Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Teobromina
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
3,7-dihidro-3,7-dimetil-1H-purin-2,6-diona | |
Data klinis | |
Kat. kehamilan | ? |
Status hukum | Senyawa tak terkendali |
Rute | Oral |
Data farmakokinetik | |
Metabolisme | Demetilasi dan oksidasi hati |
Waktu paruh | 7,1 +/- 0,7 jam |
Ekskresi | Ginjal (10% tak diubah, sisanya metabolit) |
Pengenal | |
Nomor CAS | 83-67-0 |
Kode ATC | C03BD01 R03DA07 |
PubChem | CID 5429 |
Sinonim | xanteosa diurobromina 3,7-dimethilxantina |
Data kimia | |
Rumus | C7H8N4O2 |
Massa mol. | 180,164 g/mol |
SMILES | eMolecules & PubChem |
Teobromina atau xanteosa adalah zat kimia dari kelompok alkaloid. Teobromin ada di tumbuhan kakao. Secara kimiawi, teobromin amat mirip dengan kafeina. Karena kakao digunakan untuk membuat cokelat, senyawa ini juga ada pada coklat. Meski bernama teobromina, tidak ada bromin yang terkandung di dalamnya — teobromina berasal dari Theobroma, nama genus dari pohon kakao, (yang berasal dari bahasa Yunani theo ("Dewa") dan brosi ("makanan"), artinya "makanan para dewa") dengan akhiran -ina yang diberikan pada alkaloid dan senyawa basa lain yang mengandung nitrogen.
Teobromina adalah bubuk tak larut air, kristalina, dan pahit. Warnanya bisa disebut putih ataupun tak berwarna. Teobromina memiliki efek yang serupa dengan kafeina meskipun lebih kecil, membuatnya homolog. Teobromina adalah isomer teofilina sebagaimana paraxantina. Teobromina dikategorikan sebagai dimetil xantina, yang artinya senyawa ini masuk xantina dengan 2 gugus metil.
Teobromina pertama kali diisolasi dari bibit pohon kakao pada tahun 1878 dan segera setelah itu disintesis dari xantina oleh Hermann Emil Fischer.