Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Natrium nitrit
| |||
Sel satuan natriun nitrit dalam kondisi standar.
| |||
Penanda | |||
---|---|---|---|
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChEMBL | |||
ChemSpider |
|
||
Nomor EC | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII | |||
Nomor UN | 1500 | ||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
NaNO2 | |||
Massa molar | 68.9953 g/mol | ||
Penampilan | padatan putih atau agak kekuningan | ||
Densitas | 2.168 g/cm3 | ||
Titik lebur | 271 °C (terurai pada 320 °C) | ||
71.4 g/100 mL (0 °C) 84.8 g/100 mL (25 °C) 160 g/100 mL (100 °C) |
|||
Kelarutan | larut dalam metanol (4.4 g/100 mL) etanol agak larut dalam dietil eter (0.3 g/100 mL) sangat larut dalam amonia |
||
Keasaman (pKa) | ~9 | ||
−14.5·10−6 cm3/mol | |||
Indeks bias (nD) | 1.65 | ||
Struktur | |||
ortorombik | |||
Im2m | |||
a = 3.5653(8) Å, b = 5.5728(7) Å, c = 5.3846(13) Å
|
|||
Satuan formula (Z)
|
2 | ||
Termokimia | |||
Entropi molar standar (S |
106 J/mol K | ||
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−359 kJ/mol | ||
Energi bebas Gibbs (ΔfG) | −295 kJ/mol | ||
Farmakologi | |||
Kode ATC | V03AB08 | ||
Bahaya | |||
Lembar data keselamatan | External MSDS | ||
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
O T N | ||
Frasa-R | R8, R25, R50 | ||
Frasa-S | (S1/2), S45, S61 | ||
489 °C (912 °F; 762 K) | |||
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |||
LD50 (dosis median)
|
180 mg/kg (tikus, oral) | ||
Senyawa terkait | |||
Anion lain
|
Natrium nitrat | ||
Kation lainnya
|
Kalium nitrit Amonium nitrit Litium nitrit |
||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
N verifikasi (apa ini YN ?) | |||
Referensi | |||
Natrium nitrit adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia NaNO2. Senyawa ini adalah bubuk kristalin putih hingga agak kekuningan yang sangat larut dalam air dan higroskopis. Senyawa ini adalah prekursor berguna bagi berbagai senyawa organik, seperti obat-obatan, pewarna, dan pestisida, tetapi mungkin paling dikenal sebagai aditif dalam daging untuk mencegah botulisme.
Senyawa ini termasuk dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat terpenting yang dibutuhkan dalam sistem kesehatan dasar.
Produksi
Garam ini disiapkan dengan mereaksikan natrium hidroksida dengan campuran nitrogen dioksida dan nitrogen monoksida:
- 2 NaOH + NO2 + NO → 2 NaNO2 + H2O
Reaksi di atas sangat peka terhadap keberadaan oksigen, yang dapat menghasilkan natrium nitrat dalam jumlah yang beragam.
Di masa lalu, natrium nitrit dibuat dengan mereduksi natrium nitrat dengan berbagai logam.
Reaksi kimia
Di laboratorium, natrium nitrit dapat digunakan untuk menghilangkan kelebihan natrium azida.
- 2 NaN3 + 2 NaNO2 + 2 H+ → 3 N2 + 2 NO + 2 Na+ + 2 H2O
Di atas 330 °C natrium nitrit terurai (di udara) menjadi natrium oksida, nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida.
- 2 NaNO2 → Na2O + NO + NO2
Natrium nitrit juga dapat digunakan dalam produksi asam nitrat melalui asam sulfat. Reaksi ini pertama kali menghasilkan asam nitrat dan natrium sulfat:
- 2 NaNO2 + H2SO4 → 2 HNO2 + Na2SO4
Asam nitrat kemudian, dalam kondisi normal, terurai:
- 2 HNO2 → NO2 + NO + H2O
Nitrogen dioksida dari dekomposisi sebelumnya kemudian disalurkan melalui kondensor atau peralatan distilasi fraksional untuk bereaksi dengan air dan menghasilkan asam nitrat:
- 2 NO2 + H2O → HNO3 + HNO2
Toksisitas
Meski memiliki kemampuan dalam mencegah pertumbuhan bakteri, senyawa ini dapat menjadi racun dalam jumlah tinggi untuk hewan dan manusia. LD50 natrium nitrit dalam tikus adalah 180 mg/kg dan LDLo pada manusia adalah 71 mg/kg, berarti seorang dengan berat 65 kg harus setidaknya mengkonsumsi 4.6 g untuk mengakibatkan kematian. Untuk mencegah toksisitas tersebut, natrium nitrit (dicampur dengan garam) yang dijual sebagai aditif makanan diwarnai merah muda terang agar tidak terkecoh dengan garam biasa atau gula pasir. Nitrit tidak terdapat secara alami pada sayuran dalam jumlah banyak. Namun, nitrat ditemukan pada sayuran yang tersedia secara komersial. Studi di daerah pertanian intensif di utara Portugal menemukan kadar nitrat residual dalam 34 sampel sayuran, termasuk varietas kubis, selada, bayam, peterseli dan lobak yang berbeda berada pada rentang antara 54 hingga 2440 mg/kg, misalnya kangkung keriting (302.0 mg/kg) dan kembang kol hijau (64 mg/kg). Sayuran rebus mengurangi kadar nitrat namun tidak bagi nitrit. Daging segar mengandung 0.4–0.5 mg/kg nitrit serta 4–7 mg/kg nitrat (10–30 mg/kg nitrat dalam daging olahan). Kehadiran nitrit dalam jaringan hewan merupakan konsekuensi metabolisme nitrogen monoksida, suatu neurotransmitter penting. Nitrogen monoksida dapat dibuat secara de novo dari nitrit oksida sintase dengan memanfaatan arginin atau dari nitrat atau nitrit yang dikonsumsi tubuh.
Pranala luar
- (Inggris) ATSDR – Case Studies in Environmental Medicine – Nitrate/Nitrite Toxicity U.S. Department of Health and Human Services (domain umum)
- (Inggris) International Chemical Safety Card 1120.
- (Inggris) National Center for Home Food Preservation Nitrates and Nitrites Diarsipkan 2005-04-02 di Wayback Machine..
- (Inggris) TR-495: Toxicology and Carcinogenesis Studies of Sodium Nitrite (CAS NO. 7632-00-0) Drinking Water Studies in F344/N Rats and B6C3F1 Mice.
- (Inggris) Nitrit dalam Daging Diarsipkan 2011-01-01 di Wayback Machine.