Мы используем файлы cookie.
Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Koronavirus terkait sindrom pernapasan Timur Tengah

Подписчиков: 0, рейтинг: 0
Koronavirus terkait sindrom pernapasan Timur Tengah
Middle East respiratory syndrome-related coronavirus Edit nilai pada Wikidata
MERS-CoV electron micrograph1.jpg
Partikel MERS-CoV seperti yang terlihat dengan menggunakan mikroskop elektron stain negatif. Bentuk virion (partikel lengkap virus) tampak seperti gambar "keriting" (dalam kartu remi), yang muncul dari membran virus.
Komposisi genom virus ICTV positive-sense single-stranded RNA virus (en)Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Penyakit Sindrom pernapasan Timur Tengah Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Superdomain Biota
Domain Virus
Dunia Riboviria
Kerajaan Orthornavirae
Filum Pisuviricota
Kelas Pisoniviricetes
Ordo Nidovirales
Famili Coronaviridae
Subfamili Orthocoronavirinae
Genus Betacoronavirus
Upagenus Merbecovirus
Spesies Middle East respiratory syndrome-related coronavirus Edit nilai pada Wikidata

MERS-CoV singkatan dari Middle East respiratory syndrome-related coronavirus, atau disebut EMC/2012 (HCoV-EMC/2012), adalah novel virus sense-positif, beruntai tunggal dari genus Betacoronavirus.

Awalnya bernama "novel coronavirus 2012" (2012-nCoV) atau "coronavirus" (nCoV), pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 setelah pengurutan genom virus yang diisolasi dari sampel dahak orang yang jatuh sakit dalam wabah flu baru 2012.

Pada Juli 2015, kasus MERS-CoV telah dilaporkan lebih dari 21 negara, termasuk Arab Saudi, Yordania, Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait, Turki, Oman, Aljazair, Bangladesh, Indonesia (tidak ada yang terkonfirmasi), Austria, Inggris, Korea Selatan, Amerika Serikat,Tiongkok Daratan, Thailand, dan Filipina. MERS-CoV adalah salah satu dari beberapa virus yang diidentifikasi oleh WHO sebagai kemungkinan penyebab epidemi di masa depan. WHO telah meminta untuk secepatnya dilakukan penelitian dan pengembangan yang mendesak terkait virus ini.

Kasus virus ini pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. Ahli virus Mesir, Dr. Ali Mohamed Zaki mengisolasi dan mengidentifikasi virus corona (yang sebelumnya tidak diketahui) dari paru-paru seorang pria. Kasus kedua ditemukan pada September 2012, seorang pria berusia 49 tahun yang tinggal di Qatar mengalami gejala flu yang serupa, dengan urutan virus yang hampir identik dengan kasus pertama di Arab Saudi. Pada November 2012, kasus yang sama bermunculan di Qatar dan Arab Saudi. Dengan bertambahnya kasus serupa yang disertai kematian, maka dimulailah penelitian dan pemantauan yang cepat terhadap virus corona baru ini.


Новое сообщение