Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Iodin lugol
Data klinis | |
---|---|
AHFS/Drugs.com | monograph |
Kat. kehamilan | ? |
Status hukum | ? |
Rute | topikal, melalui mulut |
Pengenal | |
Nomor CAS | 12298-68-9 |
Kode ATC | ? |
Sinonim | Kalium triiodida, larutan lugol, iodium cair, larutan iodin kuat |
Data kimia | |
Rumus | I3K |
Massa mol. | 419.812 |
Iodin lugol, dikenal juga sebagai iodium cair, larutan lugol, atau cukup lugol, adalah larutan yang merupakan gabungan dari senyawa kalium iodida dengan iodin dalam air. Ini adalah obat dan desinfektan yang digunakan untuk sejumlah penggunaan tertentu. Pengobatan pada mulut digunakan untuk mengobati tirotoksikosis sampai operasi dapat dilakukan, melindungi kelenjar tiroid dari iodium radioaktif, dan untuk mengobati kekurangan iodium. Pengobatan pada leher rahim digunakan sebagai zat bantu dalam skrining untuk mengidentifikasi kanker serviks. Sebagai desinfektan, dapat digunakan untuk luka kecil seperti cedera akibat jarum suntik. Sejumlah kecil larutan ini juga dapat digunakan untuk desinfeksi darurat terhadap air minum.
Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan larutan ini antara lain alergi, sakit kepala, muntah, dan inflamasi terhadap bagian putih pada mata. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan susah tidur dan depresi. Juga seharusnya tidak digunakan selama kehamilan atau menyusui. Iodin lugol adalah cairan yang terdiri dari dua bagian kalium iodida untuk setiap satu bagian unsur iodin dalam air.
Iodin lugol pertama kali dibuat pada tahun 1829 oleh seorang fisikawan Perancis yaitu Jean Lugol. Larutan ini termasuk dalam Daftar Obat Esesnsial Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization's List of Essential Medicines), menjadikannya salah satu obat paling efektif dan paling aman dalam penggunaannya terhadap kesehatan. Iodin lugol juga tersedia sebagai obat generik maupun obat langsung minum. Di Inggris, NHS membayar sebesar £9.57 per 500ml larutan. Larutan lugol tersedia dalam berbagai tingkat konsentrasi iodin. Konsentrasi iodin yang lebih dari 2,2% pada larutan dapat dikenakan regulasi.
Penggunaan medis
Pemberian larutan Lugol sebelum operasi mengurangi kehilangan darah intraoperatif selama tiroidektomi pada pasien dengan penyakit Basedow. Namun, tampaknya tidak efektif pada pasien yang memiliki gejala euthyroid pada obat anti-tiroid dan levothyroxine. Selama proses kolposkopi, iodin lugol digunakan pada vagina dan serviks. Noda jaringan vagina yang normal berwarna kecokelatan karena kandungan glikogennya yang tinggi, sedangkan jaringan yang diindikasikan terkena kanker tidak memiliki noda, karenanya tampak pucat dibandingkan dengan jaringan di sekitarnya. Biopsi jaringan yang diindikasi merupakan kanker kemudian dapat dilakukan. Cara ini disebut dengan tes Schiller. Iodin lugol juga dapat digunakan sebagai pengoksidasi germisida (pencegahan terhadap kuman), namun tidak disarankan karena dapat menyebabkan keriput dan mengubah warna kulit sementara waktu. Salah satu cara untuk menghindari masalah ini adalah dengan menggunakan larutan etanol 70% untuk membasuh iodin pada kulit yang terkena larutan. Iodin lugol juga dapat digunakan untuk memvisualisasikan persimpangan mukogingiva yang lebih baik pada mulut. Mirip dengan metode pewarnaan yang disebutkan di atas mengenai kolposkopi, mukosa alveolar memiliki kandungan glikogen yang tinggi yang memberikan reaksi iodin positif melawan gingiva keratin.
Efek samping
Karena mengandung iodin, larutan Lugol pada konsentrasi 2% atau 5% tanpa pengenceran dapat mengiritasi dan merusak mukosa, seperti lapisan esofagus dan lambung. Dosis 10ml larutan 5% murni telah dilaporkan menyebabkan peluruhan lambung bila digunakan dalam endoskopi. LD50 untuk 5% Iodin adalah 14.000 mg/kg (14g/kg) [Rat] dan 22.000 mg/kg (22g/kg) [Mouse].
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan zat yang diminum dengan LD50 5–50 mg/kg sebagai kelas toksisitas tertinggi kedua, Kelas Ib (Sangat Berbahaya). Sistem Klasifikasi dan Pelabelan Bahan Kimia Harmonisasi Global mengkategorikan ini sebagai Kategori 2 dengan pernyataan bahaya "fatal jika tertelan". Potassium Iodida (Kalium Iodida) tidak dianggap berbahaya.