Cedera trakeobronkial

Cedera trakeobronkial
Rekontruksi dari trakea dan bronkus dilihat menggunakan x-ray tomografi terkomputasi menampilkan gangguan pada bronkus utama dengan daerah bagian gelap yang tidak normal (berbentuk panah)
Informasi umum
Spesialisasi	Kedaruratan medis

Cedera trakebronkial (atau biasa disingkat TBI dari Bahasa Inggrisnya tracheobronchial injury) adalah kerusakan yang terjadi pada pohon trakeobronkial (struktur jalan nafas yang melibatkan trakea dan bronkus). Kerusakan tersebut dapat berasal dari trauma tumpul atau tajam di bagian leher atau dada, karena menghirup udara, asap, atau uap cairan atau objek yang berbahaya.

Gejala

Pneumothoraks di kedua paru-paru (panah besar), pneumomediastinum (panah kecil) dan emfisema subkutan pada seorang pasien dengan gangguan di bagian bronkus kanannya. Terjadi kebocoran udara terus menerus meski tetap dapat melakukan penghirupan.

Gejala cedera trakeobronkial berbeda-beda pada setiap orang tergantung pada bagian mana orang tersebut terluka dan sebera parah luka tersebut. Ada beberapa gejala yang cukup umum pada penderita cedera trakeobronkial seperti dispnea (kesulitan bernapas) yang ditemukan pada sekitar 76–100% penderita cedera trakeobronkial dan emfisema subkutan yang ditemukan pada hingga 85% penderita cedera trakeobronkial.

Selain itu, juga terdapat gejala yang lebih langka namun lebih spesifik seperti pneumothoraks, dimana paru-paru terjatuh jauh dari mediastinum sebagai akibat dari transeksi bronkial. Gejala lain yang tidak terlalu umum adalah batuk darah yang ditemukan pada 25% penderita cedera trakeobronkial.

Pengobatan

Sebuah endotracheal tube yang dapat digunakan sebagai jalan pintas pada gangguan jalan udara

Pengobatan cedera trakeobronkial berbeda-beda tergantung pada gejala dan tingkat keparahan pasien. Karena kebanyakan pasien penderita cedera trakeobronkial akan mengalami kesulitan bernapas, hal pertama yang harus dipastikan adalah kondisi jalan udara pasien. Jika ada gangguan pada jalan udara, intubasi, yang merupakan salah satu cara pengamanan jalan udara, dapat dilakukan untuk mengirim udara ke paru-paru. Jika diperlukan, sebuah tabung dapat diletakkan pada bagian bronkus yang tidak terluka dan salah satu paru-paru dapat dilubangi.

Pranala luar