Мы используем файлы cookie.
Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Koronavirus

Подписчиков: 0, рейтинг: 0
Koronavirus
Orthocoronavirinae Edit nilai pada Wikidata
Electron micrograph of two coronaviruses.jpg
Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Superdomain Biota
Domain Virus
Dunia Riboviria
Kerajaan Orthornavirae
Filum Pisuviricota
Kelas Pisoniviricetes
Ordo Nidovirales
Famili Coronaviridae
Subfamili Orthocoronavirinae Edit nilai pada Wikidata
Tata nama
Sinonim takson
  • Coronavirinae
Genus

Koronavirus atau coronavirus (istilah populer: virus corona, virus corona, atau virus corona) adalah sekumpulan virus dari subfamili coronae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung, ikan dan mamalia (termasuk manusia). Pada manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus pada manusia.

Koronavirus merupakan virus beramplop dengan genom RNA utas tunggal plus dan nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Jumlah genom koronavirus berkisar antara 27–34 kilo pasangan basa, terbesar di antara virus RNA yang diketahui. Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin corona yang artinya mahkota, yang mengacu pada tampilan partikel virus (virion): mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari.

Penemuan

Koronavirus ditemukan pada 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah virus bronkitis infeksius pada ayam dan dua virus dari rongga hidung manusia dengan flu biasa yang kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43. Sejak saat itu, anggota koronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada 2003, HCoV NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-CoV (sebelumnya dikenal sebagai 2012-nCoV) pada 2012, dan SARS-CoV-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada 2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan infeksi saluran pernapasan yang serius.

Nama dan morfologi

Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin corona dan bahasa Yunani κορώνη (korṓnē, "lingkaran, untaian"), yang berarti mahkota atau lingkaran cahaya. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk infektif virus) dalam mikroskop elektron, yang memproyeksikan pinggiran permukaan virus yang besar dan bulat yang menghasilkan gambar yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari. Morfologi ini diciptakan oleh peplomer tonjolan protein permukaan virus (S), yang menentukan tropisme inang.

Protein yang menyusun struktur koronavirus yaitu protein tonjolan (spike) (S), amplop (E), membran (M), dan nukleokapsid (N). Khusus pada virus SARS, letak pengikatan reseptor pada protein S memediasi perlekatan virus ke reseptor sel inangnya yaitu, enzim pengubah angiotensin (ACE2). Beberapa koronavirus (khususnya anggota Betacoronavirus garis keturunan A) juga memiliki tonjolan protein pendek yang disebut hemaglutinin esterase (HE).

Penularan

Penularan koronavirus dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi melalui kontak langsung dalam jarak dekat via tetesan kecil atau percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang dihasilkan penderita saat bersin dan batuk.

Taksonomi

Nama ilmiah untuk koronavirus adalah Orthocoronavirinae atau Coronavirinae. Subfamili ini terdiri atas 4 genus, 25 subgenus, dan 45 spesies.

Genus Subgenus Spesies Inang
Alphacoronavirus Colacovirus Bat coronavirus CDPHE15 kelelawar
Decacovirus Bat coronavirus HKU10 kelelawar
Rhinolophus ferrumequinum alphacoronavirus HuB-2013 kelelawar
Duvinacovirus Human coronavirus 229E manusia, kelelawar, unta
Luchacovirus Lucheng Rn rat coronavirus rodensia
Minacovirus Mink coronavirus 1 mink, ferret
Minunacovirus Miniopterus bat coronavirus 1 kelelawar
Miniopterus bat coronavirus HKU8 kelelawar
Myotacovirus Myotis ricketti alphacoronavirus Sax-2011 kelelawar
Nyctacovirus Nyctalus velutinus alphacoronavirus SC-2013 kelelawar
Pipistrellus kuhlii coronavirus 3398 kelelawar
Pedacovirus Porcine epidemic diarrhea virus babi
Scotophilus bat coronavirus 512 kelelawar
Rhinacovirus Rhinolophus bat coronavirus HKU2 kelelawar
Setracovirus Human coronavirus NL63 manusia
NL63-related bat coronavirus strain BtKYNL63-9b kelelawar
Soracovirus Sorex araneus coronavirus T14 celurut
Sunacovirus Suncus murinus coronavirus X74 celurut
Tegacovirus Alphacoronavirus 1 anjing, kucing, babi
Betacoronavirus Embecovirus Betacoronavirus 1 manusia, sapi, kuda, babi
China Rattus coronavirus HKU24 rodensia
Human coronavirus HKU1 manusia
Murine coronavirus rodensia
Myodes coronavirus 2JL14 vole
Hibecovirus Bat Hp-betacoronavirus Zhejiang2013 kelelawar
Merbecovirus Hedgehog coronavirus 1 landak susu
Middle East respiratory syndrome-related coronavirus manusia, unta
Pipistrellus bat coronavirus HKU5 kelelawar
Tylonycteris bat coronavirus HKU4 kelelawar
Nobecovirus Eidolon bat coronavirus C704 kelelawar
Rousettus bat coronavirus GCCDC1 kelelawar
Rousettus bat coronavirus HKU9 kelelawar
Sarbecovirus Severe acute respiratory syndrome-related coronavirus manusia, kelelawar, tenggiling, Viverridae, Canidae, Felidae
Gammacoronavirus Brangacovirus Goose coronavirus CB17 itik
Cegacovirus Beluga whale coronavirus SW1 paus
Igacovirus Avian coronavirus burung
Avian coronavirus 9203 burung
Duck coronavirus 2714 itik
Deltacoronavirus Andecovirus Wigeon coronavirus HKU20 burung
Buldecovirus Bulbul coronavirus HKU11 burung
Common moorhen coronavirus HKU21 burung
Coronavirus HKU15 babi
Munia coronavirus HKU13 burung
White-eye coronavirus HKU16 burung
Herdecovirus Night heron coronavirus HKU19 burung

Koronavirus manusia

Koronavirus diyakini menyebabkan 15–30% dari semua pilek pada orang dewasa dan anak-anak. Koronavirus menyebabkan pilek dengan gejala utama seperti demam dan sakit tenggorokan akibat pembengkakan adenoid, terutama pada musim dingin dan awal musim semi. Koronavirus dapat menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus langsung atau pneumonia bakterial sekunder, dan dapat menyebabkan bronkitis, baik bronkitis virus langsung atau bronkitis bakterial sekunder. Koronavirus manusia yang ditemukan pada tahun 2003, SARS-CoV, yang menyebabkan sindrom pernafasan akut berat (SARS), memiliki patogenesis yang unik karena menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus manusia.

Tujuh galur koronavirus manusia yang saat ini diketahui:

  1. Human coronavirus 229E (HCoV-229E)
  2. Human coronavirus OC43 (HCoV-OC43)
  3. Koronavirus sindrom pernapasan akut berat (SARS-CoV)
  4. Human coronavirus NL63 (HCoV-NL63, New Haven coronavirus)
  5. Human coronavirus HKU1
  6. Koronavirus terkait sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV), yang sebelumnya dikenal sebagai novel coronavirus 2012 dan HCoV-EMC
  7. Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2), sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV atau "novel coronavirus 2019"

Koronavirus HCoV-229E, -NL63, -OC43, dan -HKU1 terus beredar dalam populasi manusia dan menyebabkan infeksi pernapasan pada orang dewasa dan anak-anak di seluruh dunia.

Wabah penyakit

Beberapa wabah koronavirus dengan mortalitas yang relatif tinggi adalah sebagai berikut:

Wabah Jenis virus Kematian
Wabah SARS 2003 SARS-CoV 774
Wabah MERS 2012 MERS-CoV Lebih dari 400
Wabah MERS 2015 di Korea Selatan MERS-CoV 36
Wabah MERS 2018 MERS-CoV 41
Pandemi koronavirus 2019–2020 SARS-CoV-2 Paling tidak 5.003.021

Pranala luar


Новое сообщение