Ulkus peptikum |
|
Ulkus lambung dalam |
Nama lain |
Ulkus lambung, tukak lambung, ulkus duodenal, tukak duodenal |
Spesialisasi |
Gastroenterologi, bedah umum
|
Penyebab |
Helicobacter pylori, obat antiinflamasi nonsteroid, merokok tembakau, penyakit Crohn
|
Gejala dan tanda |
Nyeri perut bagian atas, bersendawa, muntah, kehilangan berat badan, nafsu makan buruk
|
Komplikasi |
Pendarahan, perforasi, penyumbatan lambung
|
Diagnosis |
Berdasarkan gejala, dikonfirmasi dengan endoskopi atau menelan barium
|
Kondisi serupa |
Kanker lambung, penyakit jantung koroner, inflamasi lapisan lambung, inflamasi kantung empedu
|
Perawatan |
Berhenti merokok, berhenti meminum OAINS, berhenti meminum alkohol, pemberian obat |
Pengobatan |
Inhibitor pompa proton, penyekat H2, antibiotik
|
Prevalensi |
87,4 juta (2015) |
Kematian |
267.500 (2015) |
Ulkus peptikum adalah kerusakan pada lapisan mukosa, submukosa sampai lapisan otot saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan. Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan ulkus peptikum yaitu faktor asam dan pepsin, di mana kelebihan produksi asam akan menimbulkan luka pada mukosa saluran pencernaan. Faktor kedua adalah terdapat faktor ketahanan mukosa, di mana faktor agresif atau agen perusak mukosa lebih dominan daripada faktor defensif atau agen yang melindungi mukosa. Faktor agresif yang utama adalah asam lambung dan pepsin. Faktor defensif yang berperan adalah mucous barrier (mukus dan bikarbonat), mucosal resistance barrier (resistensi mukosa), microcirculation (aliran darah mukosa) dan prostaglandin. Faktor ketiga adalah akibat bakteri Helicobacter pylori. Tujuan pengobatan ulkus peptikum adalah untuk menghlangkan rasa sakit dan menyembuhkan ulkus, kemudian mencegah kambuhnya ulkus dan mecegah terjadinya komplikasi. Bersadarkan patofisiologinya, ulkus peptikum dapat diatasi dengan menekan faktor agresif, memperkuat faktor defensif, ataupun dengan kombnasi antibiotik.
Terdapat dua jenis ulkus peptikum, yaitu ulkus peptikum primer dan ulkus peptikum sekunder. Ulkus peptikum primer adalah ulkus yang terjadinya terutama dipengaruhi langsung oleh sekresi asam lambung dan pepsin yang berlebihan. Sedangkan ulkus peptikum sekunder didasarkan adanya gangguan ketahanan mukosa saluran cerna, yang dapat terjadi setelah mengalami penyakit/trauma berat (stress ulcer), luka bakar (Curling’s ulcer), penyakit intrakranial (Rokitansky-Cushing’s ulcer), minum aspirin atau kortikosteroid, dan penyakit hati kronis.
|
Umum |
|
Perpustakaan nasional |
|
Lain-lain |
|