Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Mary Kingsley
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 13 Oktober 1862 Islington (en) |
Kematian | 3 Juni 1900 (37 tahun) Cape Town |
Penyebab kematian | Demam tifoid |
Kegiatan | |
Pekerjaan | Explorer (en), perawat, antropolog, botanical collector (en), penulis dan suffragist (en) |
Keluarga | |
Ayah | Henry Kingsley (en) dan Doktor |
Mary Kingsley adalah seorang penjelajah Afrika Barat berkebangsaan Inggris. Mary lahir di London pada tanggal 13 Oktober 1862. Ia wafat di Simon's Town pada tanggal 3 Juni 1900. Mary memberikan pengaruh terhadap pembentukan Gerakan Reformasi Kongo dan African Society.
Penjelajahan
Mary memulai penjelajahan pada tahun 1893 dengan berlayar dari Liverpool ke Afrika Barat. Ia mempelajari kebudayaan Afrika dan menuliskannya dalam sebuah buku. Mary menjelajahi Cabinda, Calabar, dan Pulau Fernando Po sejak tahun 1893 hingga tahun 1894. Selanjutnya ia mengumpulkan berbagai jenis kumbang dan ikan air tawar yang ada di sekitar Sungai Kongo dan membawanya ke Britisih Museum. Pada Desember 1894, ia mengunjungi Kongo, Gunung Kamerun, dan Pulau Corisco di Gabon. Setelahnya, Mary membawa kembali berbagai koleksi sejarah alam ke Inggris. Pada tahun 1896 hingga 1899, ia menyampaikan kisah penjelajahannya di Afrika dalam berbagai kuliah di wilayah Inggris.
Peran Politik
Pada tahun 1895, Mary teribat dalam perdebatan tentang perdagangan minuman keras. Para pedagang Inggris menolak untuk membayar pajak atas barang dagangan mereka di Afrika. Mary kemudian membangun kelompok sosial yang dikelola oleh perempuan. Ia melakukan kerja sama dengan John Holt, Reginald Antrobus, dan Alice Stopford Green untuk menyampaikan pemikiran mereka ke kedutaan Prancis di London. Ia juga menjalin komunikasi dengan penduduk Afrika Barat. Akhirnya, pajak berhasil diterapkan pada awal tahun 1898. Mary kembali melakukan perdebatan tentang penghapusan perbudakan di Afrika yang ditentang oleh Gubernur Sierra Leone dan para pedagang Inggris. Mary kemudian menjalin kerja sama dengan media pemberitaan melalui Loe Strachey dan E. D. Morel. Setelah tujuan politiknya tercapai, ia pergi ke Sungai Oranye untuk meliput Perang Boer. Ia tiba di Cape Town pada akhir Maret 1900. Pada tanggal 3 Juni 1900, Mary menderita demam tifoid dan akhirnya meninggal dunia.
Karya
Mary menulis sebuah buku berjudul Travels in West Africa dan menerbitkannya pada tahun 1897. Buku ini membahas pengetahuan tentang masyarakat dan politik Afrika secara rinci. Mary kemudian menerbikan sebuah buku berjudul West African Studies pada awal tahun 1899. Buku ini membahas tentang sistem kolonialisme dan permasalahannya. Dalam buku ini kolonialisme digambarkan sebagai bentuk pemborosan hidup melalui penghamburan uang dan perusakan struktur perdamaian dan kemakmuran masyarakat Afrika. Selain itu, buku ini menjelaskan tentang cara-cara yang perlu dilakukan untuk memenuhi kepentingan perdagangan Eropa pada wilayah kolonial di Afrika Barat. Mary menawarkan keterlibatan penduduk pribumi dalam melaksanakan perekonomian.
Pengaruh
Mary memperoleh kepercayaan sebagai pakar pemerintah kolonialis Inggris tentang Afrika. Ini dikarenakan ia memiliki pengalaman tentang masyarakat dan politik Afrika yang rinci. Secara tidak langsung, Mary memberikan dasar politik pemerintahan kolonialisasi di bagian utara Nigeria. Ia memberikan pengaruh kepada pemikiran E. D. Morel sehingga ia akhirnya memulai Gerakan Reformasi Kongo. Pemikiran Mary juga mempengaruhi Alice Stopford Green untuk mendirikan African Society.
Kehidupan Pribadi
Mary dibesarkan dalam lingkungan rumah tangga yang bermasalah. Ia tinggal di Cambridge hingga 1899 bersama ibunya yang pesakitan. Ayahnya bernama George Kingsley dan ibunya bernama Mary Bailey. Ia hidup dengan pendidikan dan status sosial yang rendah. Masa mudanya ia jalani dengan bekerja di bidang antropologi. Mary memiliki minat dalam bidangs sains dan belajar secara otodidak.
Umum | |
---|---|
Perpustakaan nasional | |
Basis data ilmiah | |
Lain-lain |