Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
March for Life (Washington, D.C.)
March for Life | |
---|---|
Tanggal | Setiap tahun sejak 22 Januari 1974 (1974-01-22) (peringatan Roe v. Wade). |
Lokasi | Washington, D.C. |
Situs web | www.marchforlife.org |
March for Life (Pawai untuk Kehidupan) adalah suatu aksi tahunan untuk memprotes aborsi, berlangsung di Washington, D.C. pada waktu sekitar atau bertepatan dengan peringatan atas putusan dari Mahkamah Agung Amerika Serikat yang melegalkan aborsi dalam kasus Roe v. Wade. Pawai atau mars ini, dengan pernyataan misi "untuk memberikan semua warga Amerika suatu tempat untuk bersaksi mengenai indahnya kehidupan dan martabat setiap pribadi manusia", mendukung digagalkannya putusan Roe v. Wade. Aksi ini diorganisir oleh March for Life Education and Defense Fund.
Pawai ke-44 diadakan pada tanggal 27 Januari 2017, bukan tanggal 22 Januari sebagaimana biasanya, satu minggu setelah pelantikan Presiden Donald Trump.
Sejarah
March for Life pertama, yang diprakarsai oleh Nellie Gray, dilangsungkan pada tanggal 22 Januari 1974 di Tangga Barat Gedung Capitol, dengan dihadiri sekitar 20.000 pendukung. Pawai ini awalnya direncanakan untuk dilakukan satu kali saja, dengan harapan bahwa Mahkamah Agung Amerika Serikat akan membatalkan Roe v. Wade segera setelah setahun pemberlakuan putusan itu. Namun, setelah pawai pertama tahun 1974, Gray mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melembagakan aksi reli ini sebagai suatu acara tahunan hingga Roe v. Wade dibatalkan dengan cara melibatkan lebih banyak aktivis akar rumput pro-kehidupan ke dalam pawai yang kelak diakui sebagai sebuah organisasi nirlaba ini pada tahun yang sama.
Saat March for Life ke-33 pada tahun 2006, nominasi Hakim Samuel Alito untuk Mahkamah Agung mengakibatkan suatu pergeseran besar ke arah positif, karena adanya harapan bahwa Alito akan "memenangkan persetujuan Senat dan bergabung dengan suara mayoritas dalam menjungkalkan Roe." Sekitar waktu diadakannya March for Life ke-35 pada tahun 2008, dirilis sebuah laporan oleh Institut Guttmacher yang mengungkapkan bahwa jumlah aborsi yang dilakukan di Amerika Serikat mengalami penurunan menjadi 1,2 juta pada tahun 2005. Angka tersebut merupakan tingkat aborsi terendah sejak tahun 1976. Meskipun hal itu tampak seperti suatu kemenangan, banyak peserta pawai yang menegaskan kalau angka tersebut bukan merupakan suatu penurunan yang cukup besar. Banyak peserta pawai yang mengatakan bahwa mereka baru akan berhenti memprotes hingga aborsi dinyatakan ilegal.
Saat March for Life 2009, adanya ancaman bahwa Freedom of Choice Act—sebuah rancangan undang-undang yang akan "mengodifikasikan Roe v. Wade" dengan menyatakan suatu hak dasar untuk melakukan aborsi dan menghapuskan banyak pembatasan pada praktik aborsi—akan diloloskan oleh Kongres Amerika Serikat ke-111 menjadi suatu momen pergulatan yang penting, karena para pendukung kehidupan khawatir bahwa pengesahannya akan menghapuskan sejumlah pembatasan aborsi seperti pernyataan orang tua bagi anak-anak di bawah umur dan dicabutnya Partial-Birth Abortion Ban Act.
Jadwal dan rute
March for Life dimulai sekitar tengah hari. Umumnya aksi ini mencakup suatu reli di National Mall di dekat Fourth Street. Kemudian dilanjutkan dengan suatu pawai menyusuri Constitution Avenue NW, berbelok ke kanan di First Street dan berakhir di tangga Mahkamah Agung Amerika Serikat, tempat diadakannya reli yang lain. Banyak demonstran yang mengawali hari dilangsungkannya aksi ini dengan membagi-bagikan bunga mawar dan melobi para anggota Kongres.
Kehadiran peserta
Pada tahun 1987, terdapat sekitar 10.000 orang yang berpartisipasi dalam aksi ini kendati terjadi badai salju.
Pada tahun 1995, yang adalah tahun terakhir National Park Service menyajikan suatu perkiraan resmi kehadiran peserta, dihadiri oleh 45.000 partisipan, lebih banyak jika dibandingkan dengan 35.000 partisipan pada tahun 1994.
Setiap pawai yang dilangsungkan antara tahun 2003 hingga 2012 mampu menarik massa yang jumlahnya diperkirakan ratusan ribu orang. Pada tahun 2013, beberapa pihak memperkirakan bahwa terdapat sekitar 650.000 partisipan dalam pawai yang sedang berlangsung. Sebagaimana halnya semua perkiraan pada aksi massa besar-besaran, terdapat perbedaan-perbedaan signikan terkait laporan jumlah peserta, dengan adanya beberapa sumber yang sekadar mengindikasikan kalau acara ini dihadiri ribuan orang.
Pada tahun 2016, aksi ini tetap berlangsung kendati terjadi badai salju yang menurunkan salju setebal 24 inci di Washington, D.C., dengan kehadiran peserta yang "tampaknya berjumlah ribuan".
Banyak remaja dan mahasiswa maupun mahasiswi yang menghadiri pawai ini setiap tahunnya, biasanya mereka mengadakan perjalanan bersama kelompok kaum muda atau gereja mereka. Seorang kolumnis The Washington Post memperkirakan bahwa sekitar setengah peserta pawai berusia di bawah 30 tahun.
Pembicara terkenal
Pada tahun 1987, Ronald Reagan melakukan pembicaraan jarak jauh melalui sambungan telepon, dan berjanji untuk membantu "mengakhiri tragedi nasional ini". Jesse Helms, Senator North Carolina, hadir dan berbicara pada pawai yang sedang berlangsung. Ia menyebut aborsi suatu "holokaus Amerika".
Pada tahun 2003, George W. Bush melakukan pembicaraan jarak jauh melalui sambungan telepon dan mengucapkan terima kasih kepada para peserta atas pengabdian mereka pada suatu "maksud yang mulia". Selama sambutan via telepon tersebut, ia cenderung secara luas berbicara mengenai penentangan aborsi tanpa menawarkan suatu upaya tertentu untuk membatalkan keputusan Roe v. Wade.
Pada tahun 2003, para pembicaranya termasuk anggota Dewan dari New Jersey Chris Smith, dari Partai Republik, dan Randall Terry, pendiri Operation Rescue. Dalam sambutannya, Terry menyasar kaum muda di antara hadirin, meminta mereka agar "berjuang untuk segala hal yang Anda nilai layak".
Pada tahun 2004, 15 anggota dewan legislatif, semuanya dari Partai Republik, memberikan sambutan mereka. Banyak dari mereka menekankan pentingnya untuk hanya mendukung dan memberikan suara kepada kandidat-kandidat dengan rencana kerja yang mendukung antiaborsi pada pemilihan umum bulan November. Di antara para legislator tersebut terdapat anggota Dewan Todd Tiahrt dari Kansas, dan Pat Toomey dari Pennsylvania. Tiahrt, yang memberikan sambutannya pada pawai ke-30 tersebut, mendesak para demonstran untuk "membantu para pendukung kehidupan di negara bagian Anda"; Toomey mendukung pernyataannya, mengatakan untuk memberikan suara mereka kepada para kandidat pro-kehidupan untuk merebut kembali Senat dan, pada gilirannya, mahkamah-mahkamah.
Pada tahun 2006, anggota Dewan dari Partai Republik, Steve Chabot dari Ohio, seorang tokoh pendukung kehidupan di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, berbicara kepada massa mengenai pembatalan Roe v. Wade. Ia menyatakan bahwa pembunuhan jutaan bayi seharusnya cukup sebagai justifikasi untuk membatalkan "kasus yang mengerikan itu". Nellie Gray, pemrakarsa March for Life, berbicara mengenai "para aborsionis feminis", meramalkan bahwa Amerika Serikat akan menahan mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka dalam persidangan-persidangan yang setara dengan pengadilan Nuremberg (suatu rangkaian peradilan bagi para pemimpin Nazi Jerman).
Pada tahun 2009, sekitar 20 anggota Kongres memberikan sambutan mereka, termasuk Jim Sensenbrenner dari Wisconsin, seorang anggota Dewan dari Partai Republik dan mantan ketua Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Amerika Serikat, serta Gray.
Pada tahun 2011, para pembicaranya termasuk Pemimpin Mayoritas Dewan Eric Cantor, Majority Whip Kevin McCarthy, dan sejumlah anggota Kongres lainnya seperti Mike Pence.
Pada tahun 2013, para pembicaranya termasuk Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat John Boehner (melalui sebuah sambutan melalui video yang telah direkam sebelumnya), dan Rick Santorum, mantan Senator Amerika Serikat dan kandidat presiden tahun 2012 dari Partai Republik, serta sejumlah anggota Kongres lainnya.
Pada tahun 2016, kandidat presiden dari partai Republik Carly Fiorina turut ambil bagian dalam pawai.
Pada tahun 2017, para pembicaranya termasuk Mike Pence, Wakil Presiden Amerika Serikat; Kellyanne Conway, Penasihat Presiden Donald Trump; Uskup Agung New York Kardinal Timothy M. Dolan; aktivis pro-kehidupan Abby Johnson; pemain NFL Benjamin Watson; calon gubernur Virginia Corey Stewart; dan aktris telenovela Meksiko Karyme Lozano. Pence hadir dan berbicara pada pawai ini, menjadi wakil presiden dan pejabat pemerintah tertinggi yang pertama melakukan hal tersebut. Pence juga termasuk salah seorang pembicara pada pawai tahun 2010 ketika ia menjabat sebagai wakil dari distrik kongres ke-6 Indiana.
Perhatian media
March for Life hanya menerima perhatian media yang relatif sedikit selama bertahun-tahun. Menurut Gray, liputan media umumnya meliputi suatu "kisah dengan komentar yang sangat sedikit dari seorang individu peserta pawai".
Untuk mengatasi relatif sedikitnya liputan media, salah satu pendukung March for Life, yakni Family Research Council, mengorganisir suatu konferensi "Blogs for Life" di Washington, D.C. Tujuan utama konferensi tersebut adalah "membawa para narablog pro-kehidupan bersama-sama untuk membicarakan strategi-strategi" demi menjamin didapatkannya liputan media secara lebih efektif dan memajukan isu-isu pro-kehidupan. Strategi-strategi tersebut termasuk menjamin diperolehnya liputan media melalui jalur legislatif ataupun dengan memasuki media-media baru.
EWTN, suatu jaringan radio dan televisi Katolik, telah secara ekstensif meliput March for Life selama beberapa tahun belakangan ini.
Women's March 2017 di Washington digunakan untuk mengilustrasikan kurangnya liputan media pada March for Life 2017. Massa yang menghadiri kedua pawai tersebut, yang diadakan terpisah dengan selang waktu enam hari, dapat diperbandingkan, namun demikian, menurut suatu studi yang dilakukan oleh Media Research Center, Women's March 2017 ditayangkan 129 kali lebih banyak di jaringan televisi utama seperti ABC, CBS, dan NBC pada waktu siaran-siaran berita pagi dan malam hari mereka. Women's March 2017 ditayangkan selama 75 menit di jaringan-jaringan tersebut, sementara March for Life hanya ditayangkan selama 35 detik.
Acara terkait
Berbagai organisasi pro-kehidupan menyelenggarakan acara-acara sebelum maupun sesudah March for Life. Acara-acara tersebut misalnya Luau for Life di Universitas Georgetown dan vigili dengan menyalakan lilin di Mahkamah Agung. Selain itu, film-film independen dengan pesan pro-kehidupan telah diputar atau telah dipromosikan sebelum dilangsungkannya March for Life. Film-film tersebut misalnya Doonby, yang didukung oleh Vatikan dan ditayangkan di Landmark E Street Cinema selama pawai tahun 2013, dan 22 Weeks, yang ditayangkan di Phoenix Theatre di Union Station pada malam menjelang pawai tahun 2009.Students for Life of America biasanya menyelenggarakan konferensi nasionalnya pada keesokan hari setelah March for Life.
Acara Anglikan
Anglicans for Life, karya kerasulan pro-kehidupan dari Gereja Anglikan di Amerika Utara, melangsungkan konferensi "Mobilizing the Church for Life" (Memobilisasi Gereja untuk Kehidupan) pada hari sebelum March for Life 2016 diadakan. Pada hari berikutnya, primat Gereja Anglikan di Amerika Utara, Foley Beach, memimpin umat Anglikan untuk mengikuti pawai.
Acara Katolik
Menjelang hari dilangsungkannya March for Life,diadakan sejumlah Misa; dua di antaranya dirayakan di Basilika Tempat Ziarah Nasional Yang Dikandung Tanpa Noda serta Verizon Center di Chinatown. Keuskupan Agung Washington menyelenggarakan suatu Reli dan Misa Kaum Muda setiap tahunnya di Verizon Center, yang dihadiri sekitar 20.000 orang muda, tempat disampaikannya sebuah pesan dari Sri Paus.
Pada tahun 2009, nunsio apostolik untuk Amerika Serikat, Uskup Agung Pietro Sambi, membacakan pesan Paus Benediktus XVI, yang memberitahukan kepada hadirin bahwa ia sangat bersyukur karena para pemuda dan pemudi telah memberikan "kesaksian yang luar biasa mengenai injil kehidupan setiap tahunnya". Pada tahun 2008, pesan Sri Paus berisi ucapan terima kasih kepada hadirin karena "mempromosikan rasa hormat atas martabat dan hak-hak setiap pribadi manusia yang tidak dapat dicabut". Pada tahun 2011, suatu acara yang diadakan bersamaan dengan acara di Verizon Center diselenggarakan di D.C. Armory; sejumlah total 27.000 orang muda menghadiri kedua acara tersebut.
Sebagai respons atas meningkatnya jumlah peziarah yang bepergian ke daerahnya untuk mengikuti March for Life, pada tahun 2009 Keuskupan Arlington mulai mengadakan Malam Doa "Life is Very Good" (Hidup Ini Sangat Baik), pada malam menjelang dilangsungkannya March for Life. Pada tahun 2013, ditambahkan suatu Reli dan Misa Pagi (sebelum March for Life berlangsung) yang dilangsungkan di Patriot Center di kampus Universitas George Mason; Uskup Arlington Paul Loverde dijadwalkan menghadirinya serta diperkirakan terdapat lebih dari 100 uskup dan imam dari berbagai penjuru negeri yang turut hadir. "Life is Very Good", yang berawal dengan 350 partisipan pada tahun 2009, mengumpulkan lebih dari 12.000 orang dalam kedua acaranya yang dilangsungkan sebelum dan setelah March for Life tahun 2013.
Sejak tahun 2000, para mahasiswa dan mahasiswi Katolik di Universitas Georgetown telah menyelenggarakan acara tahunan Cardinal O'Connor Conference on Life pada keesokan hari setelah dilangsungkannya March for Life. Acara tersebut merupakan konferensi pro-kehidupan terbesar di Amerika Serikat yang diorganisir oleh para mahasiswa/i, dan secara rutin mendatangkan para pembicara pro-kehidupan ternama seperti Kardinal Seán Patrick O'Malley dan feminis Helen Alvaré. Ratusan orang dari kaum klerus maupun awam setiap tahunnya menghadiri acara tersebut untuk mendengarkan para pembicara dan berpartisipasi dalam beragam sesi terkait isu-isu pro-kehidupan.
Acara Ortodoks Timur
Kehadiran kalangan Ortodoks saat March for Life biasanya sangat banyak dengan perwakilan dari berbagai yurisdiksi setiap tahunnya. Pada malam menjelang March for Life, sering kali diadakan satu kali ibadat Vesper di gereja setempat di Washington D.C. Pada saat berlangsungnya pawai dilakukan suatu Panakhida di sepanjang jalan bagi mereka yang tidak terlahirkan ke dunia. Para seminaris dari Christ the Saviour Seminary, Holy Cross Seminary, St. Tikhon's Orthodox Seminary, dan St. Vladimir's Orthodox Seminary (diwakili oleh St. Ambrose Society) selalu hadir bersama keluarga mereka, para hierark, klerus, dan kaum monastik dari seluruh penjuru negeri. Metropolit Jonah dari Washington (Gereja Ortodoks di Amerika) telah menjadi salah seorang pembicara dalam doa-doa sebelum pawai berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Keuskupan Karpato-Rusia dan Keuskupan Agung Yunani juga memiliki suatu hubungan yang erat dengan March for Life serta telah berada di garis depan gerakan pro-kehidupan. Metropolit Nicholas dari Amissos (Keuskupan Ortodoks Amerika Karpato-Rusia) senantiasa hadir dalam March for Life sepanjang episkopatnya sejak tahun 1987.
Acara Evangelikal
Saat reli March for Life 2016, Komisi Etika & Kebebasan Beragama, kelompok kebijakan publik dari Konvensi Baptis Selatan, mengorganisir suatu konferensi yang bertujuan untuk memperbesar tingkat keterlibatan dalam gerakan pro-kehidupan.
Taskforce of United Methodists on Abortion and Sexuality, yang menjadi salah satu bagian dari National Pro-Life Religious Council (NPRC), menyelenggarakan layanan ibadah tahunan di United Methodist Building, dan liturgi yang diadakan untuk March for Life 2016 menyajikan suatu khotbah dari Dr. Thomas C. Oden, Editor Umum Ancient Christian Commentary on Scripture, mantan profesor teologi dan etika di Universitas Drew, dan anggota Dewan Penasihat Lifewatch.
Acara Lutheran
Sejumlah denominasi Lutheran, termasuk Lutheran Church–Missouri Synod (LCMS), North American Lutheran Church, dan Wisconsin Evangelical Lutheran Synod, selama ini mengadakan konferensi-konferensi seputar waktu berlangsungnya March for Life dan LCMS merencanakan diadakannya LCMS Life Conference pada tanggal 27 Januari 2017, bertepatan dengan hari berlangsungnya March for Life. Para siswa dari sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan badan-badan gereja Lutheran tersebut sebelumnya mengadakan ziarah ke Gedung Capitol Amerika Serikat demi mengikuti pawai dalam acara ini. Sebelum March for Life 2016, dirayakan suatu Kebaktian Ilahi di Gereja Lutheran Immanuel di Alexandria, Virginia.
March for Life virtual
Pada tahun 2010, Americans United for Life melansir March for Life virtual secara daring. Para pendukung kehidupan yang tidak dapat menghadiri acara secara perorangan dapat membuat avatar diri mereka dan mengambil bagian dalam suatu demonstrasi virtual di suatu versi Google Maps National Mall. Acara daring tersebut menarik sekitar 75.000 partisipan.
Lihat pula
- Gerakan antiaborsi
- Hak Kristen
- March for Life Chicago
- March for Life (Paris, Prancis)
- National Sanctity of Human Life Day
- Pawai untuk Kehidupan dan Keluarga (Warsawa, Polandia)
- Virginia Society for Human Life
- Walk for Life West Coast (San Francisco)
Bacaan lanjutan
- (Inggris) Wehner, Tom (January 25, 2011). "True National Treasure". National Catholic Register. Circle Media, Inc. Diakses tanggal January 27, 2011.
Pranala luar
- Washington, D.C.
- March for Life di Twitter
- (Inggris) March for Life official website
- (Inggris) MarchForLifeEventsFinder.com Diarsipkan 2020-06-27 di Wayback Machine. for all 50 states
- (Inggris) Photos: 34th Annual March for Life 2007 in Washington, DC
- Dallas, Texas
- (Inggris) "2011 Roe Memorial Events/Rosary, Mass, Rally & Dallas March for Life / Saturday, January 22, 2011 ▪ Dallas". Catholic Pro-Life Committee (Respect Life Ministry of the Diocese of Dallas). Catholic Pro-Life Committee of North Texas. Diakses tanggal January 28, 2011.
- (Inggris) Hodges, Sam (January 17, 2010). "Abortion opponents take to streets of Dallas". The Dallas Morning News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-04. Diakses tanggal January 28, 2011.
- Oakland, California
- (Inggris) Jurich, Michele (January 9, 2012). "Oakland Standing Up 4Life walk ends with dinner, prayer service at cathedral". The Catholic Voice. Diakses tanggal January 20, 2012.
- Umum
- (Inggris) American Life League
- (Inggris) Rock For Life
- (Inggris) Stand True Ministries