Мы используем файлы cookie.
Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Gas air mata

Подписчиков: 0, рейтинг: 0
Gas air mata yang dipakai di Prancis pada tahun 2007
Wadah gas air mata yang meledak di Yunani

Gas air mata adalah senjata kimia yang berupa gas dan digunakan untuk melumpuhkan dengan menyebabkan iritasi pada mata dan/atau sistem pernapasan. Gas air mata bisa disimpan dalam bentuk semprotan ataupun granat. Alat ini sangat lazim digunakan oleh kepolisian dalam melawan kerusuhan dan dalam penangkapan.

Bahan kimia yang sering dipakai pada gas air mata antara lain gas CS (2-klorobenzalmalononitril, C10H5ClN2), CN (kloroasetofenon, C8H7ClO), CR (dibenzoksazepin, C13H9NO), dan semprotan merica (gas OC, oleoresin capsicum).

Paparan terhadap gas air mata menyebabkan dampak jangka pendek dan panjang, termasuk pengembangan penyakit pernapasan, luka dan penyakit mata parah (keratitis, glaukoma, dan katarak), radang kulit, kerusakan pada sistem peredaran darah dan pencernaan, bahkan kematian, khususnya pada kasus dengan paparan tinggi.

Dampak

2-klorobenzalmalononitril adalah bahan aktif dalam gas CS.

Meski bernama gas, gas air mata biasanya terdiri dari campuran aerosol, seperti bromoaseton dan metilbenzil bromida, bukan gas. Gas air mata bekerja dengan membuat iritasi membran mukus pada mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Ia menyebabkan tangis, bersin, batuk, kesulitan bernapas, nyeri di mata, dan buta sementara. Dengan gas CS, gejala iritasi biasa muncul setelah paparan selama 20 hingga 60 detik dan sembuh setelah 30 menit sejak meninggalkan tempat penyemprotan gas.

Risiko

Sebagai senjata tak mematikan atau kurang mematikan, ada risiko cedera serius permanen atau kematian ketika gas air mata dipakai. Ini termasuk risiko terpukul oleh wadah gas air mata yang dapat menyebabkan lecet, kehilangan penglihatan, atau patah tulang kepala (tengkorak) yang menyebabkan kematian. Kasus cedera pembuluh darah serius yang disebabkan oleh wadah gas air mata juga dilaporkan di Iran dengan cedera saraf (44%) dan amputasi (17%) serta juga cedera kepala pada anak-anak.

Meski dampak gas air mata sendiri biasanya hanya peradangan kulit ringan, komplikasi tertunda juga mungkin terjadi. Para pengidap penyakit pernapasan, seperti asma, berisiko tinggi. Mereka sangat mungkin butuh pertolongan medis dan terkadang butuh dibawa ke rumah sakit, bahkan harus memakai dukungan ventilasi. Paparan kulit terhadap gas CS dapat menyebabkan luka bakar kimia atau memicu alergi pada kulit. Ketika orang-orang terkena dalam jarak dekat atau terpapar parah, cedera mata seperti tercakarnya kornea dapat menyebabkan kehilangan ketajaman penglihatan permanen. Paparan tinggi atau frekuensi tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan.

Kegunaan

Perang

Penanganan kerusuhan

Perlawanan balik

Penanganan

Seorang paramedis menangani pengunjuk rasa ketika unjuk rasa Venezuela 2014

Belum ada penawar khusus untuk gas air mata umum. Pergi dari daerah terpapar gas ke tempat berudara segar adalah pertolongan pertama. Melepas pakaian yang terpapar dan menghindari pemakaian handuk bersama dapat mengurangi reaksi kulit. Langsung melepas lensa kontak juga disarankan karena ia dapat ditempeli partikel.

Ketika seseorang telah terpapar, ada beragam cara untuk menghilangkan zat kimia sebanyak mungkin dan meredakan gejala. Pertolongan pertama untuk rasa terbakar pada mata adalah irigasi (menyemprot atau membilas) dengan air untuk membuang zat kimianya. Meski ada laporan bahwa air dapat menambah nyeri dari gas CS, bukti-bukti tersebut masih lemah sehingga air atau larutan garam adalah pilihan yang baik.

Mandi dan menggosok seluruh tubuh dengan sabun dan air dapat menghilangkan partikel yang melekat pada kulit. Pakaian, sepatu, dan aksesoris yang terkena uapnya harus dicuci bersih karena partikel yang melekat dapat tetap aktif selama sepekan. Beberapa menyarankan penggunaan kipas dan pengering rambut untuk menguapkan semprotan. Namun, belum dibuktikan bahwa hal itu lebih baik daripada membilas mata dan malah bisa memperluas kontaminasi.

Analgesik oral (obat minum) dapat meredakan nyeri mata.

Perawatan rumahan

Cuka, petrolatum (jeli minyak bumi), susu, dan jus lemon juga telah dipakai oleh para aktivis. Belum jelas kemanjurannya karena cuka dapat membakar mata dan dapat membuat iritasi pernapasan bila dihirup terlalu lama. Meski minyak nabati dan cuka dilaporkan membantu meredakan sensasi terbakar oleh semprot merica, Kräuter menyarankan penggunaan soda kue atau pasta gigi dengan alasan bahwa zat-zat tersebut menangkap partikel-partikel dari gas-gas yang berada di dekat jalur pernapasan agar tidak terhirup. Pengujian kecil tentang penggunaan sampo untuk membilas mata tidak memberi manfaat apa pun.

Lihat pula


Новое сообщение