Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Asam alfa-linolenat
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
asam oktadeka-9,12,15-trienoat
| |
Nama lain
ALA; LNA; asam linolenat; cis,cis,asam cis-9,12,15-oktadekatrienoat; asam (9Z,12Z,15Z)-9,12,15-oktadekatrienoat; industrena 120
| |
Penanda | |
|
|
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChEMBL | |
ChemSpider |
|
DrugBank |
|
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C18H30O2 | |
Massa molar | 278,44 g·mol−1 |
Densitas | 0.9164 g/cm3 |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
Y verifikasi (apa ini YN ?) | |
Referensi | |
Asam α-linolenat (bahasa Inggris: alpha-Linolenic acid, ALA), (dari bahasa Yunani linon, yang berarti flaks), adalah suatu jenis asam lemak esensial n − 3 atau omega-3. ALA ditemukan dalam berbagai jenis biji-bijian dan minyak, termasuk biji flaks, kenari, chia, rami, dan minyak nabati lainnya.
Dilihat dari strukturnya, asam ini dinamai sebagai asam all-cis-9,12,15-oktadekatrienoat. Dalam literatur fisiologi, ia terdaftar dengan nomor lipidnya, 18: 3, dan (n − 3). Ia merupakan asam karboksilat dengan rantai 18 karbon dan tiga ikatan rangkap cis. Ikatan rangkap pertama terletak di karbon ketiga dari ujung metil rantai asam lemak, yang dikenal sebagai ujung n. Jadi, asam α-linolenat adalah asam lemak n − 3 (omega-3) tak jenuh rangkap. Ia merupakan isomer posisi asam gamma-linolenat (GLA), asam lemak 18: 3 (n − 6) (asam lemak omega-6 tak jenuh ganda dengan tiga ikatan rangkap).
Sumber
Minyak nabati dari biji-bijian adalah sumber utama asam α-linolenat, terutama biji flaks, chia, perilla, biji rami (minyak biji rami), rapa (kanola), dan kedelai. Asam α-linolenat juga diperoleh dari membran tilakoid daun tanaman Pisum sativum (kacang polong).Kloroplas tanaman yang terdiri dari lebih dari 95 persen membran tilakoid fotosintetik sangat cair karena kaya asam linolenat. Beberapa penelitian menyatakan bahwa ALA tetap stabil selama proses pengolahan dan pemasakan. Namun, penelitian lain menyatakan bahwa ALA mungkin tidak cocok untuk pemanggangan, karena ALA akan membentuk senyawa polimer dengan sendirinya. Hal itu kemudian dimanfaatkan dalam pembuatan cat dengan bantuan katalis logam transisi. ALA juga dapat teroksidasi pada suhu pemanggangan.
Catatan kaki
Jenuh |
|
---|---|
ω−3 Tak jenuh |
|
ω−6 Tak jenuh |
|
ω−7 Tak jenuh |
|
ω−9 Tak jenuh |