Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Kuteks
Kuteks, cat kuku, atau pewarna kuku adalah pernis yang digunakan pada kuku tangan atau kuku kaki manusia untuk menghias, memperindah, dan melindungi lempeng kuku. Formula kuteks telah diperbarui berulang kali untuk meningkatkan efek dekoratif dan mengurangi risiko retak atau terkelupas. Kuteks terbuat dari polimer organik dengan campuran berbagai zat aditif.
Sejarah
Kuteks berasal dari Tiongkok, dan penggunaannya bisa ditelusuri sejak tahun 3000 SM. Sekitar 600 SM, pada masa Dinasti Zhou, keluarga kerajaan mewarnai kuku mereka dengan warna emas dan perak. Pada masa Dinasti Ming, kuteks umumnya terbuat dari campuran lilin lebah, putih telur, gelatin, pewarna sayur, dan getah Arab.
Di Mesir kuno, masyarakat kelas bawah memakai warna-warna yang pucat sebagai pewarna kuku, sedangkan masyarakat kelas atas mewarnai kuku mereka dengan warna merah. Pada pergantian abad ke-9, kuku yang dicat merah disemprot dengan minyak wangi, kemudian dipoles atau digosok. Memasuki abad ke-20, orang-orang mulai membubuhkan krim dan bubuk berwarna ke kuku mereka sehingga tampak mengkilap.
Saat ini, media sosial telah membantu mempopulerkan seni kuku dengan banyaknya pengguna yang berbagi foto mengenai seni kuku mereka. WWD melaporkan bahwa penjualan kuteks di Amerika Serikat memecahkan rekor $768 juta pada tahun 2012, naik 32% dari tahun 2011.
Bahan
Kuteks terbuat dari polimer pembentuk film yang dilarutkan ke dalam pelarut organik yang mudah menguap. Nitroselulosa yang dilarutkan dalam butil asetat atau etil asetat juga umum digunakan.
Lihat juga
Bacaan lanjutan
- Charles Panati, Extraordinary Origins of Everyday Things, Harper & Row, 1987
- Vanni Contingo, article published in Cosmopolitan magazine, 2007
Pranala luar
- Nail salons: How to be safe at work - Oregon OSHA Diarsipkan 2015-02-22 di Wayback Machine.
- U.S. Environmental Protection Agency - Nail Salons Project