Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Intertekstualitas
Intertekstual adalah sebuah pendekatan untuk memahami sebuah Teks sebagai sisipan dari teks-teks lain. Intertekstual juga dipahami sebagai proses untuk menghubungkan teks dari masa lampau dengan teks masa kini. Suatu teks dipahami tidak berdiri sendiri. Suatu teks disusun dari kutipan-kutipan atau sumber-sumber teks lain. Tokoh yang mengembangkan pendekatan ini adalah Julia Kristeva.
Penjelasan
Pendekatan intertekstual menganggap bahwa suatu teks tidak berdiri sendiri. Ada dua alasan yang mendasari hal ini. Pertama, pengarang sebuah teks adalah pembaca sebelum ia penulis teks-teks. Teks yang ditulis tentu dipengaruhi oleh teks-teks lain yang dibaca oleh sang pengarang. Dalam proses penulisan teks, pengarang menggunakan berbagai rujukan atau kutipan dari teks-teks yang telah ia baca. Kedua, sebuah teks tersedia melalui proses pencarian materi yang hendak ditulis. Dalam proses tersebut, ada pertentangan maupun penerimaan akan materi-materi yang ditemukan dalam teks-teks yang dibaca. Teks-teks yang mempengaruhi bisa jadi teks-teks yang ada sebelum teks ditulis atau teks-teks yang berada pada zaman teks ditulis. Pengaruh yang diberikan teks-teks lain bisa dalam bentuk gagasan, ucapan-ucapan lisan, gaya bahasa, dan lain-lain. Teks yang dimaksud disini bukan hanya teks tertulis tetapi juga teks yang tidak tertulis atau lisan seperti adat istiadat, kebudayaan, dan agama.
Prinsip
Dalam pendekatan intertekstual, ada beberapa prinsip yang ditetapkan. Pertama, pendekatan intertekstual memandang bahwa sebuah teks melalui sebuah proses pengolahan dari aspek luar maupun aspek dalam teks tersebut. Aspek luar adalah aspek dari teks-teks lain yang mendukung teks yang telah ditulis. Aspek dalam adalah pemahaman penulis yang juga didasarkan pada proses pembacaan berbagai teks. Kedua, sebuah teks juga tidak dapat dipisahkan dari motif penulis. Teks-teks lain yang menjadi sumber terbentuk sebuah teks disaring berdasarkan motif penulis. Ketiga, intertekstualitas juga melihat bahwa teks dibentuk berdasarkan sumber tertulis maupun sumber non tertulis.
Sumbangsih
Intertekstualitas memberikan sumbangsih penting dalam berbagai studi, seperti dalam studi musik, studi sastra, dalam studi teologi dan studi lainnya.
Intertekstual Hermeneutis
Dalam dunia teologi, pendekatan intertekstual berperan penting terutama dalam membaca teks-teks yang terdapat dalam Alkitab. Alkitab adalah kumpulan dari teks-teks yang berkesinambungan. Suatu teks perlu dihubungkan dengan teks yang lain agar pembaca Alkitab mendapatkan suatu gambaran yang utuh tentang teks. Contohnnya, dalam Alkitab kisah penciptaan disusun berdasarkan beberapa sumber yaitu sumber Elohis, Yahwis, Deuteronomis, dan Pries. Dalam membaca kisah Alkitab, metode ini digunakan para ahli hermeneutika dengan nama intertekstual hermeneutis. Dengan metode ini, membaca Alkitab menjadi multidimensi. Para pembaca Alkitab tidak lagi melihat Alkitab secara sempit. Dengan adanya teks-teks lain, pembaca Alkitab memperluas wawasannya tentang cerita-cerita di Alkitab.
Umum | |
---|---|
Perpustakaan nasional | |
Lain-lain |