Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Sunat dan HIV
Sunat pada laki-laki mengurangi risiko penularan HIV dari wanita ke pria. Pada tahun 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan United Nations Programme on HIV/AIDS ( UNAIDS ) menyatakan bahwa sunat laki-laki manjur untuk mencegah HIV jika dilakukan oleh para profesional medis dengan kondisi yang aman.Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa sunat mengurangi risiko pria tertular HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya dari pasangan wanita yang terinfeksi.
Hasil meta-analisis terhadap lima belas penelitian yang mengamati laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki tidak menemukan cukup bukti bahwa sunat laki-laki melindungi mereka dari infeksi HIV atau penyakit menular seksual lainnya. CDC menyimpulkan, "Belum ada data yang meyakinkan untuk membantu menentukan apakah sunat laki-laki akan berdampak terhadap risiko HIV bagi laki-laki yang melakukan seks anal dengan pasangan perempuan atau laki-laki, baik itu pihak yang memasukkan ataupun yang menerima."
Namun, hasil tinjauan dari tahun 2017 dan 2011 menemukan beberapa bukti bahwa sunat membantu mengurangi risiko HIV pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
Mekanisme aksi
Bukti dari percobaan mendukung teori bahwa sel Langerhans (bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia) di kulup penis dapat menjadi sumber masuknya virus HIV. Dengan disunatnya kulup tersebut, pintu masuk utama bagi HIV juga dihilangkan.