Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Orientasi seksual ego-distonik
Orientasi seksual ego-distonik | |
---|---|
Informasi umum | |
Spesialisasi | Psikiatri, psikologi |
Orientasi seksual ego-distonik adalah penyakit kejiwaan ego-distonik yang terjadi ketika seseorang memiliki orientasi atau ketertarikan seksual yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, sehingga mengakibatkan kegelisahan dan hasrat untuk mengubah orientasi seksualnya. Istilah ini tidak membahas orientasi seksual itu sendiri, tetapi konflik antara orientasi seksual yang diinginkan dengan orientasi seksual yang dimiliki.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan orientasi seksual ego-distonik ke dalam ICD-10. Diagnosis WHO mencakup situasi ketika orientasi seksual seseorang sudah jelas, tetapi penyakit psikologis dan perilaku membuat pasien tetap ingin mengubah orientasi tersebut. Panduan diagnosis ini memberikan catatan bahwa orientasi seksual sendiri bukan penyakit. Namun telah dihapus dalam ICD-11.
Psikoterapi afirmatif gay membantu orang LGB untuk memeriksa dan menerima orientasi seksual mereka dan hubungan seksual yang berkaitan. Psikolog dan seluruh profesional medis arus utama di negeri amerika mendukung bahwa homoseksualitas dan biseksualitas tidak diindikasikan sebagai penyakit mental.
Kontradiktif
Diagnosis terbilang baru, mengenai homoseksual yg tidak diinginkan atau tidak diharapkan, tidak sesuai, bernama HOCD. Orang yang diketahui tidak ingin menjadi homoseksual atau menyadari sesuatu hal buruk tentang homoseksualnya, hingga rasa bersalah. Ada beberapa data yg menjelaskan ‘tidak sesuai dengan yg diinginkan individu tersebut’. Dan data lain juga mengatakan, yang sudah menjadi homoseksual namun merasa ‘tidak nyaman'.
Professional klinis atau terapis yang melakukan psikoterapi ‘penerimaan’ atau afirmatif atau menasihati orang tersebut untuk membantu mereka menerima 'nasibnya' dikhawatirkan bisa memperburuk gejalanya, menyebabkan gangguan mental lainya, perubahan hidup yang dramatis, kehilangan pekerjaan, hubungan, frustasi, depresi. Dalam beberapa kasus yang tidak menguntungkan, terapis salah mendiagnosis orang dengan HOCD sebagai 'kebingungan identitas seksual', kasus yang lainnya meminta agar menerima homoseksualnya dan memperparah gejalanya. Tapi ini tidak akurat karena mereka mungkin benar-benar memiliki OCD yang sangat bisa diobati. Banyak kerugian terjadi ketika HOCD salah didiagnosis dengan cara ini, itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk menemukan terapis yang akrab dengan OCD dan subtipe HOCD.
Mengingat kesadaran pikiran, fantasi, realita, perasaan positif dan keyakinan diri dapat dipengaruhi gejala Psikosis, dimana penyakit kejiwaan lebih dari satu dapat terjadi bersamaan, dan penyebabnya multifaktor seperti faktor genetik.
Terhubung dengan kondisi awal patologis homoseksual mengenai ke-gagalan dorongan. Serta bahaya fisik akan prilaku ketidakcocokan jenis kelamin, bukti terbaru psikopatologi, dan faktor genetik tunggal yang diperbarui ternyata tidak memiliki pengaruh efektif.