Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Pengiriman gen
Pengiriman gen adalah proses memperkenalkan materi genetik asing, seperti DNA atau RNA, ke sel inang. Materi genetik harus mencapai inti sel inang untuk menginduksi ekspresi gen. Pengiriman gen yang sukses membutuhkan materi genetik asing untuk tetap stabil di dalam sel inang dan dapat berintegrasi ke dalam genom atau menggandakannya secara independen. Proses ini membutuhkan DNA asing untuk disintesis sebagai bagian dari vektor, yang dirancang untuk memasuki sel inang yang diinginkan dan mengirimkan transgen ke genom sel itu. Vektor yang digunakan sebagai metode untuk pengiriman gen dapat dibagi menjadi dua kategori: virus rekombinan dan vektor sintetis (viral dan non-viral).
Sejarah
Vektor berbasis virus muncul pada 1980-an sebagai alat untuk ekspresi transgen. Pada tahun 1983, Siegel menggambarkan penggunaan vektor virus dalam ekspresi transgen tanaman meskipun manipulasi virus melalui kloning cDNA masih belum ada. Virus pertama yang digunakan sebagai vektor vaksin adalah virus vaccinia (penyakit cacar pada sapi) pada tahun 1984, sebagai cara untuk melindungi simpanse terhadap hepatitis B. Pengiriman gen non-virus pertama kali dilaporkan pada tahun 1943 oleh Avery et al. yang menunjukkan perubahan fenotipe seluler melalui paparan eksogen DNA.