Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Kladistika
Kladistika (bahasa Inggris: cladistics; dari bahasa Yunani Kuno: κλάδος, klados, 'cabang') adalah ilmu taksonomi biologi mengenai cara mengelompokkan berbagai organisme ke dalam klad berdasarkan nenek moyang bersama dan kemiripan ciri-cirinya.
Kladistika dianggap sebagai pengembangan dari fenetika, suatu cara pengelompokkan kuantitatif dalam sistematika biologi yang berbasis pada kemiripan morfologi. Agak berbeda dari fenetika, kladistika mendasarkan diri pada ciri-ciri evolusioner dan molekuler. Ilmu ini banyak dipakai dalam filogeni. Ketika diterapkan dalam filogeni, kesamaan ciri-ciri molekuler yang dikuantifikasi dan didukung oleh keluaran kladistika diberi tafsiran evolusioner. Oleh sebab itu, dalam kladistika pengelompokkan selalu diarahkan pada pembentukan klad yang tuntas (mencakup semua komponen yang termasuk di dalamnya).
Karena ada sifatnya yang lebih universal, kladistika sekarang dipakai pula dalam bidang-bidang lain, seperti sastra dan linguistika. Contoh penerapan dalam sastra adalah penggunaannya dalam pengelompokkan berbagai versi manuskrip Canterbury Tales. Dalam linguistik historis, kladistika dipakai untuk melakukan pengelompokan ulang bahasa-bahasa Austronesia.
Keluaran dari kladistika yang bercabang adalah kladogram, sejenis diagram yang dianggap mewakili hubungan kekerabatan di antara organisme yang dikelompokkan. Kladogram memiliki banyak kesamaan dengan pohon evolusi. Kladogram dibuat dengan memanfaatkan ratusan ribu hingga jutaan informasi genetik, baik berupa penanda maupun sekuens DNA dan RNA.
Klad dan monofilisme
Klad adalah kajian utama dalam kladistika. Terdapat tiga situasi dalam pengelompokan berdasarkan kladistika: monofili (dari monophyly; bentuk adjektivanya adalah monofiletik, dari monophyletic; sinonimnya adalah holofili), parafili, dan polifili (dari polyphyly). Suatu pengelompokan dengan menggunakan kladistika harus menghasilkan suatu klad yang tuntas, yang disebut monofiletik. Prinsip ini dipakai dalam klasifikasi tumbuhan modern, yang untuk tumbuhan berbunga telah menghasilkan sistem klasifikasi APG III (dan APG II) yang diterima luas di kalangan botaniwan.