Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Postinor
Postinor atau dikenal dengan nama generik levonorgestrel atau sering disebut juga morning after pill (secara harfiah berarti pil pagi hari setelahnya) adalah obat kontrasepsi darurat yang digunakan paling tidak 12 hingga 72 jam setelah hubungan seksual jika lupa menggunakan kontrasepsi, kegagalan alat kontrasepsi, atau pemerkosaan.
Obat ini mengandung levonorgestel yang meniru kerja progesteron yang menunda ovulasi.
Namun bukan berarti pil ini alat untuk aborsi. Sebab cara kerjanya dengan membatalkan ovulasi, merangsang gerak endometrium, dan memperbesar viskositas tuba, dengan arti tidak sempat terjadi janin sehingga tidak bisa dikategorikan aborsi. Jika kehamilan telah terlanjur terjadi, meminum postinor tidak bisa membatalkannya.
Di beberapa negara, obat ini dijual bebas. Sementara di Indonesia hanya boleh dibeli dengan resep dokter.
Dosis
Postinor tersedia dalam ukuran 0,75 miligram yang harus diminum dua kali. Dosis kedua diminum 12 jam setelah yang pertama. Jika dosis kedua terlewat, maka bisa segera meminumnya namun dosis pertama tidak diulang meminumnya.
Di luar negeri tersedia postinor dosis 1,5 miligram.
Postinor dalam Islam
Penggunaan konstrasepsi darurat masih menimbulkan debat dalam Islam, karena masih ada yang menganggapnya sebagai bentuk dari aborsi. Beberapa negara Islam melarang pil jenis ini, misalnya Uni Emirat Arab.
Namun di Indonesia, klinik Muhammadiyah diberitakan pernah menyediakan postinor
Efek samping
Setelah mengkonsumsi postinor, mungkin saja terjadi alergi, mual, muntah, sakit kepala, perdarahan, atau sakit di payudara.
Jika terasa sakit di perut bawah disertai perdarahan setelah mengkonsumsinya, ada kemungkinan terjadi kehamilan di luar rahim yang harus segera diperiksakan.
Karena tetap ada kemungkinan gagal, sebaiknya tetap gunakan test pack setelah beberapa hari hubungan walaupun telah meminum postinor.
Obat ini tidak disarankan untuk penderita diabetes melitus, pernah mendapat serangan jantung, kanker payudara, liver, atau stroke. Ibu hamil tidak boleh meminum obat ini.
Obat ini hanya untuk penggunaan darurat, dengan arti tidak boleh digunakan terus menerus menggantikan kontrasepsi biasa.