Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Remisi spontan
Remisi spontan, disebut juga penyembuhan spontan atau regresi spontan, adalah perbaikan atau penyembuhan yang tidak terduga dari penyakit yang biasanya berkembang. Istilah ini sering digunakan untuk perbaikan sementara atau akhir yang tidak terduga pada penderita kanker. Remisi spontan menyangkut kanker sistem hematopoietik (kanker darah, misalnya leukemia), sedangkan regresi spontan menyangkut tumor yang teraba. Namun kedua istilah tersebut sering dipertukarkan dan digunakan secara bergantian.
Definisi
Regresi spontan dan remisi dari kanker didefinisikan oleh Everson dan Cole dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1966 sebagai "hilangnya sebagian atau seluruhnya tumor ganas tanpa adanya pengobatan apa pun, atau hanya dengan terapi yang dianggap tidak memadai untuk memberikan pengaruh yang signifikan pada penyakit neoplastik. "
Frekuensi regresi spontan pada kanker
Telah lama diasumsikan bahwa regresi spontan, apalagi penyembuhan dari kanker adalah fenomena langka, dan beberapa bentuk kanker (melanoma, neuroblastoma, limfoma) lebih sering berkembang ke arah yang tak terduga dibandingkan jenis kanker lain (misalnya karsinoma). Frekuensinya diperkirakan sekitar 1 dari 100.000 kanker; namun, proporsi ini mungkin di bawah atau di atas perkiraan. Pertama, tidak semua kasus regresi spontan dapat ditangkap, baik karena kasusnya tidak terdokumentasi dengan baik atau dokter tidak mau mempublikasikannya, atau hanya karena pasien berhenti mengunjungi klinik lagi. Di sisi lain, selama 100 tahun terakhir hampir semua pasien kanker telah menerima suatu bentuk pengobatan, dan pengaruh pengobatan tersebut tidak selalu dapat dikesampingkan.
Kemungkinan terjadinya regresi spontan mungkin lebih banyak daripada yang diperkirakan. Dalam studi mamografi yang dirancang dengan cermat, ditemukan bahwa 22% dari semua kasus kanker payudara mengalami regresi spontan.
Sebab
Everson dan Cole memberikan penjelasan untuk regresi spontan dari kanker sebagai berikut:
Dalam banyak kasus yang dikumpulkan... harus diakui bahwa faktor atau mekanisme yang bertanggung jawab atas regresi spontan tidak jelas atau tidak diketahui berdasarkan pengetahuan saat ini. Namun, dalam beberapa kasus, pengetahuan yang tersedia memungkinkan seseorang untuk menyimpulkan bahwa pengaruh hormonal mungkin penting... Dalam kasus lain, protokol yang ada menunjukkan bahwa mekanisme kekebalan bertanggung jawab.
Sementara itu, Challis dan Stam (1989), menyatakan: "Singkatnya, kami menyimpulkan bahwa, meskipun sejumlah besar kasus yang menarik dan tidak biasa terus dipublikasikan setiap tahun, masih ada sedikit data konklusif yang menjelaskan kejadian regresi spontan tersebut. "
Apoptosis (kematian sel terprogram) dan angiogenesis (pertumbuhan pembuluh darah baru) terkadang dibahas sebagai kemungkinan penyebab regresi spontan. Tetapi kedua mekanisme tersebut membutuhkan pemicu biokimia yang sesuai dan tidak dapat dimulai dengan sendirinya. Memang, dalam banyak sel kanker apoptosis rusak, dan angiogenesis diaktifkan, kedua efek ini disebabkan oleh mutasi pada sel kanker. Kanker sendiri muncul karena kedua mekanisme tersebut tidak terjadi sebagaimana mestinya.
Ada beberapa laporan kasus regresi spontan dari kanker yang terjadi setelah menderita demam yang disebabkan oleh infeksi. Hal ini bisa menjadi indikasi adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Jika kebetulan yang terjadi beriringan ini merupaka hubungan sebab akibat, maka kejadian ini juga harus memicu efek profilaksis, yaitu infeksi demam harus menurunkan risiko pengembangan kanker di kemudian hari. Efek ini dapat dikonfirmasi dengan mengumpulkan studi epidemiologi.
Tinjauan
- Rohdenburg (1918) mencatat terjadinya 185 kasus regresi spontan
- Fauvet melaporkan 202 kasus antara 1960–1964
- Boyd melaporkan 98 kasus pada tahun 1966
- Everson dan Cole mencatat 176 kasus antara tahun 1900–1960
- Challis merangkum 489 kasus antara tahun 1900–1987
- O'Regan Brendan, Carlyle Hirschberg mengumpulkan lebih dari 3.500 referensi dari literatur medis
- Hobohm, dalam sebuah metaanalisis, menyelidiki sekitar 1000 kasus
- Turner, dalam sebuah penelitian penelitian kualitatif, melakukan wawancara dengan 20 pasien dengan remisi spontan
- Surviving Against All Odds - satu-satunya penyintas dalam "studi interferon gamma"
Bacaan lanjutan
- Uwe Hobohm: Healing Heat, 2014, ISBN 978-0-557-02885-6
- Uwe Hobohm: Harnessing Infection to Fight Cancer, American Scientist January–February 2009 [1]
- The Body Can Beat Terminal Cancer — Sometimes. Discover Magazine, September 2007