Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Agen antiprotozoa
Agen antiprotozoa adalah kelas obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan protozoa.
Golongan parafiletik, protozoa mempunyai sedikit kesamaan satu sama lain. Sebagai contoh, Entamoeba histolytica, organisme eukariotik unikont, mempunyai kekerabatannya dengan Homo Sapiens, yang juga termasuk dalam golongan filogenetik unikont, jika dibandingkan dengan Naegleria fowleri, bikont "protozoa". Sehingga, agen yang efektif untuk melawan satu patogen mungkin tidak efektif melawan yang lain.
Golongan obat antiprotozoa bisa dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya atau berdasarkan dari organisme yang menyebabkan infeksi. Hasil penelitian yang ada juga merekomendasikan penggunaan virus untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh protozoa.
Penggunaan untuk medis
Agen Antiprotozoa digunakan untuk mengobati infeksi protozoa, yang disebabkan oleh amebiasis, giardiasis, cryptosporidiosis, microsporidiosis, malaria, babesiosis, trypanosomiasis, penyakit Chagas, leishmaniasis, dan toksoplasmosis. Masih banyak pengobatan infeksi yang dibatasi karena toksisitasnya.
Mekanisme kerja
Mekanisme dari obat antiprotozoa sendiri memiliki perbedaan dengan obat satu dengan lainnya. Misalnya, tampaknya eflornithine, obat yang digunakan untuk mengobati trypanosomiasis, menghambat ornithine decarboxylase, sedangkan antibiotik / antiprotozoal aminoglikosida yang digunakan untuk mengobati leishmaniasis dianggap menghambat sintesis protein.
Contoh obat antiprotozoa
- Eflornithine
- Hidrokuinolon
- Tindazole
Saluran pencernaan (A) | |
---|---|
Darah dan organ pembentuk darah (B) | |
Sistem kardiovaskular (C) | |
Kulit (D) | |
Sistem reproduksi (G) | |
Sistem endokrin (H) | |
Infeksi dan infestasi (J, P) | |
Penyakit ganas dan sistem imun (L) | |
Otot, tulang, dan sendi (M) | |
Otak dan sistem saraf (N) | |
Sistem pernafasan (R) |