Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Vaksin HPV
Deskripsi vaksin | |
---|---|
Penyakit target | human papillomavirus |
Jenis | Subunit protein |
Data klinis | |
Nama dagang | Gardasil, Cervarix |
Kat. kehamilan | B(US) |
Status hukum | ℞-only (US) |
Rute | Intramuscular injection |
Pengenal | |
Kode ATC | J07BM01 J07BM02 |
ChemSpider | none N |
Vaksin HPV (Human Papilloma Virus) adalah vaksin yang mencegah infeksi yang disebabkan oleh Virus Papiloma Manusia tipe tertentu. Vaksin yang tersedia biasanya memproteksi manusia terhadap dua, empat, atau sembilan jenis infeksi HPV. Semua vaksin setidaknya melindungi dari infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan risiko paling tinggi munculnya kanker serviks. Vaksin ini diperkirakan dapat mencegah 70% munculnya kanker serviks, 80% terhadap kanker dubur, 60% terhadap kanker vagina, 40% terhadap kanker vulva, dan kemungkinan pencegahan pada kanker mulut. Vaksin yang mencegah HPV tipe 4 dan 9 juga biasanya dapat memberikan perlindungan lebih baik terhadap munculnya kutil kelamin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin HPV sebagai bagian dari vaksinasi rutin di semua negara, bersama dengan langkah-langkah pencegahan lainnya. Vaksin ini memerlukan dua atau tiga dosis tergantung pada usia dan status imunisasi seseorang. Melakukan vaksinasi pada anak perempuan yang berusia sekitar sembilan hingga tiga belas tahun biasanya direkomendasikan. Vaksin memberikan perlindungan setidaknya 5 hingga 10 tahun. Skrining kanker serviks masih tetap diperlukan setelah vaksinasi. Vaksinasi terhadap sebagian besar populasi juga dapat bermanfaat bagi yang tidak divaksinasi. Vaksin tidak efektif untuk mereka yang telah terinfeksi.
Vaksin HPV sangat aman. Nyeri di tempat suntikan terjadi pada sekitar 80% orang. Kemerahan dan pembengkakan di lokasi dan demam juga dapat terjadi. Tidak ada hubungan terhadap sindrom Guillain-Barré yang ditemukan.
Vaksin HPV pertama tersedia pada tahun 2006. Pada 2017, 71 negara memasukkannya dalam vaksinasi rutin mereka, setidaknya untuk anak perempuan. Vaksin ini termasuk dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat yang paling efektif dan aman yang diperlukan dalam sistem kesehatan. Biaya grosir di negara berkembang adalah sekitar US$47 per dosis pada 2014. Di Amerika Serikat harganya lebih dari US $ 200. Vaksinasi mungkin hemat biaya di negara berkembang.
Penggunaan medis
Perempuan
Vaksin HPV digunakan untuk mencegah infeksi HPV, sehingga vaksin ini juga efektif untuk mencegah kanker serviks. Vaksin jenis ini direkomendasikan untuk wanita dan pria yang berusia 9 hingga 45 tahun di Amerika Serikat.
Karena vaksin hanya mencakup beberapa jenis HPV risiko tinggi, skrining kanker serviks tetap dianjurkan bahkan setelah vaksinasi. Di AS, perempuan yang mulai berusia 21 tahun direkomendasikan untuk melakukan Pap Smears. Penelitian lebih lanjut untuk vaksin tambahan sedang dilakukan untuk produk vaksin generasi berikutnya untuk memperluas perlindungan terhadap tipe HPV yang lain.
Laki-laki
Vaksin HPV telah disetujui untuk pria di beberapa negara, termasuk Kanada, Australia, Irlandia, Korea Selatan, Hong Kong, Inggris, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Pada pria, Gardasil dapat mengurangi risiko kutil kelamin dan lesi prakanker yang disebabkan oleh HPV. Pengurangan lesi prakanker ini mungkin diprediksi mengurangi tingkat kanker penis dan anal pada pria. Gardasil telah terbukti efektif dalam mencegah kutil kelamin pada pria. Walaupun vaksin Gardasil dan Gardasil-9 telah disetujui untuk laki-laki, vaksin HPV ketiga, Cervarix, tidak diberikan kepada laki-laki. Berbeda dengan vaksin berbasis Gardasil, Cervarix tidak melindungi terhadap kutil kelamin. Seperti halnya perempuan, vaksin harus diberikan sebelum infeksi dengan tipe HPV terjadi, terutama untuk tipe HPV yang menjadi sasaran vaksin. Oleh sebab itu, vaksinasi sebelum remaja lebih memungkinkan penerima untuk tidak terkena HPV.
Dikarenakan kanker penis dan kanker anal jauh lebih jarang daripada kanker serviks, vaksinasi HPV pada pria kemungkinan jauh lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dengan wanita. Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, memvaksinasi laki-laki dan juga perempuan mengurangi jumlah virus dalam populasi, tetapi hanya efektif biaya jika penyerapan pada populasi perempuan sangat rendah.
Pada awal 2013, dua perusahaan yang menjual paling banyak vaksin HPV mengumumkan pemotongan harga kurang dari US$5 per dosis untuk negara-negara miskin, dibandingkan dengan US$130 per dosis di AS.
Gardasil memiliki permintaan yang cukup tinggi di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria, yang berisiko lebih tinggi untuk kutil kelamin, kanker penis, dan kanker anal.
Prosedur
Di Indonesia, ada 2 jenis vaksin HPV yaitu bivalen dan tetravalen yang beredar sebagaimana dipaparkan dalam situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia:
- Jenis Bivalen mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim;
- Jenis Tetravalen mengandung 4 tipe virus HPV (6,11,16,dan 18) yang dapat mencegah sekaligus kanker leher rahim dan juga kutil kelamin atau genital wart.
Vaksin HPV dapat diberikan pada semua perempuan usia 12 tahun ke atas, terutama mereka yg belum aktif secara seksual. Vaksin diberikan 3 kali tanpa perlu skrining apapun. Proteksi terhadap infeksi HPV sangat efektif apabila diberikan pada fase ini.
Vaksin dapat diberikan pada pasangan yang akan segera aktif seksual, dan minimal diberikan 1 kali sebelum aktif seksual, dan dapat dilanjutkan sesuai jadwal pemberian sesudahnya. Pemberian vaksin dapat dilakukan langsung, tanpa ada pemeriksaan pendahuluan.
Langkah yang ditempuh untuk mengurangi risiko kanker serviks dengan pap smear tahunan sudah benar. Namun, tetap memerlukan vaksin karena virus mengintip setiap saat. Mengingat vaksin ini berfungsi sebagai pencegah infeksi, maka jika sudah terlanjur terserang virus ini, vaksin tidak bisa menyembuhkan infeksi.
Sebaliknya, apabila sudah mendapatkan vaksin HPV, tetap juga perlu melakukan pap smear. Jenis vaksin yg mengandung 4 tipe virus pun, tidak melindungi semua jenis HPV penyebab kanker serviks, sehingga perempuan yang sudah divaksin tetap memerlukan pap smear.
Ada dua jenis vaksin HPV yaitu yang mengandung 2 atau 4 tipe virus HPV, masing-masing dapat melindungi dari tipe virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin, atau tipe virus penyebab kanker serviks.
Semua obat atau vaksin apapun dapat menimbulkan reaksi alergi, dokter akan memastikan ada atau tidaknya alergi dan faktor-faktornya dengan cara menanyakan riwayat kesehatan sebelumnya.
Vaksin HPV aman diberikan pada populasi normal. Efek samping yang mungkin dialami setelah vaksin diberikan antara lain rasa nyeri, bengkak dan kemerahan di lokasi suntikan, hingga demam.
Namun tidak perlu kuatir, karena efek samping tersebut bersifat lokal dan sementara.
Hasil
Upaya pencegahan kanker dapat dilakukan dengan imunisasi Human Papilloma Virus (HPV). Sayang, imunisasi ini belum begitu populer. Efektivitas vaksin HPV diklaim hampir 100 persen dan tak hanya mencegah kanker serviks, tetapi juga kanker anus, penis, mulut dan tenggorokan, vagina, dan vulva.
Hasil jajak pendapat menunjukkan hanya 12,1 persen responden perempuan yang mengaku sudah divaksin HPV. Sebagian besar belum melakukan hal tersebut. Bagian terbesar, 42,4 persen, mengaku belum melakukan imunisasi dengan alasan tidak mengetahui informasi terkait vaksin HPV. Padahal, kanker serviks menjadi satu-satunya jenis kanker yang bisa dicegah dengan vaksinasi.
Pada 2018, program vaksinasi HPV masih terbatas pada siswa perempuan usia 10 tahun (kelas V sekolah dasar) di DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Kota Surabaya. Vaksin HPV diberikan pada kelompok usia 9-14 tahun dengan pemberian 0 bulan dan 6 bulan, sedangkan pada kelompok 14-44 tahun diberikan 3 kali dengan jadwal pemberian 0 bulan, 2 bulan, dan 6 bulan.
Bacaan lanjutan
- Phillips A, Hickie M, Totterdell J, Brotherton J, Dey A, Hill R, et al. (August 2020). "Adverse events following HPV vaccination: 11 years of surveillance in Australia". Vaccine. 38 (38): 6038–6046. doi:10.1016/j.vaccine.2020.06.039 . PMID 32709432.
-
Ramsay, Mary, ed. (2019). "Chapter 18a: Human papillomavirus (HPV)". Immunisation against infectious disease. Public Health England. Parameter
|name-list-style=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)