Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Magnesium hidroksida
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Magnesium hydroxide
| |
Nama lain
Milk of magnesia
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChEMBL | |
ChemSpider |
|
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
Mg(OH)2 | |
Massa molar | 58,3197 g/mol |
Penampilan | padatan putih |
Bau | odorless |
Densitas | 2,3446 g/cm3 |
Titik lebur | 350 °C (662 °F) |
0,00064 g/100 mL (25 °C) 0,004 g/100 mL (100 °C) |
|
Hasil kali kelarutan, Ksp | 1,5×10−11 |
Indeks bias (nD) | 1,559 |
Struktur | |
Hexagonal, hP3 | |
P3m1 No. 164 | |
a = 0,312 nm, c = 0,473 nm
|
|
Termokimia | |
Kapasitas kalor (C) | 77.03 J/mol K |
Entropi molar standar (S |
64 J·mol−1·K−1 |
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−924.7 kJ·mol−1 |
Energi bebas Gibbs (ΔfG) | -833.7 kJ/mol |
Bahaya | |
Titik nyala | Tidak mudah terbakar |
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |
LD50 (dosis median)
|
8500 mg/kg (rat, oral) |
Senyawa terkait | |
Anion lain
|
Magnesium oksida |
Kation lainnya
|
Berilium hidroksida Kalsium hidroksida Strontium hidroksida Barium hidroksida |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
N verifikasi (apa ini YN ?) | |
Referensi | |
Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mg dan nomor atom 12.
Magnesium hidroxida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia (dalam keadaan basah) Mg(OH)2. Biasanya Magnesium terdapat dalam bentuk klorida, silikat, hidrat, oksida, sulfat, atau karbonat. Oksigen dalam tabel periodik memiliki simbol O dengan nomor Atom 16, Magnesium berreaksi dengan Oksigen menghasilkan Mg(OH)2. Karakteristik dari Magnesium Hidroksida yaitu berbentuk serbuk putih, tidak berrasa, mengabsorsi CO2 secara perlahan dari udara. Magnesium Hidroksida tidak larut dalam air, alkohol, kloroform, dan eter namun larut dalam asam encer. Magnesium Hidroksida adalah antasida yang digunakan bersama-sama dengan Aluminium Hidroksida untuk menetralisir asam lambung. Hal ini mengingat dari karakteristik Magnesium Hidroksida itu sendiri yang larut dalam asam encer. Di dalam tubuh manusia, kelenjar lambung setiap harinya memproduksi cairan lambung yang bersifat asam. Cairan ini mengandung HCl dengan konsentrasi sekitar 0,03 M, hal ini menyebabkan lambung bersifat asam dengan pH sekitar 1,5. Produksi asam lambung yang berlebihan akan menyebabkan penyakit tukak lambung atau maag. Reaksi Magnesium Hidroksida di dalam lambung berlangsung sebagai berikut:
- Mg(OH)2 + 2 HCl → MgCl2 + 2 H2O
Magnesium Hidroksida bereaksi dengan asam lambung menghasilkan magnesium klorida dan air. Selain menetralkan asam lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung denagn memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung, tetapi ketika jumlahnya berlebih akan menjadi obat pencahar yang menyebabkan diare. Metabolisme senyawa ini dalam tubuh yaitu Magnesium Hidroksida digunakan sebagai katartik dan antasida yang tidak larut dan efektif sebelum obat ini bereaksi dengan HCl membentuk MgCl2. 1 gram Mg(OH)2 dapat menetralisir 32,6 mEg dari asam lambung. Disamping itu terdapat beberapa efek samping yang disebabkan dari penggunaan Magnesium Hidroksida di dalam antasida, diantaranya adalah menyebabkan diare, sebanyak 5-10% magnesium diabsorsi dan dapat menyebabkan kelainan neurologi, neuromuskular, dan kardivoaskular. Magnesium Hidroksida juga digunakan di dalam pasta gigi, hal berfungsi untuk asam yang ada di dalam mulut dan mencegah terjadi kerusakan gigi, serta gangguan pencernaan terutama pada lambung.
Sifat Fisik
- Massa molekul : 58,3 g/mol
- System kristal :Heksagonal
- Densitas : 2,36 g/cm3
- Warna : Tidak berwarna
- Titik lebur : 350 °C
Sifat Kimia
- Mudah larut dalam HCl
- Tidak larut dalam air
- Mudah larut dalam garam-garam ammonium
- Tidak bereaksi dengan HCl jika pada Mg(OH)2 terdapat garam-garam ammonium