Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Pemandian Besar, Mohenjo-daro
Pemandian Besar adalah salah satu bangunan terkenal di antara reruntuhan Peradaban Lembah Sungai Indus di Mohenjo-daro, Sindh, Pakistan. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa Pemandian Besar dibangun pada milenium ke-3 SM, segera setelah peninggian "benteng" gundukan tempat ia berada.
Ciri-ciri
Pemandian Besar Mohenjo-daro disebut "kolam air umum paling tua di dunia kuno". Ukurannya 11,88 × 7,01 meter, dan titik terdalamnya adalah 2,43 meter. Dua tangga yang lebar, satu dari utara, sedangkan yang lainnya dari selatan, berguna sebagai jalur masuk ke bangunan ini. Gundukan selebar satu meter dan setinggi 40 sentimeter terlihat di pangkal kedua-dua tangga ini. Sebuah lubang juga ditemukan di satu ujung Pemandian, yang mungkin digunakan untuk mengalirkan air ke dalamnya.
Majunya arsitektur penduduk Lembah Sungai Indus terlihat dari galangan kapal, lumbung pangan, gudang, serambi batu-bata, dan dinding pelindung mereka yang kokoh dan mengesankan. Pemandian Besar di Mohenjo-Daro, Sindh, Pakistan adalah salah satu bangunan terkenal di Harappa. Pemandian ini dipandang sebagai kolam air umum paling awal dalam sejarah. Pemandian Besar bersifat kedap-air dengan batu-bata yang dipasang dengan tepat di tepiannya dengan plester gipsum dan lapisan aspal yang tebal (tar kedap-air). Banyak ahli percaya bahwa bangunan ini digunakan untuk membersihkan kotoran orang yang mandi sebelum melakukan ritual peribadatan.
Tiang-tiang batu-bata ditemukan di sisi timur, utara, dan selatan. Tiang-tiang yang diawetkan memiliki tepian berundak yang mungkin menopang layar kayu atau bingkai jendela. Dua pintu besar mengarah ke Pemandian dari selatan dan akses lainnya dari utara dan timur. Sederet kamar terletak di sepanjang sisi timur bangunan dan di sebuah kamar terdapat sumur yang mungkin memasok air yang diperlukan untuk mengisi kolam. Air hujan juga dikumpulkan untuk tujuan ini, tetapi tidak ditemukan saluran air masuk. Permandian ini mungkin memiliki kolam yang panjang yang dibangun dengan batu-bata kedap-air.
Banyak ahli sepakat bahwa kolam ini pernah digunakan untuk fungsi-fungsi keagamaan khusus; ketika itu air digunakan untuk menyucikan dan meremajakan kesehatan orang yang mandi di sana.
Biara para Pendeta
Di seberang jalan Pemandian Besar di Peradaban Lembah Sungai Indus, terdapat bangunan besar dengan beberapa kamar dan tiga serambi, dan dua tangga menuju atap dan lantai atas. Dengan memperhatikan ukuran dan kedekatan jarak terhadap Pemandian Besar, bangunan ini diduga sebagai asrama para pendeta dan disebut "biara para pendeta".
Penemuan
Pemandian Besar ditemukan pada tahun 1926 ketika penggalian arkeologi dilakukan.