Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Kloning
Pengklonaan, populer dengan istilah kloning (bahasa Inggris: cloning) adalah proses menghasilkan organisme dengan DNA yang identik atau hampir identik, baik secara alami ataupun buatan. Di alam, beberapa organisme menghasilkan klon melalui reproduksi aseksual. Dalam bidang bioteknologi, kloning adalah proses menghasilkan organisme kloning (salinan) dari sel dan dari fragmen DNA (kloning molekuler).
Kata ini berasal dari kata clone dalam bahasa Inggris, yang pertama kali digunakan oleh Herbert J. Webber dan juga diserap dari kata bahasa Yunani, κλών klōn yang bermakna "cabang" atau "ranting", merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif.
Pengklonaan alami
Pengklonaan (kloning) merupakan bentuk alami dari pembiakan yang menyebabkan benda hidup dapat menyebar selama ratusan juta tahun. Pengklonaan ini merupakan metode yang digunakan oleh tumbuhan, jamur, dan bakteri, dan koloni-koloni klon berkembang biak dengan sendirinya. Contoh dari organisme ini adalah tumbuhan blueberry, pohon hazel, dan pohon Pando.
Pengklonaan molekular
Pengklonaan molekuler mengacu pada proses pembuatan molekul. Pengklonaan ini biasanya digunakan untuk memperkuat fragmen DNA yang mengandung seluruh gen, tetapi juga dapat digunakan untuk memperkuat urutan DNA seperti promotor, sekuens nonkoding, dan DNA yang terfragmentasi secara acak. Metode ini digunakan dalam beragam eksperimen biologi dan penerapan praktis, mulai dari sidik jari genetik hingga produksi protein dalam skala besar. Kadang-kadang, istilah pengklonaan dapat menyesatkan karena digunakan untuk merujuk pada pengenalan lokasi kromosom gen yang terkait dengan fenotipe tertentu yang penting, seperti dalam pengklonaan posisi.
Pengklonaan sel
Pengklonaan organisme
Pengklonaan organisme (atau dikenal pula dengan sebutan "kloning reproduktif") mengacu kepada prosedur menciptakan organisme multiseluler baru, yang secara genetik identik dengan yang lain. Pada dasarnya, pengklonaan ini adalah metode reproduksi aseksual, yang tidak terjadi pembuahan atau kontak antargamet. Reproduksi aseksual merupakan fenomena yang terjadi secara alami pada banyak spesies, termasuk sebagian besar tanaman dan beberapa serangga. Para ilmuwan telah membuat beberapa prestasi besar dengan pengklonaan, termasuk reproduksi aseksual domba dan sapi. Ada banyak perdebatan etis tentang apakah kloning harus digunakan atau tidak. Namun, pengklonaan, atau perbanyakan aseksual, telah menjadi praktik umum di dunia hortikultura selama ratusan tahun.
Lihat pula
Bacaan lanjutan
- Guo, Owen. "World's Biggest Animal Cloning Center Set for '16 in a Skeptical China." The New York Times, The New York Times, 26 Nov. 2015
- Lerner, K. Lee. "Animal cloning." The Gale Encyclopedia of Science, edited by K. Lee Lerner and Brenda Wilmoth Lerner, 5th ed., Gale, 2014. Science in Context, link
- Dutchen, Stephanie. "Rise of the Clones." Rise of the Clones | Harvard Medical School, 2018 hms.harvard.edu/news/rise-clones
Pranala luar
Sumber pustaka mengenai Kloning |
- Kloning catatan di Internet Encyclopedia of Philosophy
- Cloning Fact Sheet dari Human Genome Project Information website.
- 'Cloning' Freeview video by the Vega Science Trust and the BBC/OU
- Cloning in Focus, penelitian pengklonaan dari University of Utah's Genetic Science Learning Center
- Click and Clone, dari University of Utah's Genetic Science Learning Center
- "Cloning Addendum: A statement on the cloning report issues by the President's Council on Bioethics," Diarsipkan 2009-01-08 di Wayback Machine. The National Review, 15 Juli 2002
Umum | |
---|---|
Perpustakaan nasional | |
Lain-lain |