Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Wabah virus Ebola di Afrika Barat
Tanggal | Desember 2013 – Juni 2016 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Korban | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kasus/kematian dilaporkan
|
Artikel yang terkait dengan |
Wabah virus Ebola di Afrika Barat |
---|
Ikhtisar |
Penyakit virus Ebola Garis waktu wabah Respons terhadap wabah |
Negara terdampak |
Guinea • Liberia • Sierra Leone • Mali Spanyol • Amerika Serikat |
Wabah lainnya |
Daftar wabah Ebola Wabah Zaire 1976 Wabah Kongo 2014 |
Hingga 2014, wabah penyakit virus Ebola (EVD) paling luas dalam sejarah berlangsung di sejumlah negara di Afrika Barat. Wabah ini menewaskan banyak orang, dengan angka kematian yang dilaporkan mencapai 71%. Wabah ini berawal di Guinea pada bulan Desember 2013 dan kemudian menyebar ke Liberia dan Sierra Leone. Wabah yang tidak terlalu luas, sekitar dua belas kasus, juga terjadi di Nigeria, dan satu kasus di Senegal. Dua negara terakhir telah dinyatakan bebas wabah pada tanggal 20 Oktober 2014 setelah masa tunggu 42 hari. Infeksi sekunder terhadap tenaga medis terjadi di Amerika Serikat dan Spanyol,meskipun tidak sampai menyebar lebih luas. Satu kasus juga terjadi di Mali. Wabah Ebola yang tidak berhubungan dengan wabah utama juga tercatat di Republik Demokratik Kongo.
Penjelasan
Hingga 29 Oktober 2014, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan telah terjadi sebanyak 13.567 kasus Ebola dan 4.922 kematian, meskipun WHO yakin bahwa angka ini tidaklah pasti, dengan jumlah tepatnya diduga tiga kali lebih tinggi dari kasus yang telah dilaporkan. Asisten Direktur Jenderal WHO memperingatkan pada pertengahan Oktober bahwa kemungkinan ada sebanyak 10.000 kasus Ebola baru per minggu pada bulan Desember 2014. Hampir semua kasus terjadi di tiga negara yang pertama kali diserang wabah.
Beberapa negara mengalami kesulitan dalam mengendalikan wabah ini. Di beberapa wilayah, orang-orang menaruh kecurigaan terhadap pemerintah dan rumah sakit, beberapa rumah sakit bahkan diserang oleh para pengunjuk rasa yang marah dan percaya bahwa wabah ini adalah ulah pemerintah atau menuduh rumah sakit bertanggung jawab atas penyebaran wabah. Kebanyakan wilayah yang terkena dampak serius merupakan wilayah miskin dengan akses terbatas terhadap sabun dan air bersih, yang diperlukan untuk membantu mengendalikan penyebaran penyakit. Faktor lainnya termasuk ketergantungan pada pengobatan tradisional dan praktik budaya yang melibatkan kontak fisik dengan orang yang sudah meninggal, terutama kebiasaan-kebiasaan seperti memandikan dan menciumi jenazah. Beberapa rumah sakit kekurangan pasokan medis dan kondisinya tidak memadai, sehingga meningkatkan risiko staf terserang virus tersebut. Pada bulan Agustus, WHO melaporkan bahwa sepuluh persen dari korban tewas adalah petugas kesehatan. Pada akhir Agustus, WHO melaporkan bahwa kehilangan begitu banyak petugas kesehatan telah menyebabkan semakin sulit untuk mengirimkan staf medis dari luar negeri. Pada bulan September, WHO memperkirakan bahwa kemampuan negara untuk mengobati pasien Ebola tidak sebanding dengan jumlah tempat tidur yang tersedia. Pada akhir Oktober, banyak rumah sakit di wilayah yang terserang wabah tidak berfungsi atau ditutup, sehingga beberapa pakar kesehatan menyatakan bahwa ketidakmampuan untuk menyediakan kebutuhan medis dapat menyebabkan "jumlah korban tewas tambahan yang mungkin akan melampaui wabah itu sendiri".
Pada bulan September 2014, Médecins Sans Frontières/Doctors Without Borders (MSF), LSM terbesar yang bergiat di negara-negara terkena dampak, menjadi semakin kritis terhadap respons internasional. Pada tanggal 3 September, Presiden MSF berbicara mengenai kurangnya bantuan dari negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia menyatakan "Enam bulan dalam wabah Ebola terburuk sepanjang sejarah, dunia telah kehilangan semangat untuk memeranginya." Juru bicara PBB mengungkapkan, "Mereka bisa menghentikan wabah Ebola di Afrika Barat dalam waktu 6 sampai 9 bulan, tetapi hanya jika menerapkan respons global yang besar." Direktur WHO, Margaret Chan, menyebut wabah ini sebagai "wabah terbesar, paling kompleks dan paling parah yang pernah kami saksikan" dan menyatakan bahwa wabah "sedang berpacu dengan upaya pengendalian". Dalam pernyataannya tanggal 26 September, WHO mengatakan, "Wabah Ebola yang melanda bagian barat Afrika adalah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang paling akut dan paling parah yang terjadi pada zaman modern."
Lihat pula
Pranala luar
- "Outbreak Updates". World Health Organization (WHO). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-24. Diakses tanggal 2014-04-05. .
- "Outbreak Updates". US Centers for Disease Control and Prevention (CDC). .
- 2014 Ebola Outbreak Timeline Healthmap.org
- How Ebola has grown since March (Graphic)
- Ebola Communication Network Platform to share communication materials regarding the Ebola epidemic
- Fighting Ebola: A Grand Challenge for Development Diarsipkan 2016-01-04 di Wayback Machine. Platform to collect and distribute ideas to stop the Ebola epidemic
- "Ebola outbreak in West Africa". European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC).