Herbologi Tiongkok

Herba kering dan bagian tumbuhan untuk herbologi Tiongkok di pasar Xi'an

Sejarah sains dan teknologi di Tiongkok
Penciptaan Empat Reka Cipta Besar Penemuan
Menurut subjek
Matematika Astronomi Kalender Satuan pengukuran Kartografi Percetakan Keramik Metalurgi Sistem mata uang Alkimia Tiongkok Pengobatan tradisional herbologi Agrikultur Peternakan ulat Industri sutra Arsitektur Taman klasik Jembatan Transportasi Pelayaran Kemiliteran Angkatan laut
Menurut era
Han Tang Song Yuan RRT pertanian antariksa
l b s

Artikel ini adalah bagian dari seri tentang
Pengobatan alternatif dan semu
Informasi umum Pengobatan alternatif Perdukunan Sejarah pengobatan alternatif Kebangkitan pengobatan modern Ilmu semu Pengobatan semu Antisains Skeptisisme Gerakan skeptis
Kedokteran dan sains pinggiran Akupunktur Pengobatan antroposofik Penyesuaian tulang Kiropraktik Homeopati Humorisme Mesmerisme Metode COVID-19 Naturopati Orgon Osteopati Parapsikologi Frenologi Radionika Rasisme ilmiah Bekam
Teori konspirasi Gerakan anti-fluoridasi Gerakan anti-vaksin Vaksin menyebabkan autisme Chemtrail Teori konspirasi GMO Asal usul HIV/AIDS
Klasifikasi NCCIH Sistem pengobatan alternatif Intervensi jiwa–raga Terapi berbasis biologi Metode manipulatif Terapi energi
Pengobatan tradisional Apiterapi Ayurveda Afrika Yunani Romawi Eropa Doa penyembuhan Jepang Shamanisme Siddha Tiongkok Korea Mongolia Tibet Unani
l b s

Herbologi Tiongkok (Hanzi sederhana: 中药学; Hanzi tradisional: 中藥學; Pinyin: zhōngyào xué) adalah teori terapi herbal tradisional Tiongkok, yang menjelaskan sebagian besar pengobatan dalam pengobatan tradisional Tionghoa (TCM). Sebuah editorial Nature menggambarkan TCM sebagai "penuh dengan ilmu semu", dan mengatakan bahwa alasan paling jelas mengapa ia tidak memberikan banyak penyembuhan adalah karena sebagian besar perawatannya tidak memiliki mekanisme aksi yang logis.

Istilah herbologi menyesatkan dalam arti bahwa, meskipun unsur-unsur tumbuhan sejauh ini merupakan zat yang paling umum digunakan, hewan, manusia, dan produk mineral juga digunakan, di antaranya ada yang beracun. Dalam Huangdi Neijing mereka disebut sebagai 毒藥 [duyao] yang berarti toksin, racun, atau obat-obatan. Unschuld menunjukkan bahwa ini adalah etimologi yang mirip dengan pharmakon Yunani dan dia menggunakan istilah "farmasi". Dengan demikian, istilah "obat" (alih-alih herba) biasanya lebih disukai sebagai terjemahan untuk 药 (Pinyin: yào).

Penelitian mengenai efektivitas terapi herbal tradisional Tiongkok berkualitas buruk dan sering dinodai oleh bias, dengan sedikit atau tanpa bukti kemanjuran yang kuat. Ada kekhawatiran atas sejumlah herba Tionghoa yang berpotensi racun.

Sejarah

Farmakope Tionghoa

Herba Tiongkok telah digunakan selama berabad-abad. Di antara literatur paling awal adalah daftar resep untuk penyakit tertentu, dicontohkan melalui manuskrip "Resep untuk 52 Penyakit", ditemukan dalam Mawangdui yang bersegel tahun 168 SM.

Herbalis pertama yang diakui secara tradisional adalah Shénnóng (神农, harfiah "Petani Dewata"), tokoh mitos seperti dewa, yang konon telah hidup sekitar tahun 2800 SM. Dia diduga mencicipi ratusan herba dan menyampaikan pengetahuannya tentang tumbuhan obat dan beracun kepada para petani. Kitab Shénnóng Běn Cǎo Jīng (神农本草经, Materia Medica Shennong) dianggap sebagai kitab tertua tentang pengobatan herbal Tionghoa. Kitab ini mengklasifikasikan 365 spesies akar, rumput, kayu, bulu, hewan, dan batu menjadi tiga kategori obat herbal:

1. Kategori "unggul", yang mencakup herbal yang efektif untuk berbagai penyakit dan sebagian besar bertanggung jawab untuk menjaga dan mengembalikan keseimbangan tubuh. Mereka hampir tidak memiliki efek samping yang tidak menguntungkan.
2. Kategori yang terdiri dari tonik dan stimulan, yang konsumsinya tidak boleh terus-menerus.
3. Kategori zat yang biasanya harus dikonsumsi dalam dosis kecil, dan hanya untuk pengobatan penyakit tertentu.

Naskah asli Materia Medica Shennong telah hilang; namun ada terjemahannya yang masih bertahan. Waktu kemunculan kitab ini yang sebenarnya diyakini berasal dari akhir Dinasti Han Barat (yakni abad pertama SM).

Risalah tentang Gangguan Selesma dan Penyakit Serbaneka disusun oleh Zhang Zhongjing, juga pada suatu masa di akhir Dinasti Han, antara tahun 196 dan 220 M. Berfokus pada resep obat, risalah ini merupakan karya medis pertama yang menggabungkan Yinyang dan Lima Unsur dengan terapi obat.

Lihat pula

• Chen, John K.; Chen, Tina T. (2004). Chinese Medical Herbology and Pharmacology. ISBN 0-9740635-0-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-04. Diakses tanggal 2019-11-01. 
• Chen, John K.; Chen, Tina T. (2009). Pocket Atlas of Chinese Medicine. ISBN 978-0-9740635-7-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-31. Diakses tanggal 2019-11-01. 
• Ergil, M.; et al. (2009). Pocket Atlas of Chinese Medicine. Thieme. ISBN 978-3-13-141611-7. 
• Foster, S.; Yue, C. (1992). Herbal emissaries: bringing Chinese herbs to the West. Healing Arts Press. ISBN 978-0-89281-349-0. 
• Kiessler, Malte (2005). Traditionelle Chinesische Innere Medizin (dalam bahasa Jerman). Elsevier, Urban & Fischer. ISBN 978-3-437-57220-3. 
• Goldschmidt, Asaf (2009). The Evolution of Chinese Medicine: Song Dynasty, 960-1200. London and New York: Routledge. ISBN 978-0-415-42655-8. 
• Sivin, Nathan (1987). Traditional Medicine in Contemporary China. Ann Arbor: Center for Chinese Studies, University of Michigan. ISBN 978-0-89264-074-4. 
• Unschuld, Paul U. (1985). Medicine in China: A History of Ideas. Berkeley: University of California Press. ISBN 978-0-520-05023-5. 
• Xu, L.; Wang, W. (2002). Chinese materia medica: combinations and applications (edisi ke-1st). Donica Publishing. ISBN 978-1-901149-02-9. 

Pranala luar

• Kutipan tentang Traditional Chinese medicine di Wikiquote