Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Difteri
Difteri | |
---|---|
Difteri dapat menyebabkan pembengkakan, sering kali disebut leher banteng. | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Penyakit menular |
Penyebab | Corynebacterium diphtheriae (menyebar melalui kontak langsung dan udara) |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Sakit tenggorokan, demam, batuk menggonggong |
Awal muncul | 2–5 hari setelah terpapar |
Diagnosis | Penampilan tenggorokan, kultur |
Tata laksana | |
Pencegahan | Vaksin difteri |
Perawatan | Antibiotik, trakeotomi |
Distribusi dan frekuensi | |
Prevalensi | 4.500 (dilaporkan tahun 2015) |
Kematian | 2.100 (2015) |
Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang pada masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini.
Penularan
Kuman difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita.
Gejala
Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.
Perawatan dan pencegahan
Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada pipa saluran pernapasan atas(tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan nyawa. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.
Lihat pula
Umum | |
---|---|
Perpustakaan nasional | |
Lain-lain |