Мы используем файлы cookie.
Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Penanganan HIV/AIDS

Подписчиков: 0, рейтинг: 0
Contoh obat yang digunakan dalam ART. Kaplet di atas mengandung emtrisitabin dan tenofovir.

HIV/AIDS umumnya ditangani dengan penggunaan beberapa obat antiretroviral (ARV) untuk mengendalikan infeksi HIV. Terdapat beberapa kategori obat antiretroviral berdasarkan tahapan hidup dari virus HIV. Penggunaan beberapa obat sekaligus yang diarahkan ke beberapa target virus disebut sebagai highly active antiretroviral therapy (HAART) atau antiretroviral therapy (ART) atau terapi ARV. ART mengurangi efek virus HIV dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta menurunkan peluang terjadinya infeksi lain yang sering kali menyebabkan kematian pada pasien HIV. ART juga mencegah penyebaran virus HIV melalui hubungan seks antara pasien dan bukan pasien selama si pasien rutin menjaga pemakaian obat serta mengecek dan menjaga tingkat jumlah virus dalam darah (viral load) dalam tingkat tidak terdeteksi.

Di beberapa negara, penanganan HIV telah berhasil membuat perkembangan dari pasien HIV ke taraf AIDS menjadi jarang. Anthony Fauci, kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases Amerika Serikat, menyebutkan bahwa, "Melalui aksi solutif bersama saat ini dan komitmen kuat untuk beberapa tahun ke depan, generasi tanpa AIDS akan dapat dicapai." Dalam penelitian yang ditulisnya, ia menyebutkan bahwa untuk tahun 2010, sekitar 700.000 orang terselamatkan dari kemaitan akibat HIV melalui terapi ARV. Tenaga medis dapat berfokus menangani HIV sebagai sebuah penyakit kronis ketimbang sebuah penyakit akut yang mematikan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penawaran terapi ARV terhadap pasien dengan HIV. Karena pengobatan pada terapi ARV dapat sangat kompleks dan berpotensi memiliki efek samping atau memunculkan kekebalan virus, WHO juga menekankan keterlibatan pasien dalam memilih pelaksanaan terapi serta agar manfaat dan risiko pada pasien dapat dianalisis. WHO mendefinisikan sehat tidak hanya sebagai ketiadaan penyakit pada seseorang. Karena itu, telah terdapat pula penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dampak dari stigma terkait HIV serta halangan dan kendala yang dapat mencegah pengobatan dan bagaimana cara mengatasinya.

Terapi kombinasi

Siklus hidup virus HIV dapat berlangsung hingga hanya selama 1,5 hari sejak masuknya virus ke dalam sel hingga replikasi, menyebarnya virus-virus baru yang lalu menyerang sel lain. Virus HIV tidak memiliki enzim "pemeriksa" yang mengkoreksi kesalahan ketika ia mengubah RNA menjadi DNA pada proses transkripsi balik. Siklus hidupnya yang pendek dan tingkat kesalahan yang tinggi ini membuat virus HIV bermutasi dan bervariasi sangat cepat. Kebanyakan dari virus mutasilebih lemah (terkadang tidak dapat bereproduksi sama sekali) atau tidak lebih kuat daripada virus pendahulunya tetapi sebagian, melalui seleksi alam, dapat menjadi lebih kuat dan mampu menangkal sistem kekebalan tubuh pasien dan obat ARV. Semakin banyak dan aktif virus yang muncul, semakin besar peluang akan adanya virus yang kebal terhadap obat.

Jika penggunaan obat ARV tidak diperhatikan, virus yang kebal terhadap obat dapat menjadi virus dominan pada tubuh pasien. Sebelum tersedianya beberapa kategori obat ARV (sebelum 1997), obat inhibitor reverse transkriptase yaitu zidovudin, didanosin, zalsitabin, stavudin, dan lamivudin digunakan secara beruntun atau dalam kombinasi dan membuat munculnya virus yang kebal terhadap obat.

Terapi kombinasi antiretroviral menggunakan kombinasi dosis tetap (KDT) dapat melindungi pasien dari munculnya kekebalan virus dengan menekan replikasi virus sekuat mungkin sehingga mengurangi peluang adanya virus yang bermutasi menjadi kebal. Jika ditemukan virus yang bermutasi kebal terhadap salah satu obat, obat yang lain masih dapat menekan reproduksi mutasi tersebut. Sangat jarang ditemukan kasus hanya satu obat ARV cukup untuk menekan infeksi HIV untuk waktu yang lama sehingga pengobatan harus dilakukan dalam bentuk kombinasi untuk membuat efek jangka panjang. Kombinasi umumnya terdiri atas tiga jenis obat dari minimal dua kategori yang berbeda.

Beberapa obat telah diproduksi dan digabungkan ke dalam satu tablet yang mengandung 3 atau 4 obat. Hal ini membuat rutinitas pemakaian obat menjadi semakin mudah dilakukan dan dijaga serta meningkatkan efeknya untuk jangka panjang. Obat yang diminum secara tidak rutin dapan menjadi penyebab munculnya kekebalan virus bagi pasien yang menjalani terapi. Pasien yang rutin meminum obat dapat menggunakan kombinasi yang sama tanpa memunculkan kekebalan virus sehingga meningkatkan usia harapan hidup dan opsi obat lain yang dapat dipakai sebagai pengganti.

Obat yang digunakan dalam ART

Tabel berikut menampilkan obat yang digunakan dalam ART di Indonesia berdasarkan Permenkes RI No. 87 tahun 2014.

Nama obat Kategori Nama merk Dalam formularium

nasional BPJS

NRTI / NtRTI NNRTI PI INSTI Individu Bersama obat lain
Zidovudin YaY Generik, Retrovir, ZDV Generik, Duviral YaY
Lamivudin YaY Generik, Heplav, Hiviral, 3TC, 3TC-HBV Generik, Duviral, Tenolam-E, Telura YaY
Abakavir YaY
Stavudin YaY Staviral YaY
Didanosin YaY
Emtrisitabin YaY Forstavir-EM, Ricovir-EM YaY
Tenofovir YaY Generik, Hepamed, Vemlidy, Ricovir, Tenofir Forstavir-EM, Ricovir-EM, Tenolam-E, Telura YaY
Nevirapin YaY Generik, NVP, Neviral YaY
Efavirenz YaY Generik Tenolam-E, Telura YaY
Rilpirivin YaY
Etravirin YaY Intelence
Lopinavir YaY Aluvia YaY
Ritonavir YaY Aluvia YaY
Darunavir YaY Prezista
Raltegravir YaY

Kombinasi dosis tetap (KDT) dapat mengkombinasikan obat ARV dari kategori yang berbeda atau hanya dari satu kategori sebagai penerapan terapi kombinasi. Tabel berikut menampilkan sediaan KDT di Indonesia yang tersedia dalam satu tablet. Beberapa obat yang digunakan dalam KDT namun tidak tersedia dalam satu tablet (seperti nevirapin) tidak disertakan di sini.

Nama merk Komposisi Dalam formularium

nasional BPJS

NRTI / NtRTI NNRTI PI INSTI
Generik, Duviral Zidovudin

Lamivudin

YaY
Tenolam-E, Telura Lamivudin

Tenofovir

Efavirenz YaY
Forstavir-EM, Ricovir-EM Emtrisitabin
Tenofovir
YaY
Aluvia Lopinavir
Ritonavir
YaY

Lihat pula

Pranala luar


Новое сообщение