Мы используем файлы cookie.
Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Gangguan stres pascatrauma

Подписчиков: 0, рейтинг: 0
Gangguan stres pascatrauma
Informasi umum
Spesialisasi Psikiatri, psikologi klinis Sunting ini di Wikidata

Gangguan stres pascatrauma (bahasa Inggris: post-traumatic stress disorder atau disingkat PTSD, dahulu disebut shell shock pada Perang Dunia I) adalah gangguan kecemasan parah yang dapat berkembang setelah terpapar setiap peristiwa yang menghasilkan trauma psikologis. Kejadian ini dapat memicu ancaman kematian diri sendiri maupun orang lain bahkan merusak potensi integritas fisik, seksual, atau psikologis individu. Sebagai efek dari sebuah trauma psikologis, biasanya menunjukkan frekuensi gejala yang tidak sering muncul namun berlangsung cukup lama bila dilihat dan dibandingkan gejala pada penderita stress akut.dan merupakan kumpulan gejala gejala stress yang berat.

Penyebab

Kekerasan

Kekerasan merupakan salah satu pengalaman traumatis karena korbannya tidak menghendaki terjadinya hal tersebut dan mengalami penderitaan yang mendalam. Kerentanan seseorang menderita gangguan stres pascatrauma tergantung pada jenis dan tingkat yang dialaminya. Tingkat kerentanan tertinggi ada pada korban kekerasan yang mengalami pengalaman traumatis pada individu yang baru memasuki usia dewasa.

Pelecehan seksual dan pemerkosaan

Trauma yang mendalam dapat terjadi kepada para korban pelecehan seksual dan pemerkosaan. Timbulnya trauma diakibatkan adanya perasaan negatif yang dirasakan oleh korban. Pengalaman traumatis inilah yang menyebabkan timbulnya stres pada korban dan mengakibatkan terjadinya gangguan stres pascatrauma.

Bencana alam

Gangguan stres pascatrauma juga dapat dialami oleh korban bencana alam. Penderitanya memiliki pengalaman traumatis secara tidak langsung maupun langsung terhadap bencana alam. Salah satu contohnya adalah remaja korban tsunami. Suara dari gemuruh, dentuman dan angin yang menderu dapat memberikan rasa ketakutan yang mendalam bagi dirinya.

Gejala

Gejala yang muncul pada anak-anak dan remaja penderita gangguan stres pascatrauma dapat berbeda dengan gejala yang muncul pada orang dewasa. Adanya perbedaan ini menandakan bahwa kebutuhan diagnosis dengan kondisi tertentu. Pada anak pra-sekolah, diagnosis atas gejala gangguan stres pascatrauma harus dalam kondisi kejiwaan yang stabil dengan perkembangan yang sensitif.

Diagnosis

Gangguan stres pascatrauma dibahas di dalam DSM-4. DSM-4 menerapkan tiga kriteria diagnostik untuk penyakit ini, yaitu pendedahan, pengalaman ulang dan penghindaran. Dalam DSM-4 disebutkan sebanyak 17 item yang menjadi gejala dari gangguan jiwa pascatrauma. Pada tahun 2000, depresi dimasukkan sebagai gangguan suasana hati dalam DSM-4-TR.

Pranala luar



Новое сообщение