Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Ebed-Melekh

Ebed-Melekh (bahasa Ibrani: עֶבֶד-מֶלֶךְ ‘Eḇeḏmeleḵ; bahasa Latin: Abdemelech) disebutkan dalam Kitab Yeremia pasal 38 sebagai seorang abdi Etiopia di istana raja Zedekiah dari Yehuda pada masa Pengepungan Yerusalem (597 S<). Namanya memiliki artinya Abdi/Budak Raja, dan bukanlah nama sebenarnya namun gelar warisan. Teks tersebut menyatakan bahwa ia adalah orang Kush (Yeremia 38:7) dan kasim.
Ebed-Melekh dikenal karena menyelamatkan nabi Yeremia dari perigi dimana ia bakal ditahan sampai mati (Yeremia 38:4–13). Kemudian, Yeremia mendapatkan pesan Allah yang menyatakan bahwa Ebed-Melekh "takkan jatuh oleh pedang" pada Kejatuhan Yerusalem oleh Babilonia (Yeremia 39:15–18) karena ia percaya akan Allah. Menurut beberapa legenda di luar Alkitab, Ebed-Melekh tak pernah sekarat, dan sebagai gantinya ikut dalam sekelompok kecil orang suci yang memasuki Surga dalam keadaan hidup.
Terdapat kemiripan antara kisah Ebed-Melekh dengan kisah sida-sida dari Etiopia dari Kisah Para Rasul.