Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Penyakit mata
Penyakit mata sangat beragam dan tidak semuanya dapat menular. Jika penyakit mata disebabkan virus atau bakteri maka bisa menular, sedangkan jika penyebabnya alergi tidak akan menular. Cara penanganan dan pencegahan macam-macam penyakit mata ini pun berbeda tergantung penyebabnya. Berikut ini beragam penyakit mata yang perlu diketahui
Jenis- jenis Penyakit Mata
Miopia
Miopia atau rabun jauh terjadi dikarenakan cahaya yang masuk ke dalam mata, jatuh di depan retina mata. Kondisi ini dapat disebabkan oleh struktur panjang bola mata yang terlalu panjang ataupun kemampuan mata yang terlalu kuat dalam memfokuskan cahaya, sehingga obyek yang jauh tampak buram. Pada umumnya kondisi ini dapat terjadi dikarenakan faktor keturunan, kelahiran prematuritas dan gaya hidup. Kacamata dengan lensa negatif atau minus membantu memfokuskan kembali cahaya tepat di saraf mata.
Hipermetropi
Hipermetropi atau rabun dekat merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata saat sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina. Pada hipermetropia sinar sejajar difokuskan di belakang makula lutea.
Presbiopi
Presbiopi atau mata tua adalah kondisi mata yang secara perlahan kehilangan kemampuan untuk fokus dengan cepat pada objek yang dekat. Presbiopi umumnya akan muncul di usia 40 tahun dan terus berkembang hingga usia 65 tahun. Hal ini berkaitan dengan kemampuan lensa mata yang dikelilingi oleh otot yang bersifat elastis. Otot-otot ini dapat mengubah bentuk lensa untuk memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina dan seiring bertambahnya usia, otot di sekitar lensa mata akan kehilangan kemampuan elastisitasnya dan mengeras yang mengakibatkan lensa mata tidak dapat membelokkan cahaya dengan benar untuk memfokuskannya pada retina.
Buta warna
Buta warna adalah tidak mampu melihat warna. Jika seseorang mengalami buta warna, mereka akan sulit untuk membedakan warna-warna tertentu seperti warna merah dan hijau atau warna biru dan kuning. Hal ini terjadi dikarenakan sel kerucut atau sel -sel saraf yang ada pada mata yang terdiri atas tiga jenis. Ketiganya menyerap berbagai panjang gelombang cahaya, dengan masing-masing kerucut bereaksi terhadap warna merah, hijau, dan biru. Kerucut mengirimkan informasi ke otak untuk membedakan warna..
Katarak
Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena mengeruhnya lensa mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Astigmatis = ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata silinder/operasi bedah refraktif.
Rabun senja
Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja.
Konjungtivitis (menular)
Merupakan penyakit mata akibat iritasi atau peradangan yang menginfeksi di bagian selaput yang melapisi mata. Gejalanya mata memerah, berair, terasa nyeri, gatal, penglihatan kabur, dan keluar kotoran. Penyakit ini mudah menular dan bisa berlangsung berbulan-bulan. Beberapa faktor menjadi penyebabnya, seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, serbuk, angin, bulu atau asap), pemakaian lensa kontak dalam jangka waktu panjang dan kurang bersih. Bayi pun bisa mengalami sakit mata, hanya penyebabnya berbeda yaitu karena infeksi ketika melewati jalan lahir. Pada bayi, penyakit ini disebut konjungtivitis gonokokal dan umumnya mata bayi baru lahir akan ditetesi obat mata atau salep antibiotika untuk mematikan bakteri penyebabnya. Jika Anda atau keluarga mengalami penyakit ini, lakukan penanganannya dengan cara berikut: Kompres mata dengan air hangat Gunakan obat tetes mata atau salep antibiotika seseui resep dokter. Bersihkan tangan sebelum mengoleskan salep agar iritasi tidak tambah parah. Cegah penularan penyakit ke orang lain dengan memisahkan alat-alat yang digunakan oleh Anda dan keramaian orang-orang.
Trakoma (menular)
Infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis yang berkembang biak di lingkungan kotor atau bersanitasi buruk serta bisa menular. Penyakit ini sering menyerang anak-anak, khususnya di negara berkembang. Memiliki gejala: mata memerah, mengeluarkan kotoran, pembengkakan kelopak mata dan kelenjar getah bening serta kornea terlihat keruh.
Keratokonjungtivitas Vernalis (KV)
Penyakit iritasi/peradangan pada bagian kornea (selaput bening) akibat alergi sehingga menimbulkan rasa sakit. Memiliki gejala mata merah, berair, kelopak mata bengkak, gatal, dan adanya kotoran mata. KV merupakan peradangan yang berulang atau musimam dan penderitanya cenderung kambuh, khususnya di musim panas. Kadang ada penderita KV yang mengalami kerusakan pada sebagian kecil kornea sehingga menyebabkan nyeri yang akut.
Penanganannya dengan cara berikut:
Jangan menyentuh atau menggosok mata karena bisa menyebabkan iritasi. Kompres mata dengan air hangat. Dokter biasanya akan memberikan obat tetes mata.
Endoftalmitis
Infeksi luas pada lapisan mata bagian dalam sehingga bola mata bernanah. Gejalanya mata merah, terasa nyeri bahkan sampai mengalami gangguan penglihatan. Infeksi ini cukup berat sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan kebutaan. Penyebab biasanya karena mata tertusuk sesuatu.
Penanganan:
Obat antibiotika biasanya akan diberikan oleh dokter mata Dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan nanah yang ada di bola mata.
Selulitis Orbita (SO)
Penyakit mata akibat peradangan pada jaringan di sekitar bola mata. Gejalanya mata merah, nyeri, kelopak mata bengkak, bola mata seakan menonjol dan bengkak, serta demam. Pada anak-anak, SO sering terjadi akibat cedera mata, infeksi sinus atau infeksi berasal dari gigi. Dokter biasanya akan melakukan rontgen gigi dan mulut atau CT Scan sinus untuk memastikan penyebabnya. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, penyakit bisa berakibat fatal, seperti buta, infeksi otak atau pembekuan darah di otak. Berikut penanganan yang bisa Anda lakukan: Jika kasus tergolong ringan, dapat diberikan antibiotika secara oral. Pada kasus berat akan diberikan antibiotika melalui pembuluh darah atau melakukan pembedahan untuk mengeluarkan nanah atau mengeringkan sinus yang terinfeksi.
Blefaritis
Peradangan yang terjadi pada kelopak mata akibat produksi minyak berlebihan dan berasal dari lapisan mata. Memiliki gejala berupa mata merah, panas, nyeri, gatal, berarti terdapat luka di bagian kelopak mata dan membengkak, bahkan rontoknya bulu mata. Blefaritis terbagi dua jenis, yaitu blefaritis anterior (peradangan mata bagian luar depan yaitu di melekatnya bulu mata, disebabkan bakteri Stafilokokus) dan blefaritis posterior (peradangan di kelopak mata bagian dalam, bagian kelopak mata dan bersentuhan dengan mata, disebabkan adanya kelainan pada kelenjar minyak).
Dakrosistitis
Penyakit mata yang disebabkan penyumbatan pada duktus nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata ke hidung). Penyumbatan menyebabkan infeksi di sekitar kantung air mata yang menimbulkan nyeri, warna merah dan bengkak, bisa mengeluarkan nanah, kotoran mata, dan mengalami demam.
Ulkus Kornea (UK)
Infeksi pada kornea bagian luar dan biasanya terjadi akibat jamur, virus, protozoa, atau beberapa jenis bakteri seperti Stafilokokus, Pseudomonas atau Pneumokokus. Awalnya bisa karena kelilipan atau tertusuk benda asing. Penyakit ini bisa terjadi di seluruh permukaan kornea sampai bagian dalam dan belakang kornea. Ketika penyakit ini memburuk dapat menyebabkan komplikasi infeksi di bagian kornea yang lebih dalam, perforasi kornea (terjadi lubang), kelainan letak iris (selaput pelangi) dan kerusakan mata. Memiliki gejala mata merah, gatal, berair, nyeri, muncul kotoran mata, peka pada cahaya, terdapat bintik nanah warna kuning keputihan pada bagian kornea, dan gangguan penglihatan.
Degenerasi Makula
Pada orang yang berusia di atas 65 tahun, kebutaan permanen mungkin saja terjadi. Penyebabnya adalah degenerasi makula yang dapat mengganggu penglihatan fungsional Anda.
Makula adalah bagian dari retina yang berfungsi untuk mengatur fokus pandangan. Selain usia, degenerasi makula bisa disebabkan oleh diabetes, merokok, obesitas, dan hipertensi.
1A00–1H0Z | Penyakit infeksi atau parasitik |
---|---|
2A00–2F9Z | |
3A00–3C0Z | Penyakit darah atau organ pembentuk darah |
4A00–4B4Z | Penyakit sistem imun
|
5A00–5D46 | Penyakit endokrin, nutrisional, atau metabolik |
6A00–6E8Z | Gangguan mental, perilaku, dan perkembangan saraf |
7A00–7B2Z | Gangguan tidur |
8A00–8E7Z | Penyakit sistem saraf |
9A00–9E1Z | |
AA00–AC0Z |
Penyakit telinga atau tonjolan mastoideus |
BA00–BE2Z | |
CA00–CB7Z | |
DA00–DE2Z | |
EA00–EM0Z | |
FA00–FC0Z | Penyakit sistem muskuloskeletal atau jaringan ikat |
GA00–GC8Z | Penyakit sistem kelamin dan perkencingan |
HA00–HA8Z | Kondisi terkait kesehatan seksual |
JA00–JB6Z | Kehamilan, persalinan, atau nifas |
KA00–KD5Z | Kondisi yang berasal dari periode perinatal |
LA00–LD9Z | Kelainan perkembangan |
MA00–MH2Y | Gejala, tanda, atau temuan klinis yang tidak diklasifikasikan di tempat lain |
NA00–NF2Z | |
PA00–PL2Z | Penyebab eksternal morbiditas atau mortalitas |