Мы используем файлы cookie.
Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Denialisme HIV/AIDS

Подписчиков: 0, рейтинг: 0
Wujud Human Immunodeficiency Virus (HIV) di bawah mikroskop elektron. Keberdaan HIV beserta HIV sebagai penyebab AIDS disangkal oleh beberapa orang.

Denialisme HIV/AIDS adalah kepercayaan, bertolak belakang dengan bukti ilmiah yang telah ada, bahwa human immunodeficiency virus (HIV) tidak menyebabkan acquired immune deficiency syndrome (AIDS). Beberapa dari pendukungnya tidak meyakini keberadaan HIV itu sendiri sementara sebagian lainnya sebatas beranggapan bahwa HIV adalah virus penumpang dan tidak menyebabkan AIDS. Mereka mengakui bahwa AIDS adalah penyakit nyata namun disebabkan oleh perilaku seksual, narkoba, asupan gizi, masalah kebersihan, hemofilia, atau sebagai efek dari obat yang digunakan untuk menangani HIV (obat antiretroviral).

Konsensus ilmiah yang ada sekarang telah menyimpulkan berdasarkan bukti bahwa HIV adalah penyebab AIDS dan denialisme HIV/AIDS merupakan pseudosains berdasarkan teori konspirasi, kesalahan berpikir, memilih-milih bukti, dan salah menafsirkan data-data ilmiah yang juga sudah tidak aktual. Dengan penolakan dari kalangan ilmiah, denialisme HIV/AIDS kini menyasar masyarakat awam dan kebanyakan menyebar melalui Internet.

Walaupun telah ditolak dalam ranah ilmiah, denialisme HIV/AIDS telah memiliki dampak yang cukup signifikan terutama di Afrika Selatan pada masa kepresidenan Thabo Mbeki. Dokter dan ilmuwan memperingatkan bahwa denialisme HIV/AIDS dapat memakan korban jiwa jika para penderita HIV kemudian jadi menghindari pengobatan karena dipengaruhi denialisme tersebut. Beberapa penelitian memperkirakan 330.000 hingga 340.000 korban jiwa, beserta 171.000 infeksi HIV dan 35.000 infeksi HIV pada bayi, sebagai akibat dari sikap pemerintah Afrika Selatan yang sebelumnya mendukung denialisme HIV/AIDS. Penggunaan obat antiretroviral yang terputus akibat pengaruh denialisme juga menjadi kekhawatiran global dengan meningkatnya potensi munculnya virus yang kebal terhadap obat. Lebih dari 5.000 dokter dan ilmuwan telah mendatangani Deklarasi Durban yang mengafirmasi bahwa HIV adalah penyebab AIDS.

Pranala luar


Новое сообщение