Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.
Finasterid
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(1S,3aS,3bS,5aR,9aR,9bS,11aS)-N-tert-butyl-9a,11a-dimethyl-7-oxo-1,2,3,3a,3b,4,5,5a,6,9b,10,11-dodecahydroindeno[5,4-f]quinoline-1-carboxamide | |
Data klinis | |
Nama dagang | Reprosid, Prostacom, dll. |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a698016 |
Kat. kehamilan | X (dapat menyebabkan kelainan bawaan |
Status hukum | POM (UK) ℞-only (US) |
Rute | Oral |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | 65% |
Ikatan protein | 90% |
Metabolisme | Hati (CYP3A4, ALDH) |
Waktu paruh | Orang dewasa: 5–6 jam Manula: >8 jam |
Ekskresi |
Feses: 57% Urin: 40% |
Pengenal | |
Nomor CAS | 98319-26-7 Y |
Kode ATC | G04CB01 D11AX10 |
PubChem | CID 57363 |
Ligan IUPHAR | 6818 |
DrugBank | DB01216 |
ChemSpider | 51714 Y |
UNII | 57GNO57U7G Y |
KEGG | D00321 Y |
ChEBI | CHEBI:5062 Y |
ChEMBL | CHEMBL710 Y |
Sinonim | MK-906; YM-152; L-652,931; 17β-(N-tert-Butylcarbamoyl)-4-aza-5α-androst-1-en-3-one; N-(1,1-Dimethylethyl)-3-oxo-4-aza-5α-androst-1-ene-17β-carboxamide |
Data kimia | |
Rumus | C23H36N2O2 |
Massa mol. | 372,549 g/mol |
|
Finasterid, dikenal pula dengan nama dagangnya seperti Reprosid, Prostacom, Reprostom, dll., adalah sebuah obat yang utamanya digunakan untuk menangani pembesaran prostat atau kebotakan pada pria. Finasterid juga dapat digunakan untuk menangani pertumbuhan bulu berlebih pada wanita serta dalam terapi hormon feminin untuk wanita transgender. Finasterid dikonsumsi dengan cara diminum.
Efek samping finasterid cenderung kecil. Beberapa pria dapat mengalami disfungsi seksual, depresi, ansietas, atau ginekomastia. Finasterid juga dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker prostat. Finasterid adalah inhibitor 5α-reduktase sehingga merupakan sebuah antiandrogen. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi dihidrotestosteron (DHT) sekitar sebesar 70%.
Finasterid dipatenkan pada tahun 1984 dan disetujui untuk digunakan secara medis pada tahun 1992. Obat ini telah tersedia sebagai obat generik.
Kegunaan medis
Pembesaran prostat
Finasterid digunakan dalam pengobatan pembesaran atau hiperplasia prostat jinak (benign prostatic hyperplasia, BPH). Pemakaian obat ini dapat meredakan gejala terkait BPH seperti kesulitan buang air kecil, buang air kecil pada malam hari, rasa ragu saat sebelum dan setelah buang air kecil, serta air seni yang sedikit. Efek dari finasterid lebih lemah dibandingkan dengan bloker alfa-1 seperti tamsulosin dan muncul lebih lambat—pemakaian membutuhkan minimal 6 bulan untuk menentukan hasil.
Kanker prostat
Sebuah ulasan tahun 2010 oleh Cochrane menemukan pengurangan risiko perkembangan kanker prostat sebesar 25–26% menggunakan kemoprofilaksis inhibitor 5α-reduktase. Penelitian lanjutan oleh Medicare menyebutkan bahwa partisipan dalam percobaan pencegahan kanker prostat selama 10 tahun menunjukkan adanya pengurangan signifikan dari risiko kanker prostat yang tetap ada bahkan setelah obat berhenti dipakai. Akan tetapi, terdapat pula penelitian inhibitor 5α-reduktase juga ditemukan dapat meningkatkan risiko perkembangan beberapa jenis kanker prostat yang langka dan ganas sebesar 27% meskipun terdapat pula penelitan yang membantah hal tersebut. Tidak ditemukan dampak negatif dari inhibitor 5α-reduktase terhadap tingkat penyembuhan dari kanker prostat.
Kebotakan
Finasterid juga digunakan untuk mengobati kebotakan (alopesia androgenik) pada pria. Finasterid juga telah diuji dalam pengobatan kebotakan pada wanita. Tapi hasil yang ditemukan tidak lebih baik daripada obat plasebo.
Hirsutisme
Finasterid telah ditemukan efektif dalam menangani hirsutisme (pertumbuhan bulu berlebih) pada wanita.
Terapi hormon transgender
Finasterid terkadang disertakan dalam terapi hormon feminin bagi wanita transgender karena efek antiandrogenik yang dimilikinya untuk melengkapi estrogen. Akan tetapi, baru sedikit uji klinis yang telah dilakukan mengenai pemakaian finasterid seperti itu sehingga bukti, keamanan, serta keampuhannya hanya diketahui terbatas. Finasterid juga harus diperhatikan bila akan diresepkan bagi wanit transgender karena efek sampingnya seperti depresi, ansietas, dan ide bunuh diri cenderung banyak ditemukan pada kelompok penduduk transgender.
Kontraindikasi
Finasterid dapat meneybabkan kelainan pada janin laki-laki jika orang yang memakainya ataupun pasangannya berencana atau sedang hamil. Finasterid dapat menimbulkan genitalia ambigu pada janin laki-laki dalam percobaan pada monyet rhesus.
Efek samping
Sebuah ulasan tahun 2010 oleh Cochrane menyimpulkan bahwa efek samping dari finasterid jarang ditemukan dalam pemakaiannya sebagai obat BPH. FDA pada tahun 1997 melaporkan bahwa finasterid ditoleransi dengan baik dan efek samping yang paling umum adalah masalah disfungsi seksual.
Pada tahun 2011, FDA mengeluarkan peringatan mengenai penggunaan inhibitor 5α-reduktas yang berkaitan dengan perkembangan kanker prostat ganas. Karena pengobatan BPH menurunkan antigen spesifik prostat, penggunaan finasterid dapat menutupi perkembangan kanker prostat. Terdapat pula hubungan finasterida dengan kanker payudara meskipun tidak ditemukan bukti terkait korelasi di antara keduanya. Beberapa pria dapat terkena ginekomastia (perkembangan payudara) dari pemakaian finasterid. Risiko ginekomastia dari inhibitor 5α-reduktase secara umum adalah sekitar 2,8%. Gejala depresi dan ide bunuh diri juga dilaporkan ditemukan.
Ulasan Cochrane tahun 2010 menemukan bahwa pria yang memakai finasterid memiliki risiko lebih terhadap impotensi, disfungsi ereksi, libido yang berkurang, serta gangguan ejakulasi dalam tahun pertama pemakaian. Tingkat efek-efek tersebut mereda hingga setara dengan plasebo setelah 2-4 tahun dan terus membaik.Meta-analisis tahun 2016 menemukan bahwa disfungsi seksual termasuk hipospermia dapat terjadi pada 3,4 hingga 15,8% pria yang memakai finasterid atau dutasteride. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup yang pada gilirannya dapat mengganggu kesehatan jiwa serta hubungan sosial.