Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Antroposen
Kala Holosen |
---|
↑ Pleistosen |
Holosen/Antroposen |
Antroposen adalah kala yang bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh global terhadap ekosistem Bumi. Istilah ini tampaknya sudah digunakan oleh ilmuwan Soviet sejak awal 1960-an untuk menyebut Kuarter, periode geologi terkini. Istilah "antroposen" dicetuskan dalam makna berbeda pada tahun 1980-an oleh ekolog Eugene F. Stoermer dan dipopulerkan oleh kimiawan atmosfer Paul Crutzen. Crutzen menganggap pengaruh manusia terhadap atmosfer Bumi dalam abad-abad terkini sangat besar sampai-sampai litosfer Bumi layak memiliki lapisan geologi baru. Hingga April 2015, istilah belum menjadi bagian resmi dari tata nama geologi.
Pada tahun 2008, Stratigraphy Commission di Geological Society of London menerima proposal untuk menjadikan Antroposen satuan pembagian kala geologi resmi. Sebagian besar anggota Stratigraphy Commission memutuskan bahwa proposal tersebut berbobot dan patut dikaji lebih lanjut. Sekelompok ilmuwan independen dari berbagai perkumpulan geologi mengambil sejumlah langkah untuk menentukan apakah Antroposen dapat diakui secara resmi sebagai skala waktu geologi.
Banyak ilmuwan yang sekarang menggunakan istilah "antroposen", termasuk Geological Society of America yang rapat tahunannya tahun 2011 diberi judul Archean to Anthropocene: The past is the key to the future. Belum ada kesepakatan soal waktu dimulainya Antroposen, tetapi sejumlah ilmuwan mengusulkan bahwa Antroposen mungkin dimulai ketika Revolusi Industri pada akhir abad ke-18 berdasarkan bukti-bukti atmosfer. Ilmuwan lainnya mengaitkan istilah baru ini dengan peristiwa-peristiwa yang lebih lampau, misalnya kemunculan pertanian dan Revolusi Neolitik (sekitar 12.000 tahun SM). Bukti dampak manusia yang relatif seperti meningkatnya pengaruh manusia terhadap guna lahan, ekosistem, keragaman hayati, dan kepunahan spesies masih kontroversial; sejumlah ilmuwan yakin bahwa manusia mengubah (atau menghambat) pertumbuhan keragaman hayati besar-besaran. Ilmuwan yang mengusulkan masa lebih lampau beralasan bahwa Antroposen mungkin bermula 14.000 sampai 15.000 tahun Sebelum Masehi berdasarkan bukti-bukti litosfer. Klaim tersebut membuat para ilmuwan lainnya menduga bahwa "permulaan Antroposen harus dimajukan sekian ribu tahun" sesuai dengan istilah kala terkini, Holosen.
Pada Januari 2015, 26 dari 38 anggota International Anthropocene Working Group menerbitkan makalah yang berpendapat bahwa uji coba Nuklir tanggal 16 Juli 1945 adalah titik awal kala Antroposen. Akan tetapi, sebagian kecil ilmuwan mendukung salah satu tahun alternatif yang diajukan. Bulan Maret 2015, sebuah makalah yang diterbitkan di Nature berpendapat bahwa tahun 1610 atau 1964 merupakan awal kala Antroposen. Beberapa ilmuwan mengaacu pada sifat diakronis lapisan fisik Antroposen; mereka berpendapat bahwa awal dan dampak manusia tersebar seiring waktu, tidak mengerucut pada tanggal pertama yang pasti.
Anthropocene Working Group berencana mengadakan rapat pada tahun 2016 untuk mengumpulkan bukti dan memutuskan status resmi Antroposen sebagai kala geologi.
Lihat pula
Welcome to the Anthropocene – YouTube
|
- Antroposentrisme
- Bioma antropogenik
- Pengendalian api oleh manusia purba
- Ekokritisisme
- Dampak pemanasan global
- Rekayasa iklim
- Transisi Besar
- Kepunahan Holosen
- Batas keplanetan
- Power Down: Options and Actions for a Post-Carbon World
- The Sixth Extinction (buku)
Bacaan lanjutan
- Ellis, Erle C.; Fuller, Dorian Q.; Kaplan, Jed O.; Lutters, Wayne G. (2013). "Dating the Anthropocene: Towards an empirical global history of human transformation of the terrestrial biosphere". Elementa. 1: 000018. doi:10.12952/journal.elementa.000018.
- Kim, Rakhyun E.; Klaus Bosselmann (2013). "International Environmental Law in the Anthropocene: Towards a Purposive System of Multilateral Environmental Agreements". Transnational Environmental Law. 2: 285–309. doi:10.1017/S2047102513000149.
- Schmidt, G. A., D. T. Shindel and S. Harder (2004). "A note on the relationship between ice core methane concentrations and insolation". Geophysical Research Letters. 31 (23): L23206. Bibcode:2004GeoRL..3123206S. doi:10.1029/2004GL021083. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- Ruddiman, William F. (December 2003). "The anthropogenic greenhouse era began thousands of years ago". Climatic Change. 61 (3): 261–293. doi:10.1023/B:CLIM.0000004577.17928.fa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-30. Diakses tanggal 2015-12-16.
- Ruddiman, William F., Stephen J. Vavrus and John E. Kutzbach (2005). "A test of the overdue-glaciation hypothesis" (PDF). Quaternary Science Reviews. 24: 11. Bibcode:2005QSRv...24....1R. doi:10.1016/j.quascirev.2004.07.010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-10-03. Diakses tanggal 2015-12-16. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- Ruddiman, William F. (2005). Plows, Plagues, and Petroleum: How Humans Took Control of Climate. Princeton, N.J: Princeton University Press. ISBN 0-691-12164-8.
- Visconti, Guido (2014). "Anthropocene: another academic invention?" (PDF). Rend. Fis. Acc. Lincei. 25 (3): 381–392. doi:10.1007/s12210-014-0317-x.
- "Human-Driven Planet: Time to Make It Official?". Science Now. January 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-04. Diakses tanggal 2015-12-16.
Pranala luar
- Working Group on The 'Anthropocene', International Commission on Stratigraphy (ICS)
- "The Anthropocene" Diarsipkan 2001-04-30 di Wayback Machine., copy of original International Geosphere-Biosphere Programme article on Crutzen's website, May 2000.
- "The Anthropocene Debate: Marking Humanity’s Impact" Diarsipkan 2010-05-20 di Wayback Machine., by Elizabeth Kolbert, Yale Environment 360, May 17, 2010
- "Anthropocene", Encyclopedia of Earth
- Welcome to the Anthropocene Website Diarsipkan 2013-11-07 di Wayback Machine.
- Aarhus University Research on The Anthropocene (AURA)
- The Anthropocene Project at Haus der Kulturen der Welt, Berlin
- The Advent of the Anthropocene: Was That the Big Story of the 20th Century? (audio lecture)
Masa Senozoikum (sekarang-66,0 Mtyl) |
|
||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Masa Mesozoikum (66,0-252,17 Mtyl) |
|
||||||||||||
Masa Paleozoikum (252,17-541,0 Mtyl) |
|
||||||||||||
Prekambrium supereon (541,0 Mtyl-4,567 Gtyl) |
|
||||||||||||
ktyl = ribuan tahun yang lalu. Mtyl = juta tahun yang lalu. Gtyl = miliar tahun yang lalu. Sumber: (2015/01). International Commission on Stratigraphy. Retrieved 13 July 2015, Divisions of Geologic Time—Major Chronostratigraphic and Geochronologic Units USGS Retrieved 10 March 2013, |
Umum | |
---|---|
Perpustakaan nasional | |
Lain-lain |