Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Seleksi biru putih
Seleksi biru putih (Inggris)blue-white screening adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi keberhasilan kloning dan transformasi. Metode ini merupakan salah satu metode seleksi sel hasil kloning dan termasuk metode seleksi berdasarkan warna.
Sejarah
Francois Jacob dan Jacques Monod adalah ahli biologi dari Prancis yang pertama kali menemukan sistem induksi gen reporter. Mereka mendapatkan hadiah Nobel pada pertengahan tahun 1960. Penelitian yang mereka lakukan adalah menentukan jumlah minimum laktosa sehingga bakteri Escherichia coli dapat menghasilkan enzim β-galaktosidase dan menggunakan laktosa untuk pertumbuhan dan reproduksi. Mereka menyadari adanya mekanisme interaksi sekuens DNA dan protein yang mengatur ekspresi gen. Sekuens gen tersebut disebut operator, dan protein tersebut merupakan represor dari ekspresi suatu gen. Jacob dan Monod telah memberi jawaban mengenai cara diferensiasi ekspresi gen pada berbagai sel dengan genom yang sama.
Enzim
Untuk proses seleksi ini, digunakan enzim β-galaktosidase. β-galaktosidase adalah enzim yang dihasilkan dari ekspresi gen lacZ. Gen ini diatur ekspresinya oleh operon lac.Aktivator untuk ekspresi gen ini adalah molekul laktosa yang dalam jumlah tertentu dapat menginduksi terekspresinya gen lacZ.
Mekanisme
Proses seleksi ini memanfaatkan sifat dari enzim β-galaktosidase, yaitu enzim yang terdiri dari 2 subunit, yaitu peptida α dan peptida ω. Untuk menjadi suatu enzim yang fungsional, enzim ini memerlukan kedua peptidanya untuk berikatan dan membentuk enzim yang dapat memecah substrat laktosa atau X-gal. Gen penyandi peptida ω biasanya terdapat pada kromosom, sedangkan gen penyandi peptida α terdapat pada plasmid. Bila hanya ada peptida ω yang diekspresikan oleh gen pada kromosom, maka tidak akan ada pemecahan laktosa atau X-gal. Namun bila terjadi komplementasi oleh peptida α, maka laktosa atau X-gal dapat dipecah oleh enzim β-galaktosidase yang terbentuk sempurna. Oleh karena itu, komplementasi α dapat membantu untuk proses seleksi biru-putih sebagai indikator keberhasilan kloning atau transformasi.
Aplikasi
Metode ini digunakan untuk menyeleksi koloni bakteri hasil proses kloning yang berhasil dengan koloni bakteri lainnya. Contohnya adalah penyeleksian bakteri Escherichia coli yang ditransformasi dengan gen penyandi enzim alkalin fosfatase dari bakteri Escherichia coli tipe liar.