Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Johannes Opdam
John Opdam | |
---|---|
Lahir |
(1916-10-30)30 Oktober 1916 Surabaya, Hindia Belanda |
Meninggal | 14 Oktober 1983(1983-10-14) (umur 66) Leiden, Belanda |
Pekerjaan | Dokter |
Gugatan kejahatan | Pembunuhan (dua kali) |
Hukuman kriminal | Penjara seumur hidup (dua kali) |
Status kriminal | Meninggal |
Suami/istri | Arnolda van Eyl |
Johannes Franciscus Alphonsus Marinus (John) Opdam adalah seorang pembunuh Belanda. Ia lahir pada Oktober 1916 di Surabaya, Hindia Belanda. Pada tahun 1936, ia pindah ke Belanda. Di situ ia kuliah kedokteran dan menikahi Arnolda van Eyl, anak gurunya.
Saat istrinya berlibur pada tahun 1951, Opdam berselingkuh dengan pembantu mereka, Nellie. Nyonya Opdam mengetahui hal tersebut, tetapi ia adalah seorang Katolik yang taat, sehingga ia tidak akan cerai. Nellie akhirnya dipecat, tetapi hal ini tidak menghentikan Opdam dari perselingkuhannya. Pada tahun 1952, kesehatan Nyonya Opdam memburuk hingga akhirnya ia meninggal pada tanggal 24 September. Dokter Opdam mengklaim bahwa ia meninggal akibat tumor otak, tetapi koleganya yang telah melakukan post-mortem tidak sepakat dan menyatakan bahwa penyebab kematiannya "tidak diketahui". Polisi dilibatkan dalam perkara ini dan penyelidikan kedua menunjukka nbahwa jenazah Nyonya Opdam mengandung hidrogen sianida. Johannes Opdam ditangkap, dan selama pengadilannya ia pernah menuduh ibu mertuanya sebagai pelakunya.
Pada tanggal 8 Juni 1954, Opdam dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Di penjaranya di Leeuwarden, ia bertemu dengan Arie Lodder yang juga dihukum penjara karena telah membunuh istrinya. Mereka menulis surat yang mengakui kejahatan masing-masing yang akan digunakan jika salah satu dari mereka meninggal. Pada Februari 1958, Arie Lodder ditemui tewas di penjaranya yang berada di sebelah penjara Dokter Opdam. Lodder juga diracuni oleh hidrogen sianida dan di jenazahnya terdapat sebuah catatan yang menyatakan bahwa ia telah meminum obat yang diberikan oleh Dokter Opdam. Sementara itu, Dokter Opdam dan direktur penjara menerima surat dari Lodder yang mengklaim bahwa Lodder-lah yang membunuh Nyonya Opdam.
Opdam memperoleh bahan kimia untuk meracuni Lodder dari sepupu iparnya. Ada kemungkinan juga bahwa orang tua Lodder mengirimkan racun ke penjara dan mengira bahwa itu adalah obat untuk anaknya. Upaya ini tidak membuat Opdam bebas. Malahan pada tahun 1961 ia kembali dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Ia menjadi satu-satunya orang dalam sejarah Belanda yang dijatuhi hukuman penjara umur hidup sebanyak dua kali untuk dua pembunuhan yang berbeda.
- J.H.H. Gaute and Robin Odell, The New Murderer's Who's Who, 1996, Harrap Books, London
- Hans van Straaten, Moordenaarswerk, 1990, Amsterdam (Dutch)
- Lennaert Nijgh, Moord & doodslag, 1990, Schoorl (Dutch)