharaan rutin yang dilakukan. Apotek di beberapa negara Eropa juga mengabarkan adanya peningkatan penjualan pil yodium dalam dua minggu pertama setelah invasi. Tetapi, beberapa otoritas keselamatan nuklir Eropa hingga peristiwa invasi Ukraina berlangsung menyimpulkan bahwa tidak ada bahaya secara langsung dari bencana radioaktif yang secara signifikan terjadi.
Pada 6 Maret, Presiden Prancis Emmanuel Macron menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin lewat panggilan seluler terkait peristiwa tersebut. Ia mendesak Putin agar segara memastikan status keamanan pabrik-pabrik dan mengambil tindakan untuk tidak turut serta dalam konflik yang terjadi. Menyusul seruan tersebut, Kremlin mengeluarkan pernyataan yang mengabarkan bahwa pihak mereka bersedia untuk terlibat dalam negosiasi dengan BTAI dan pemerintah Ukraina untuk memastikan keamanan kedua negara.
Perdebatan tentang tenaga nuklir di Eropa
Invasi Ukraina mengakibatkan diskusi tentang masa depan tenaga nuklir yang signifikandi Eropa, dengan sejumlah audiens mendukung peningkatan pembangkit tenaga nuklir untuk mengurangi ketergantungan pada gas alam yang selama ini mereka impor dari Rusia.
Jerman salah satunya, memahami perdebatan tentang penghentian tenaga nuklir, yang telah mengawasi penutupan sebagian besar pembangkit listrik tenaga nuklir di negara tersebut sejak 2011, dengan tiga sisanya juga akan ditutup. Pada 28 Februari, menteri ekonomi Jerman menyatakan bahwa pemerintah Jerman akan mempertimbangkan untuk menangguhkan penghentian pembangkit listrik tenaga nuklir yang tersisa di negara tersebut. Tetapi, pada 9 Maret, Jerman mengeluarkan pernyataan yang menolak seruan untuk menangguhkan penghentian tenaga nuklir. Selain itu, Belgia juga telah mengetahui perdebatan tentang memperpanjang umur reaktor nuklir yang ada.
Menurut George Monbiot dalam The Guardian Eropa secara keseluruhan menerima 41% impor gas dan 27% impor minyak mereka dari Rusia.
Beberapa kritikusjuga mengangkat masalah ekspor teknologi energi nuklir Rusia. Di Finlandia, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Hanhikivi dibatalkan akibat peristiwa invasi di Ukraina. Hartmut Winkler dari Universitas Johannesburg menyatakan bahwa perusahaan energi nuklir negara Rusia Rosatom menghadapi kerugian bisnis internasional yang signifikan akibat invasi tersebut.