Мы используем файлы cookie.
Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Bentuk tubuh dan psikologi konstitusi

Подписчиков: 0, рейтинг: 0

Bentuk tubuh merupakan taksonomi yang dikembangkan pada tahun 1940-an oleh psikolog asal Amerika, yaitu William Herbert Sheldon dalam mengkategorikan bentuk fisik manusia yang sesuai dengan kontribusi relatif dari tiga elemen mendasar yang disebutnya "somatotypes" atau "bentuk tubuh". Dia menamai jenis-jenis ini setelah tiga lapisan yang tumbuh dalam perkembangan embrio: endoderma, (yang berkembang menjadi saluran pencernaan), mesoderma, (yang kemudian berkembang menjadi otot, jantung dan pembuluh darah) serta ektoderma (yang kemudian membentuk kulit dan sistem saraf). Metodologi visual awalnya telah diperhitungkan secara subjektif dan sebagian besarnya dihilangkan, tetapi variasi formula metodologi yang kemudian, yang dikembangkan oleh asisten peneliti aslinya yaitu Barbara Heath, dan kemudian Lindsay Carter serta Rob Rempel masih dalam penggunaan akademis.

Psikologi konstitusional merupakan teori yang kini diabaikan, yang juga dikembangkan oleh Sheldon pada tahun 1940-an, yang mencoba mengaitkan klasifikasi bentuk tubuhnya dengan jenis-jenis temperamen manusia. Dasar atas gagasan ini berasal dari Francis Galton dan eugenika. Sheldon dan Earnest Hooton dipandang sebagai pemimpin sebuah mazhab pemikiran, yang populer di dalam antropologi pada saat itu, yang berpendapat bahwa ukuran dan bentuk tubuh seseorang menunjukkan kecerdasan, nilai moral dan prestasi masa depan.

Di dalam buku yang terbit tahun 1954-an dengan judul Atlas of Men, Sheldon mengelompokkan semua jenis-jenis tubuh yang mungkin; sesuai dengan skala dengan kisaran antara 1 hingga 7 bagi masing-masing dari tiga "bentuk tubuh", di mana nilai "endomorfis" murni adalah 7-1-1, mesomorfis murni 1-7-1 dan "ektomorfis" murni adalah 1-1-7. Dari jumlah jenis tubuh ini, karakteristik mental seseorang dapat diprediksikan kisarannya. Barbara Honeyman Heath yaitu asisten utama Sheldon dalam menyusun Atlas of Men, menuduhnya telah memalsukan data yang dia gunakan dalam menulis buku tersebut.

Tiga jenis tubuh

"Somatotip" Sheldon dan ciri fisik dan psikologisnya yang terkait ditandai sebagai berikut:

Perbandingan jenis tubuh
  • Ektomorfik: digambarkan sebagai linier, kurus, biasanya tinggi, rapuh, berotot ringan, dada datar dan halus; dikategorikan sebagai cerebrotonik (intelektual), cenderung menginginkan isolasi, kesendirian dan penyembunyian; dan suka tegang, cemas, menahan diri dalam postur tubuh dan gerakan, tertutup dan suka menyimpan rahasia.
  • Mesomorfik: digambarkan sebagai keras, kasar, berbentuk segitiga, dibentuk secara atletik dengan otot yang cukup berkembang dengan baik, kulit tebal serta postur tubuh yang baik; dikategorikan sebagai somatotonik, cenderung suka petualangan fisik dan suka mengambil risiko; dan bersikap gencar, berani, tegas, langsung dan dominan.
  • Endomorfik: digambarkan sebagai bulat, biasanya pendek dan lembut dengan otot yang kurang berkembang dan mengalami kesulitan menurunkan berat badan; dikategorikan sebagai viscerotonik, suka menikmati makanan, orang-orang dan afeksi; memiliki reaksi yang lambat; serta merasa puas diri.

Stereotip

Ada bukti bahwa berbagai bentuk fisik membawa stereotip budaya. Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa endomorfik cenderung dianggap lamban, ceroboh, dan malas. Mesomorfik, sebaliknya, biasanya diberikan stereotip sebagai orang yang populer dan pekerja keras, sedangkan ektomorfik sering dipandang cerdas tapi takut dan biasanya ikut serta dalam olahraga jarak jauh, seperti lari maraton.

Formula Heath-Carter

Meskipun ikatan psikologis sebagian besarnya telah diabaikan, taksonomi fisik Sheldon tetap bertahan, terutama varian Heath-Carter yang berdasarkan metodologinya. Pendekatan formula ini menggunakan komponen-komponen individu seperti berat (kg), tinggi (cm), lingkar lengan atas (cm), lingkar betis maksimal (cm), luas femur (cm), luas pinggang (cm), ketak otot tricep (mm), lipatan kulit subscapular (mm), lipatan kulit subskapular (mm), dan lipatan kulit betis medial (mm), dan tetap populer dalam penelitian antropomorfis, seperti mengutip Rob Rempel, "Dengan modifikasi oleh Parnell pada akhir 1950-an, dan oleh Heath dan Carter pada pertengahan tahun 1960-an, konsep "somatotipe" atau bentuk tubuh terus menjadi kualifikasi tunggal terbaik dari keseluruhan bentuk tubuh".

Varian ini menggunakan rangkaian persamaan berikut dalam menilai sifat subjek terhadap masing-masing dari tiga somatotipe, di mana masing-masing dinilai pada skala tujuh poin, dengan 0 menunjukkan tidak ada korelasi dan 7 menunjukkan sangat kuat:

  • Endomorfik: =
    • di mana:
  • Mesomorfik: =
  • Ektomorfik: dihitung berdasarkan Indeks Ponderal:
    • If , Ektomorfik =
    • If , Ektomorfik =
    • If , Ektomorfik =

Pendekatan numerik ini telah dimasukkan ke dalam kurikulum ilmu pengetahuan olahraga dan kurikulum pendidikan jasmani terkini dari berbagai institusi, mulai dari kurikulum GCSE tingkat menengah Inggris (anak usia 14 hingga 16 tahun), Ujian Layanan Sipil UPSC India, serta program MSc di seluruh dunia, dan telah digunakan di berbagai makalah akademis, termasuk diantaranya:

  • Atlet mendayung
  • Atlet Tennis
  • Atlet Judo
  • Atlet Bola Voli
  • Pesenam
  • Atlet Sepak Bola
  • Triathletes
  • Suku Han
  • Orang dengan diabetes
  • Atlet Taekwondo
  • Orang dengan gangguan makan
  • Partisipan perahu Naga

Kritik

Gagasan Sheldon yang menyatakan bahwa tipe tubuh merupakan indikator suatu temperamen, karakter moral atau sebuah potensi—yang populer dalam sebuah atmosfer yang menerima teori eugenika—yang segera dijelekkan secara luas.

Kritik utama atas teori konstitusi Sheldon adalah bahwa teori ini bukan teori sama sekali; tetapi sebuah asumsi umum, kontinuitas antara struktur dan perilaku, serta serangkaian konsep deskriptif dalam mengukur fisik dan perilaku secara berskala.

Penggunaan ribuan foto telanjang sarjana Liga Ivy, diperoleh tanpa persetujuan eksplisit, dari program yang sudah ada yang sebelumnya telah mengevaluasi postur tubuh siswa, yang digambarkan sebagai skandal, dan sesat ("studi tentang orang-orang telanjang oleh orang-orang cabul").

Metodologi penilaian visual aslinya, berdasarkan foto-foto, yang juga telah dikritik sebagai subjektif.

Tesis aslinya juga telah digambarkan sebagai penipuan karena secara sadar gagal dalam mengakui atau memperhitungkan bentuk tubuh yang berubah seiring bertambahnya usia.

Sarannya tentang hubungan genetika dengan bentuk tubuh dan sifat kepribadian juga telah digambarkan sebagai suatu keberatan.

Karya Sheldon juga telah dikritik karena sangat terbebani oleh pandangan stereotip dan diskriminatifnya sendiri.

Tetapi karyanya pernah populer pada tahun 1950-an, di mana klaim Sheldon telah diabaikan oleh para ilmuwan modern, serta menyebut mereka "ketinggalan zaman" atau "quackery" (tidak ilmiah).

Lihat

Sumber

Bacaan lanjut

Pranala luar


Новое сообщение