Мы используем файлы cookie.
Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Atelektasis

Подписчиков: 0, рейтинг: 0
Atelektasis
Atelectasia1.jpg
Atelektasis pada paru-paru kanan
Informasi umum
Spesialisasi Pulmonologi Sunting ini di Wikidata

Atelektasis merupakan kondisi tidak berfungsinya paru-paru karena halangan pada bronkus (jalur udara menuju paru-paru) atau pada bronkiolus (jalur udara yang lebih kecil). Atelektasis berasal dari bahasa Yunani yaitu ateles dan ekstasis yang berarti pengembangan yang tidak sempurna. Ketika halangan terjadi, udara yang berada dalam paru-paru tidak bisa dihembuskan keluar, sehingga akan terserap oleh darah, sehingga berakibat kerusakan pada paru-paru. Setelah paru-paru rusak, paru-paru menjadi tidak elastis dan tidak dapat mengambil udara. Akibatnya, tidak ada penyerapan oksigen dan pembuangan karbondioksida. Pada orang dewasa, atelektasis tidak terlalu bermasalah karena bagian paru-paru yang tidak bermasalah atau paru-paru yang lain dapat berfungsi untuk menggantikan bagian paru-paru yang tidak berfungsi. Akan tetapi, bila hal ini terjadi pada bayi yang baru lahir, dapat menjadi masalah.

Sejarah

Pada tahun 1966, Blesovsky menemukan tiga pasien dengan gejala tumor pada paru-paru, tetapi saat dilakukan operasi ternyata tidak ditemukan sel tumor. Hal yang terjadi adalah membran fibrous yang tebal.

Gejala

Tidak ada gejala pasti untuk penyakit ini, tetapi dapat diamati bila:

  • Sulit bernafas.
  • Bernafas dengan cepat tetapi dangkal.
  • Batuk-batuk.
  • Demam ringan.

Penyebab

Atelektasis dapat disebabkan oleh penghalang dapat berupa:

  • Plak mukus: terjadi penumpukan mukus pada jalur pernafasan, terkadang terjadi selama dan setelah operasi, pasien tidak dapat batuk-batuk, hal ini merupakan penyebab atelektasis secara umum. Penyedotan plak sering dilakukan untuk membersihkan mukus. Sehingga, batuk dan bernafas dalam sangat diperlukan setelah operasi. Plak mukus sangat sering ditemukan pada penderita asma dan cystic fibrosis.
  • Benda asing: umumnya terjadi pada anak-anak karena bisa terjadi karena benda-benda asing seperti kacang dapat dimasukkan ke dalam hidung.
  • Menyempitnya jalur pernafasan: penyempitan dapat terjadi oleh infeksi kronis oleh cendawan pada jalur pernafasan, atau tuberkulosis.
  • Terdapat tumor dalam jalur pernafasan.
  • Penggumpalan darah: hal ini dapat terjadi jika terdapat pendarahan parah dalam paru-paru dan tidak bisa dikeluarkan.

Selain penghalang, atelektasis dapat disebabkan oleh:

  • Luka: trauma pada bagian dada seperti terjatuh, atau kecelakaan mobil, sehingga tidak mampu menarik nafas dalam-dalam karena terasa sakit.
  • Efusi pleural: terjadinya penumpukkan cairan antara jaringan pleural dan di dalam dada.
  • Pneumonia: Pneumonia dapat menyebabkan inflamasi, dan menyebabkan atelektaksis dalam jangka pendek. Paru-paru yang mengalami atelektaksis dapat mengalami bronkitis.
  • Pneumotoraks: terjadinya kebocoran udara antara paru-paru dan dada.
  • Tumor yang terletak di luar jalur pernafasan tetapi disekitar paru-paru: tumor tersebut dapat menekan paru-paru dan mempersempit jalur pernafasan.

Pengobatan

Pengobatan atelektasis bergantung pada penyebab, tetapi bila terdapat tumor harus dihilangkan dengan kemoterapi atau radiasi.

  • Fisioterapi dada: berbagai teknik yang dilakukan setelah operasi meliputi: batuk, menepuk dada pada area yang tidak berfungsi, bernafas secara mendalam, menundukkan kepala di bawah posisi paru-paru sehingga mukus dapat terbuang dari bagian bawah paru-paru.
  • Penggunaan obat-obatan untuk memperbesar jalur bronkus, menipiskan mukus sehingga dapat dengan mudah dikeluarkan.
  • Operasi.

Pencegahan

Berbagai cara pencegahan dapat dilakukan antara lain:

  • Berhenti merokok sehingga produksi mukus akan berkurang.
  • Latihan menarik nafas secara mendalam.
  • Pada saat tidur sesering mungkin selalu mengubah posisi tidur.

Новое сообщение