Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Disabilitas intelektual
Disabilitas intelektual | |
---|---|
Anak-anak dengan disabilitas intelektual dan kondisi perkembangan lainnya bersaing di Olimpiade Khusus | |
Informasi umum | |
Nama lain | Disabilitas perkembangan intelektual, disabilitas pembelajaran umum |
Spesialisasi | Psikiatri, pediatri |
Prevalensi | 153 juta (2015) |
Disabilitas intelektual, juga dikenal sebagai disabilitas pembelajaran umum di Britania Raya dan dulu populer disebut retardasi mental, adalah gangguan perkembangan saraf umum yang ditandai dengan gangguan kefungsian intelektual dan adaptif yang signifikan. Kondisi ini didefinisikan dengan IQ di bawah 70, di samping defisit dalam dua atau lebih perilaku adaptif yang memengaruhi kehidupan sehari-hari yang umum. Fungsi intelektual didefinisikan berdasarkan DSM-5 sebagai penalaran, pemecahan masalah, perencanaan, pemikiran abstrak, penilaian, pembelajaran akademik, dan pembelajaran dari instruksi dan pengalaman, dan pemahaman praktikal yang dikonfirmasi oleh penilaian klinikal dan tes terstandar. Perilaku adaptif didefinisikan dalam hal keterampilan konseptual, sosial, dan praktikal yang melibatkan tugas-tugas yang dilakukan oleh orang-orang dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Disabilitas intelektual dibagi lagi menjadi disabilitas intelektual sindromik, di mana defisit intelektual yang terkait dengan tanda dan gejala medis dan perilaku lainnya hadir, dan disabilitas intelektual non-sindromik, di mana defisit intelektual muncul tanpa kelainan lain.Sindrom Down dan sindrom X rapuh adalah contoh disabilitas intelektual sindromik.
Disabilitas intelektual mempengaruhi sekitar 2 sampai 3% dari populasi umum. Tujuh puluh lima hingga sembilan puluh persen orang yang terkena dampak memiliki disabilitas intelektual ringan. Kasus non-sindromik, atau idiopatik menyumbang 30 hingga 50% dari kasus ini. Sekitar seperempat kasus disebabkan oleh kelainan genetik, dan sekitar 5% kasus diwarisi dari orang tua penyandang. Kasus yang tidak diketahui penyebabnya memengaruhi sekitar 95 juta orang hingga 2013.