Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Kampo
Kampo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Nama Jepang | |||||
Kanji: | 漢方医学 | ||||
|
Nama Tionghoa | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Hanzi tradisional: | 日本漢方醫學 | ||||||||||
Hanzi sederhana: | 日本汉方医学 | ||||||||||
Makna harfiah: | "Pengobatan Han (Tionghoa) di Jepang" | ||||||||||
|
Pengobatan Kampō (漢方医学, Kanpō igaku), sering dikenal sebagai Kanpō (漢方, "pengobatan Tionghoa") saja, adalah studi tentang pengobatan tradisional Tionghoa di Jepang setelah diperkenalkan melalui Korea, yang dimulai pada abad ke-7. Semenjak itu, Jepang telah menciptakan sistem mereka sendiri yang unik mengenai diagnosis dan terapi. Pengobatan tradisional Jepang menggunakan sebagian besar pengobatan Tionghoa termasuk akupunktur dan moksibusi, tetapi Kampo dalam pengertian dewasa ini terutama berkaitan dengan studi herbal.
Sejarah
Asal usul
Menurut mitologi Tiongkok, asal usul pengobatan tradisional Tionghoa ditelusuri kembali ke tiga penguasa legendaris yakni Fuxi, Shennong, dan Kaisar Kuning. Shennong diyakini telah mencicipi ratusan herbal untuk memastikan nilai dan efek obat pada tubuh manusia dan membantu meringankan penderitaan orang. Catatan tertulis tertua yang menfokuskan hanya pada penggunaan tanaman sebagai obat adalah Shennong Ben Cao Jing yang disusun sekitar akhir abad pertama SM dan dikatakan telah mengklasifikasikan 365 spesies tumbuhan herbal atau tanaman obat.
Praktik medis Tiongkok diperkenalkan ke Jepang melalui Korea pada abad ke-6 Masehi. Pada tahun 608, Kaisar Wanita Suiko mengirim E-Nichi, Fuku-in dan dokter muda lainnya ke Tiongkok. Dikatakan bahwa mereka belajar kedokteran di sana selama 15 tahun. Sampai tahun 838, Jepang mengirim 19 misi ke negeri Tang, Tiongkok. Sementara pejabat mempelajari struktur pemerintahan Tiongkok, dokter dan banyak biarawan Jepang menyerap pengetahuan medis Tiongkok.
Adaptasi Jepang awal
Pada tahun 702, Kode Taihō diundangkan sebagai adaptasi dari sistem pemerintahan Dinasti Tang Tiongkok. Salah satu bagian menyerukan pembentukan sebuah universitas (daigaku) termasuk sekolah kedokteran dengan program pelatihan yang rumit, tetapi karena gencarnya perang saudara, program ini tidak pernah berhasil. Permaisuri Kōmyō (701-760) mendirikan Hidenin dan Seyakuin di Kuil Kofuku (Kofuku-ji) di Nara, merupakan dua lembaga Buddhis yang menyediakan kesehatan dan obat-obatan gratis bagi yang membutuhkan. Selama berabad-abad berikutnya, biksu Buddha Jepang memainkan peran sangat penting untuk menyampaikan pengetahuan medis Tiongkok kepada Jepang dan untuk memberikan pelayanan kesehatan baik bagi para elit maupun masyarakat umum.
Pada tahun 753 M, pendeta Tiongkok Jianzhen (dalam bahasa Jepang Ganjin) yang berpengalaman dalam pengobatan tiba di Jepang setelah lima kali kegagalan dalam 12 tahun untuk menyeberangi Laut Tiongkok Timur.
Pada Periode Heian, Tanba Yasuyori (912-995) menyusun buku pengobatan Jepang pertama, Ishinpō ("Resep dari Inti Ilmu Pengobatan"), diambil dari berbagai naskah Tiongkok, beberapa di antaranya kemudian dimusnahkan.
Pranala luar
- International Society for Japanese Kampo Medicine (Inggris)
- Japan Society for Oriental Medicine (Inggris)
- Current Kampo Medicine (Special Edition) (PDF). International Institute of Health and Human Services, Berkeley. November 2005. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2016-11-04. ISSN 1559-033X
- Center for Kampo Medicine at the Keio University School of Medicine (Inggris)