Мы используем файлы cookie.
Продолжая использовать сайт, вы даете свое согласие на работу с этими файлами.

Anatomi

Подписчиков: 0, рейтинг: 0
Ilustrasi anatomi manusia yang dibuat oleh Leonardo da Vinci

Anatomi (dari bahasa Yunani Kuno anatomḗ 'pembedahan' dan anatémnō 'memotong') adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh makhluk hidup. Istilah anatomi digunakan untuk ilmu tentang struktur tubuh manusia dan hewan, sementara struktur tumbuhan dipelajari dalam anatomi tumbuhan. Anatomi telah dipelajari sejak zaman prasejarah. Anatomi dan fisiologi, yang masing-masing mempelajari struktur dan fungsi organisme dan bagian-bagiannya, merupakan pasangan alami dari disiplin ilmu yang terkait, dan keduanya sering dipelajari bersama-sama. Anatomi manusia merupakan salah satu ilmu dasar esensial yang diterapkan dalam kedokteran.

Disiplin ilmu anatomi secara garis besar dibagi menjadi anatomi makroskopis dan mikroskopis. Anatomi makroskopis atau anatomi kasar, adalah pemeriksaan bagian-bagian tubuh menggunakan penglihatan tanpa bantuan. Anatomi makroskopis juga mencakup anatomi superfisial. Anatomi mikroskopis melibatkan penggunaan instrumen optik untuk mempelajari jaringan, yang dikenal sebagai histologi, dan juga dalam studi sel.

Dalam sejarahnya, anatomi mengalami perkembangan yang progresif akan pemahaman struktur dan fungsi tubuh manusia. Metode-metode yang digunakan telah meningkat dengan drastis, dari pemeriksaan hewan dengan pembedahan kadaver dan karkas hingga teknik pencitraan medis yang dikembangkan pada abad ke-20, seperti sinar-X, ultrasonografi, dan pencitraan resonansi magnetik.

Definisi

Berasal dari bahasa Yunani Kuno ἀνατομία anatomía, dari kata ἀνατομή anatomḗ 'pembedahan' (dari ἀνατέμνω anatémnō 'saya memotong, membuka' dari ἀνά aná 'naik', dan τέμνω témnō 'saya memotong'). Anatomi adalah studi ilmiah tentang struktur organisme, termasuk sistem organ, organ, dan jaringannya. Anatomi mencakup tampilan dan posisi berbagai bagian tubuh, bahan penyusunnya, lokasinya, dan hubungannya dengan bagian-bagian lain. Anatomi cukup berbeda dari fisiologi dan biokimia, yang masing-masing berhubungan dengan fungsi bagian-bagian tersebut dan proses kimia yang terlibat. Misalnya, seorang ahli anatomi memperhatikan bentuk, ukuran, posisi, struktur, suplai darah, dan persarafan organ seperti hati; sementara seorang ahli fisiologi tertarik pada produksi empedu, peran hati dalam nutrisi, dan pengaturan fungsi tubuh.

Disiplin anatomi dapat dibagi lagi menjadi beberapa cabang, di antaranya anatomi makroskopis dan anatomi mikroskopis. Anatomi makroskopis adalah studi tentang struktur yang ukurannya cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang, dan juga mencakup anatomi permukaan atau anatomi superfisial, yaitu studi dengan melihat karakteristik eksternal tubuh. Anatomi mikroskopis adalah studi tentang struktur tubuh pada skala mikroskopis, bersama dengan histologi (studi tentang jaringan) dan embriologi (studi tentang organisme dalam kondisi pranatal).

Anatomi dapat dipelajari baik menggunakan metode invasif maupun noninvasif dengan tujuan memperoleh informasi tentang struktur dan organisasi organ dan sistem organ. Metode yang digunakan meliputi diseksi, ketika tubuh dibuka dan organnya dipelajari, dan endoskopi, ketika instrumen yang dilengkapi kamera video dimasukkan melalui sayatan kecil di permukaan tubuh dan digunakan untuk mengeksplorasi organ dalam dan struktur lainnya. Angiografi menggunakan sinar-X atau angiografi resonansi magnetik adalah metode untuk memvisualisasikan pembuluh darah.

Istilah "anatomi" biasanya digunakan untuk merujuk pada anatomi manusia. Namun, secara substansial struktur dan jaringan yang sama juga ditemukan di seluruh kerajaan hewan dan istilah ini juga mencakup anatomi hewan lain. Istilah zootomi juga kadang-kadang digunakan untuk secara khusus merujuk pada anatomi hewan nonmanusia. Struktur dan jaringan tumbuhan memiliki sifat yang berbeda dan dipelajari dalam anatomi tumbuhan.

Jaringan hewan

Diagram potongan bergaya dari sel hewan (dengan flagela)

Kerajaan Animalia berisi organisme multisel yang heterotrofik dan motil (walaupun beberapa telah mengadopsi sesilitas gaya hidup). Sebagian besar hewan memiliki tubuh yang dibedakan menjadi jaringan yang terpisah dan hewan ini juga dikenal sebagai eumetazoa. Mereka memiliki ruang pencernaan internal, dengan satu atau dua bukaan; gamet diproduksi dalam organ seks multisel, dan zigot termasuk tahap blastula dalam perkembangan embrio. Metazoa tidak termasuk spons, yang memiliki sel yang tidak berdiferensiasi.

Tidak seperti sel tumbuhan, sel hewan tidak memiliki dinding sel maupun kloroplas. Vakuola, jika ada, lebih banyak jumlahnya dan jauh lebih kecil daripada yang ada di sel tumbuhan. Jaringan tubuh terdiri dari berbagai jenis sel, termasuk yang ditemukan di otot, saraf, dan kulit. Masing-masing biasanya memiliki membran sel yang terbentuk dari fosfolipids, sitoplasma dan nukleus. Semua sel yang berbeda pada hewan berasal dari lapisan germinal embrionik. Invertebrata yang lebih sederhana yang terbentuk dari dua lapisan germinal ektoderm dan endoderm disebut diploblasti dan hewan yang lebih berkembang yang struktur dan organnya terbentuk dari tiga lapisan germinal yang disebut triploblastik. Semua jaringan dan organ hewan triploblastik tersebut berasal dari ketiga lapisan germinal lapisan embrio, ektoderm, mesoderm dan endoderm.

Jaringan hewan dapat dikelompokkan menjadi empat tipe dasar: ikat, epitel, otot dan jaringan saraf.

Histologis tulang rawan hialin dengan pewarna haematoxylin-eosin dibawah cahaya terpolarisasi

Jaringan ikat

Jaringan ikat memiliki sifat berserat dan terdiri dari sel-sel yang tersebar di antara bahan anorganik yang disebut matriks ekstraseluler. Jaringan ikat memberi bentuk pada organ dan menahannya di tempatnya. Jenis utamanya adalah jaringan ikat longgar, adipositas, jaringan ikat fibrosa, tulang rawan, dan tulang. Matriks ekstraseluler mengandung protein, yang utama dan paling banyak adalah kolagen. Kolagen memainkan peran utama dalam mengatur dan memelihara jaringan. Matriks dapat termodifikasi untuk membentuk kerangka untuk menopang atau melindungi tubuh. Sebuah eksoskeleton adalah kutikula yang menebal dan kaku yang dikakukan melalui proses biomineralisasi, seperti pada krustasea atau oleh ikatan silang proteinnya seperti pada serangga. Sedangkan endoskeleton bersifat internal dan terdapat pada semua hewan tingkat tinggi, serta pada beberapa hewan tingkat rendah.

Epitel

Mikrograf perbesaran rendah dari mukosa lambung manusia, yang terletak pada sebagian besar lapisan perut. (dengan pewarnaan haematoxylin-eosin)

Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang padat, terikat satu sama lain oleh molekul adhesif sel, dengan sedikit ruang antar sel. Sel epitel dapat berupa skuamosa (datar), epitel kuboid sederhana atau sel epitel kolumnar dan bertumpu pada lamina basal, lapisan atas dari membran basal, lapisan bawah adalah lamina retikuler yang terletak di sebelah jaringan ikat dalam matriks ekstraseluler yang disekresikan oleh sel-sel epitel. Ada berbagai jenis epitel, yang termodifikasi agar sesuai dengan fungsi tertentu. Di saluran pernapasan ada jenis epitel kolumnar bersilia; pada usus halus terdapat mikrovili pada lapisan epitel dan pada usus besar terdapat vili usus. Kulit terdiri dari lapisan luar keratin berlapis epitel skuamosa berlapis yang menutupi bagian luar tubuh vertebrata. Keratinosit membentuk hingga 95% sel di kulit. Sel-sel epitel pada permukaan luar tubuh biasanya mengeluarkan matriks ekstraseluler dalam bentuk kutikula. Pada hewan sederhana, matriks ekstraseluler ini mungkin hanya berupa lapisan glikoprotein. Pada hewan yang lebih maju, banyak kelenjar terbentuk dari sel epitel.

Jaringan otot

Potongan melintang melalui otot rangka dan saraf kecil dengan perbesaran tinggi)

Sel otot (miosit) membentuk jaringan kontraktil aktif tubuh. Jaringan otot berfungsi menghasilkan tenaga dan menimbulkan gerak, baik gerak berpindah maupun gerak di dalam organ dalam. Otot terbentuk dari fibril otot kontraktil dan dipisahkan menjadi tiga jenis utama; otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot polos tidak memiliki striasi ketika diamati secara mikroskopis. Otot polos berkontraksi perlahan tetapi mempertahankan kontraktibilitas pada rentang panjang peregangan yang luas. Kontraktibilitas serupa juga ditemukan di organ seperti tentakel anemon laut dan tentakel pada dinding tubuh teripang. Otot rangka berkontraksi dengan cepat tetapi memiliki rentang ekstensi yang terbatas. Otot tersebut ditemukan dalam gerakan bagian pelengkap tubuh (appendage) dan rahang. Otot lurik miring adalah transisi diantara keduanya. Filamennya tidak selaras dan ini adalah jenis otot yang ditemukan pada cacing tanah yang dapat memanjang perlahan atau membuat kontraksi cepat. Pada tingkatan hewan yang lebih tinggi, otot lurik terbentuk dalam kumpulan yang melekat pada tulang untuk memberikan gerakan dan seringkali tersusun secara antagonis. Otot polos ditemukan di dinding rahim, kandung kemih, usus, perut, esofagus, saluran pernapasan, dan pembuluh darah. Otot jantung hanya ditemukan di jantung, memungkinkannya berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh.

Jaringan saraf

Jaringan saraf terdiri dari sejumlah besar sel saraf yang dikenal sebagai neuron yang berfungsi mengirimkan informasi. Pada beberapa hewan laut simetri radial yang bergerak lambat seperti ctenophora dan cnidaria (termasuk anemon laut dan ubur-ubur), saraf membentuk jaring saraf, tetapi pada kebanyakan hewan mereka disusun secara longitudinal menjadi bundel. Pada hewan sederhana, neuron reseptor di dinding tubuh menyebabkan reaksi lokal terhadap suatu rangsangan. Pada hewan yang lebih kompleks, sel reseptor khusus seperti kemoreseptor dan fotoreseptor ditemukan berkelompok dan mengirimkan pesan melalui sirkuit neural ke bagian lain dari organisme. Neuron dapat terhubung satu sama lain di ganglia. Pada vertebrata, reseptor khusus adalah dasar dari organ indera dan memiliki sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi. Yang terakhir terdiri dari saraf sensorik yang mengirimkan informasi dari organ indera dan saraf motorik yang memengaruhi organ target. Sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf somatik yang menyampaikan sensasi dan mengontrol otot lurik, dan sistem saraf otonom yang tanpa sadar mengontrol otot polos, kelenjar dan organ dalam tertentu, termasuk perut.

Anatomi vertebrata

Tengkorak tikus

Semua vertebrata memiliki penampang tubuh dasar yang serupa dan pada beberapa titik dalam siklus hidupnya (sebagian besar pada tahap embrionik), mereka memiliki karakteristik chordata utama, yakni notokorda berupa batang kaku, tabung neuron berongga di bagian punggung dan berisi bahan saraf, lengkungan faringeal, dan sebuah ekor di belakang anus. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh koluma vertebra dan berada di atas notokorda, sementara saluran pencernaan berada di bawahnya. Jaringan saraf berasal dari ektoderm, jaringan ikat berasal dari mesoderm, sedangkan pencernaan berasal dari endoderm. Di ujung posterior terdapat ekor yang merupakan kelanjutan dari tulang belakang dan sumsum tulang belakang, tetapi bukan kelanjutan dari pencernaan. Mulut ditemukan di ujung anterior hewan, sementara anus ditemukan di pangkal ekor. Karakteristik sepesifik dari vertebrata adalah koluma vertebra, yang terbentuk melalui pengembangan tulang belakang secara berseri dan tersegmentasi. Pada sebagian besar vertebrata, notokorda menjadi nukleus pulposus dari cakram intervertebral. Namun, beberapa vertebrata lain, seperti ikan sturgeon dan Coelacanth, mempertahankan notokorda hingga dewasa.Vertebrata berahang dicirikan oleh ekstremitas, sirip, atau kaki yang berpasangan dan mungkin akan hilang secara sekunder. Anggota tubuh vertebrata dianggap homolog karena memiliki struktur kerangka dasar yang sama dan diwarisi dari nenek moyang bersama paling terkini mereka. Inilah salah satu argumen yang dikemukakan oleh Charles Darwin untuk mendukung teori evolusinya.

Anatomi ikan

Diagram potongan yang menunjukkan berbagai organ ikan

Anatomi ikan terbagi menjadi kepala, badan, dan ekor, meskipun pembagian antara ketiganya tidak selalu terlihat dari luar. Kerangka, yang membentuk struktur pendukung di dalam ikan, bisa terbuat dari tulang rawan pada chondrichthyes atau tulang pada osteichthyes. Unsur kerangka yang utama adalah koluma vertebra, yang terdiri atas rangkaian tulang belakang terartikulasi yang ringan tetapi kuat. Tulang rusuk ikan menempel pada koluma vertebra dan mereka tidak memiliki ekstremitas (anggota badan) maupun gelang ekstremitas. Ciri-ciri eksternal utama ikan, yakni sirip, tidak berhubungan langsung dengan koluma vertebra, kecuali sirip ekor. Sirip didukung oleh otot-otot yang membentuk bagian utama dari badan atau batang tubuh. Jantung memiliki dua ruang dan memompa darah melalui permukaan insang dan ke seluruh tubuh dalam satu putaran peredaran darah. Mata teradaptasi untuk melihat bawah air dan hanya memiliki penglihatan lokal. Ada telinga dalam tetapi tidak ada telinga luar atau telinga tengah. Getaran berfrekuensi rendah dideteksi oleh gurat sisi, sebuah organ indera yang terdapat di sepanjang sisi tubuh ikan, yang dapat mendeteksi perubahan tekanan air dan pergerakan di dekat ikan.

Hiu dan pari adalah ikan basal dengan banyak ciri anatomi primitif yang mirip dengan ikan purba, termasuk kerangka mereka yang tersusun dari tulang rawan. Tubuh mereka cenderung rata secara dorso-ventral dan mereka biasanya memiliki lima pasang celah insang serta mulut besar yang terletak di bagian bawah kepala. Dermis ditutupi oleh sisik plakoid dermal yang terpisah. Mereka memiliki kloaka yang menjadi muara saluran kemih dan alat kelamin, tetapi tidak memiliki gelembung renang. Ikan bertulang rawan menghasilkan sejumlah kecil telur berukuran besar yang mengandung kuning telur. Beberapa spesies mereka bersifat ovovivipar yang ikan mudanya berkembang secara internal, sementara ikan lain bersifat ovipar yang larvanya berkembang secara eksternal dalam cangkang telur.

Garis keturunan ikan bertulang sejati menunjukkan karakteristik anatomi yang lebih diturunkan, sering kali dengan perubahan evolusioner besar bila dibandingkan dengan karakteristik ikan purba. Mereka memiliki kerangka dari tulang, umumnya tubuh mereka rata secara lateral, memiliki lima pasang insang yang dilindungi oleh operkulum, dan mulutnya terletak di ujung moncong atau di dekatnya. Dermis ditutupi oleh sisik yang tumpang tindih. Ikan bertulang memiliki gelembung renang yang membantu mereka mempertahankan kedalaman yang konstan di kolom air, tetapi tidak memiliki kloaka. Kebanyakan dari mereka menelurkan sejumlah besar telur berukuran kecil dengan sedikit kuning telur, yang mereka sebarkan ke kolom air.

Anatomi amfibi

Frog skeleton
Kerangka dari katak bertanduk surinam (Ceratophrys cornuta)
Model katak dari plastik

Amfibi adalah kelas hewan yang terdiri dari katak, salamander, dan sesilia. Mereka merupakan tetrapoda, tetapi sesilia dan beberapa spesies salamander tidak memiliki ekstremitas atau ekstremitas mereka sangat mengecil. Tulang-tulang utama mereka berongga dan ringan serta sepenuhnya mengeras, dengan tulang belakang yang saling mengunci satu sama lain dan memiliki tonjolan artikular. Tulang rusuk mereka biasanya pendek dan dapat menyatu dengan tulang belakang. Sebagian besar dari tengkorak mereka lebar dan pendek dan sering terosifikasi dengan tidak lengkap. Kulit mereka mengandung sedikit keratin dan tidak memiliki sisik, tetapi mengandung banyak kelenjar lendir dan pada beberapa spesies, kelenjar racun. Jantung amfibi memiliki tiga ruang, dua serambi dan satu bilik. Mereka memiliki kandung kemih dan zat sisa metabolisme berupa nitrogen diekskresikan terutama sebagai urea. Amfibi bernapas dengan cara pemompaan bukal, yaitu tindakan memompa yang menarik udara melalui lubang hidung ke daerah bukofaringeal, yang kemudian ditutup dan udara dipaksa masuk ke paru-paru oleh kontraksi tenggorokan. Mereka melengkapinya dengan pertukaran gas melalui kulit yang perlu dijaga kelembapannya.

Katak memiliki gelang panggul yang kuat serta kaki belakang yang jauh lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan kaki depan. Kaki memiliki empat atau lima jari dan jari-jarinya sering kali berselaput untuk berenang atau memiliki bantalan isap untuk memanjat. Katak memiliki mata yang besar dan tidak memiliki ekor. Salamander penampilannya menyerupai kadal; kaki pendek mereka menonjol ke samping, perutnya dekat atau bersentuhan dengan tanah, dan mereka memiliki ekor yang panjang. Sesilia menyerupai cacing tanah dan tidak berkaki. Mereka menggali liang melalui kontraksi otot yang bergerak di sepanjang tubuh dan mereka berenang dengan meliuk-liukkan tubuh dari sisi ke sisi.

Anatomi reptil

Kerangka dari seekor ular derik punggung berlian (Crotalus atrox)

Reptil adalah kelas hewan yang terdiri dari kura-kura, tuatara, kadal, ular, dan buaya. Mereka merupakan tetrapoda, tetapi ular dan beberapa spesies kadal tidak memiliki ekstremitas atau ekstremitas mereka jauh mengecil. Tulang mereka lebih keras dan kerangka mereka lebih kuat dibandingkan amfibi. Giginya berbentuk kerucut dan sebagian besar ukurannya seragam. Sel-sel permukaan epidermis termodifikasi menjadi sisik-sisik tajam yang menciptakan lapisan kedap air. Reptil tidak dapat menggunakan kulit mereka untuk respirasi seperti halnya amfibi dan memiliki sistem pernapasan yang lebih efisien untuk menarik udara ke paru-paru mereka dengan memperluas dinding dada mereka. Jantung reptil menyerupai amfibi, tetapi ada septum yang lebih lengkap untuk memisahkan aliran darah teroksigenasi dan terdeoksigenasi. Sistem reproduksi telah berkembang untuk fertilisasi internal, dengan organ kopulasi yang terdapat di sebagian besar spesies. Telur reptil dikelilingi oleh selaput amniota yang mencegahnya mengering. Telur diletakkan di darat atau berkembang secara internal pada beberapa spesies. Kandung kemih mereka berukuran kecil karena limbah nitrogen diekskresikan sebagai asam urat.

Anatomi burung

Lukisan bagian sayap burung oleh Albrecht Dürer, c. 1500–1512

Burung merupakan salah satu jenis tetrapoda yang meskipun kaki belakang mereka digunakan untuk berjalan atau melompat, namun kaki depan mereka merupakan sayap yang ditutupi bulu dan teradaptasi untuk terbang. Burung bersifat endotermik, memiliki laju metabolisme yang tinggi, sistem rangka yang ringan, dan otot-otot yang kuat. Tulang-tulang panjangnya tipis, berongga, dan sangat ringan. Kantung udara yang memanjang dari paru-paru menempati bagian tengah beberapa tulang. Tulang dadanya lebar dan biasanya memiliki lunas dan vertebra belakangnya menyatu. Burung tidak memiliki gigi dan rahang sempit mereka beradaptasi menjadi paruh yang tertutup tanduk. Matanya relatif besar, terutama pada spesies nokturnal seperti burung hantu. Wajahnya menghadap ke depan pada predator dan menyamping pada bebek.

Bulu merupakan perkembangan dari epidermis yang menyebar di atas kulit. Bulu besar untuk terbang terdapat pada sayap dan ekor, bulu kontur menutupi permukaan tubuh, sedangkan bulu halus turun ditemukan pada burung muda dan di bawah bulu kontur burung air. Satu-satunya kelenjar kulit adalah kelenjar uropigial tunggal di dekat pangkal ekor, yang menghasilkan sekresi berminyak yang membuat bulu menjadi kedap air saat burung membersihkan diri. Ada sisik di tungkai, kaki, dan cakar di ujung jari kaki.

Anatomi mamalia

Mamalia adalah kelas hewan yang beragam, sebagian besar dari mereka terestrial, tetapi ada juga yang hidup di air dan yang lain telah berevolusi untuk terbang mengepak atau terbang meluncur. Mereka kebanyakan memiliki empat ekstremitas, tetapi beberapa mamalia air tidak memiliki ekstremitas atau termodifikasi menjadi sirip, sementara kaki depan kelelawar termodifikasi menjadi sayap. Kaki sebagian besar mamalia terletak di bawah badan, yang menapak dengan baik di tanah. Tulang mamalia mengeras dengan baik dan giginya, yang biasanya berdiferensiasi, dilapisi lapisan enamel prismatik. Selama hidupnya, gigi mereka tercabut sekali (gigi susu) atau tidak tercabut sama sekali, seperti yang terjadi pada Cetacea. Mamalia memiliki tiga tulang di telinga tengah dan koklea di telinga dalam. Kulit mereka tertutup rambut dan mengandung kelenjar yang mengeluarkan keringat. Beberapa kelenjar terspesialisasi sebagai kelenjar susu, yang menghasilkan susu untuk memberi makan anak mereka. Mamalia bernapas dengan paru-paru dan memiliki diafragma berotot yang memisahkan rongga dada dari perut, yang membantu mereka menarik udara ke paru-paru. Jantung mamalia memiliki empat ruang dengan darah teroksigenasi dan terdeoksigenasi sepenuhnya terpisah. Limbah nitrogen diekskresikan terutama sebagai urea.

Mamalia tergolong amniota dan sebagian besar merupakan vivipar, melahirkan anak yang hidup. Pengecualian untuk ini adalah monotremata, platipus, dan ekidna dari Australia yang bertelur. Sebagian besar mamalia memiliki plasenta, tempat janin yang sedang berkembang memperoleh makanan, tetapi pada marsupialia, tahap janin sangat singkat dan bayi yang lahir belum matang dan harus menemukan jalan ke kantong induknya, tempat ia menempel pada puting susu dan menyelesaikan perkembangannya.

Anatomi manusia

Teknik anatomi modern, MRI, menunjukkan penampang sagital dari kepala]]
Gambaran anatomi manusia dari tahun 1728

Manusia memiliki tubuh seperti mamalia pada umumnya. Manusia memiliki kepala, leher, batang tubuh (yang meliputi dada dan perut), dua lengan dan tangan, serta dua tungkai dan kaki. Umumnya, mahasiswa ilmu biologi tertentu, paramedis, prostetis dan ortotis, fisioterapis, terapis okupasi, perawat, dan mahasiswa kedokteran mempelajari anatomi makroskopis dan anatomi mikroskopis dari model, kerangka, buku ajar, diagram, foto, kuliah dan tutorial, dan sebagai tambahan, mahasiswa kedokteran umumnya juga belajar anatomi makroskopis melalui praktik pembedahan dan pemeriksaan kadaver. Studi anatomi mikroskopis (atau histologi) dapat dibantu dengan praktik memeriksa preparat histologis di bawah mikroskop.

Anatomi, fisiologi, dan biokimia manusia merupakan ilmu kedokteran dasar yang saling melengkapi, yang umumnya diajarkan kepada mahasiswa kedokteran pada tahun pertama. Anatomi manusia dapat diajarkan secara regional (berdasarkan bagian tubuh seperti kepala dan dada) atau sistemik (seperti sistem saraf atau sistem pernapasan). Buku referensi anatomi utama, Gray's Anatomy, telah direorganisasi dari format sistem ke format regional, sejalan dengan metode pengajaran modern. Pengetahuan anatomi yang menyeluruh diperlukan oleh dokter, terutama ahli bedah dan dokter yang bekerja di beberapa spesialisasi diagnostik, seperti patologi anatomi, histopatologi, dan radiologi.

Ahli anatomi akademis biasanya dipekerjakan oleh universitas, pendidikan kedokteran, atau rumah sakit pendidikan. Mereka sering terlibat dalam pengajaran anatomi dan penelitian mengenai sistem, organ, jaringan, atau sel tertentu.

Anatomi invertebrata

Kepala seekor Daphnia jantan, yang tergolong krustasea planktonik

Invertebrata merupakan organisme yang sangat beragam, mulai dari eukariota uniseluler paling sederhana seperti Paramecium hingga hewan multiseluler yang kompleks seperti gurita, lobster, dan capung. Sekitar 95% dari spesies hewan merupakan invertebrata. Menurut definisi, tidak satu pun dari makhluk ini yang memiliki tulang belakang. Sel yang dimiliki oleh protozoa uniseluler memiliki struktur dasar yang sama dengan sel hewan multiseluler, tetapi beberapa bagian sel uniseluler terspesialisasi untuk menjalankan fungsi yang setara dengan jaringan dan organ. Pergerakan sel sering difasilitasi oleh silia atau flagela atau sel dapat bergerak melalui pseudopodia, makanan dapat dikumpulkan dengan fagositosis, kebutuhan energi dapat dipasok oleh fotosintesis, dan sel dapat ditopang oleh endoskeleton atau eksoskeleton. Beberapa protozoa dapat membentuk koloni multiseluler.

Hewan adalah organisme multiseluler, dengan kelompok sel yang berbeda mengerjakan fungsi yang berbeda. Jenis jaringan hewan yang paling dasar adalah jaringan epitel dan jaringan ikat, yang keduanya terdapat di hampir semua invertebrata. Permukaan luar epidermis biasanya terbentuk dari sel-sel epitel dan mengeluarkan matriks ekstraseluler yang memberikan dukungan kepada organisme. Endoskeleton yang berasal dari mesoderm terdapat pada echinodermata, porifera, dan beberapa sefalopoda. Eksoskeleton berasal dari epidermis dan terdiri dari kitin pada artropoda (serangga, laba-laba, kutu, udang, kepiting, lobster). Kalsium karbonat membentuk cangkang moluska, brakiopoda, dan beberapa cacing polychaeta pembentuk tabung, sementara silika membentuk kerangka luar diatom dan radiolaria yang berukuran mikroskopis. Invertebrata lain mungkin tidak memiliki struktur kaku, tetapi epidermis dapat mensekresikan berbagai lapisan permukaan seperti pinakoderm pada porifera, kutikula bergelatin pada Cnidaria (polip, anemon laut, ubur-ubur), serta kutikula berkolagen pada Annelida. Lapisan epitel di bagian luar dapat berupa sel sensorik, sel kelenjar, dan sel penyengat. Mungkin juga ada tonjolan seperti mikrovili, silia, bulu atau rambut kejur, duri, dan tuberkel.

Anatomi artropoda

Artropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan hewan yang diketahui memiliki lebih dari satu juta spesies. Serangga memiliki tubuh tersegmentasi yang dilapisi oleh penutup luar bersendi jelas, yaitu eksoskeleton, yang sebagian besar terbuat dari kitin. Segmen tubuh diatur menjadi tiga bagian yang berbeda, yakni kepala, dada, dan perut. Kepala biasanya memiliki sepasang antena sensorik, sepasang mata majemuk, satu hingga tiga mata sederhana, dan tiga set struktur yang termodifikasi untuk membentuk bagian mulut. Dada memiliki tiga pasang kaki tersegmentasi. Ada tiga segmen pada dada yang masing-masing-masing-masing memiliki sepasang kaki, serta terdapat satu atau dua pasang sayap. Perut terdiri dari sebelas segmen, beberapa di antaranya mungkin menyatu dan berisi sistem pencernaan, pernapasan, ekskresi, dan reproduksi. Ada variasi yang cukup besar di antara spesies dan banyak adaptasi pada beberapa bagian tubuh, terutama sayap, kaki, antena, dan bagian mulut.

Laba-laba, yang termasuk dalam kelas Arachnida, memiliki empat pasang kaki; tubuhnya terbagi menjadi dua segmen: sefalotoraks dan perut. Laba-laba tidak memiliki sayap dan tidak memiliki antena. Mereka memiliki bagian mulut yang disebut chelicerae yang sering kali terhubung ke kelenjar racun karena kebanyakan laba-laba berbisa. Mereka memiliki sepasang struktur sekunder yang disebut pedipalpus yang melekat pada sefalotoraks. Pedipalpus memiliki segmentasi yang mirip dengan kaki dan berfungsi sebagai organ pengecap dan penciuman. Di ujung masing-masing pedipalpus jantan terdapat simbium berbentuk sendok yang berfungsi menopang organ kopulasi.

Cabang anatomi lainnya

Selain dikelompokkan menjadi anatomi makroskopis dan anatomi mikroskopis, terdapat beberapa pendekatan lain untuk mengklasifikasikan anatomi, misalnya anatomi permukaan atau superfisial yang mempelajari karakteristik tubuh yang dapat dilihat dengan mudah dari kontur luar tubuh. Cabang anatomi ini memungkinkan dokter hewan, terutama dalam pembedahan hewan, untuk menilai posisi dan anatomi struktur terkait yang berada lebih dalam. Superfisial merupakan istilah anatomi yang menunjukkan bahwa suatu struktur terletak relatif dekat dengan permukaan tubuh. Selain itu ada pula anatomi perbandingan atau komparatif yang bertujuan membandingkan struktur anatomi (baik makroskopis maupun mikroskopis) pada berbagai kelompok hewan yang berbeda. Terakhir, terdapat anatomi artistik yang digunakan oleh para seniman untuk merekonstruksi struktur tubuh dengan akurat dalam karya-karyanya.

Sejarah

Zaman Kuno

Ilustrasi awal temuan anatomi manusia

Pada 1600 SM, Papirus Edwin Smith, sebuah teks medis Mesir Kuno, telah menggambarkan jantung, pembuluh darah, hati, limpa, ginjal, hipotalamus, rahim dan kandung kemih, serta menunjukkan bahwa pembuluh darah berasal dari jantung. Papirus Ebers (c. 1550 SM) menampilkan "risalah tentang jantung", yang menjelaskan bahwa pembuluh membawa semua cairan tubuh ke atau dari setiap anggota tubuh.

Kota Iskandariyah pada masa Kerajaan Ptolemaik tidak hanya memiliki perpustakaan terbesar berisi buku-buku dan catatan medis, tetapi juga menjadi tempat tinggal bagi banyak praktisi medis dan filsuf. Dua ahli anatomi dan fisiologi paling terkenal abad ketiga adalah Herofilos dan Erasistratos. Kedua dokter ini membantu merintis pembedahan manusia untuk penelitian medis. Mereka juga melakukan viviseksi terhadap mayat para penjahat yang dihukum, yang dianggap tabu sampai Renaisans. Herofilos diakui sebagai orang pertama yang melakukan pembedahan sistematis, dan ia menjadi terkenal karena karya-karya anatominya memberikan kontribusi yang mengesankan pada banyak cabang anatomi dan banyak aspek kedokteran lainnya. Di antara beberapa karyanya yaitu pengelompokan sistem denyut nadi, penemuan bahwa arteri manusia memiliki dinding yang lebih tebal dibandingkan vena, dan bahwa atrium adalah bagian dari jantung. Pengetahuan Herofilos tentang tubuh manusia memberi pengetahuan penting untuk memahami otak, mata, hati, organ reproduksi, dan sistem saraf, serta mengkarakterisasi perjalanan penyakit. Sementara itu, Erasistratos secara akurat menggambarkan struktur otak, termasuk rongga dan membrannya, serta membuat perbedaan antara otak besar dan otak kecil. Selama studi di Iskandariyah, Erasistratos secara khusus memperhatikan studi tentang sistem peredaran darah dan saraf. Ia mampu membedakan saraf sensorik dan motorik dalam tubuh manusia dan percaya bahwa udara masuk ke paru-paru dan jantung, yang kemudian dibawa ke seluruh tubuh. Pembedaan antara arteri dan vena yang dikemukakannya—bahwa arteri yang membawa udara ke seluruh tubuh, sedangkan vena yang membawa darah dari jantung—merupakan penemuan anatomi yang hebat. Erasistratos juga bertanggung jawab atas penamaan dan penggambaran fungsi epiglotis dan katup jantung, termasuk trikuspid. Pada abad ketiga, dokter-dokter Yunani mampu membedakan saraf dari pembuluh darah dan tendon, dan menyadari bahwa saraf menyampaikan impuls saraf. Herofilos menyatakan bahwa kerusakan saraf motorik menyebabkan kelumpuhan, menamai meninges dan ventrikel di otak, membuat pembagian antara otak kecil dan otak besar dan menyatakan bahwa otak adalah "pusat intelek" dan bukan "ruang pendingin" seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles. Herofilos juga diakui sebagai orang yang menjelaskan saraf optikus, okulomotorius, divisi motorik dari saraf trigeminalis, wajah, vestibulokoklearis, dan hipoglosus.

Anatomi mata pertama kalinya dalam sejarah oleh Hunain bin Ishaq pada abad ke-9
Peralatan bedah ditemukan pertama kali oleh Abu al-Qasim al-Zahrawi pada abad ke-11

Temuan besar terjadi pada abad ketiga SM, baik dalam sistem pencernaan maupun reproduksi. Herofilos menemukan dan mendeskripsikan kelenjar ludah, usus kecil, dan hati. Dia menunjukkan bahwa rahim adalah organ berongga dan menggambarkan ovarium dan saluran rahim. Herofilos menyatakan bahwa spermatozoa diproduksi oleh testis dan merupakan orang pertama yang mengidentifikasi kelenjar prostat. Anatomi otot dan kerangka dijelaskan dalam Korpus Hippokrates, kumpulan karya medis Yunani Kuno yang ditulis oleh orang-orang yang tidak diketahui. Aristoteles menggambarkan anatomi vertebrata berdasarkan pembedahan hewan, sementara Praxagoras mengidentifikasi perbedaan antara arteri dan vena.

Pada abad ke-2, Galenus, seorang ahli anatomi, klinisi, penulis, dan filsuf, menulis risalah anatomi yang terakhir dan sangat berpengaruh pada zaman kuno. Dia mengumpulkan pengetahuan yang telah ada dan mempelajari anatomi melalui pembedahan hewan. Galenus adalah salah satu ahli fisiologi eksperimental pertama bereksperimen melalui viviseksi pada hewan. Gambar-gambar Galenus, yang sebagian besar didasarkan pada anatomi anjing, menjadi satu-satunya buku teks anatomi untuk seribu tahun berikutnya. Karyanya diketahui oleh dokter-dokter Renaisans hanya melalui pengobatan pada Zaman Kejayaan Islam sampai diterjemahkan dari bahasa Yunani pada abad ke-15.

Zaman Pertengahan hingga modern awal

Ilustrasi anatomi pada abad ke-13
Studi anatomi lengan oleh Leonardo da Vinci, (sekitar 1510)
Bagan anatomis dalam epitom Vesalius, 1543
Michiel Jansz van MiereveltPelajaran anatomi oleh Dr. Willem van der Meer, 1617

Anatomi hanya sedikit berkembang dari zaman klasik sampai abad ke-16; seperti yang ditulis oleh sejarawan Marie Boas, "Kemajuan dalam anatomi sebelum abad ke-16 secara misterius lambat, sama halnya dengan perkembangannya setelah tahun 1500 yang sangat pesat". Antara tahun 1275 dan 1326, ahli anatomi Mondino de Luzzi, Alessandro Achillini, dan Antonio Benivieni di Bologna melakukan pembedahan manusia sistematis pertama sejak zaman kuno.Anatomi karya Mondino tahun 1316 adalah buku teks pertama pada Abad Pertengahan yang merekonstruksi ulang pemahaman anatomi manusia. Buku ini menggambarkan tubuh dalam urutan sebagaimana pembedahan yang dilakukan Mondino, dimulai dengan perut, lalu dada, lalu kepala, dan anggota badan. ini adalah buku teks anatomi standar untuk abad berikutnya.

Leonardo da Vinci (1452–1519), yang diberi pengetahuan anatomi oleh Andrea del Verrocchio, memanfaatkan pengetahuannya tersebut dalam karya-karya seninya dan membuat banyak sketsa struktur rangka, otot, serta organ-organ manusia dan vertebrata lain yang dia bedah.

Andreas Vesalius (1514–1564), profesor anatomi di Universitas Padova yang berasal dari Kadipaten Brabant, dianggap sebagai bapak anatomi manusia modern. Ia menerbitkan buku yang berpengaruh, De humani corporis fabrica ("struktur tubuh manusia"), buku berformat besar dalam tujuh volume, pada 1543. Ilustrasi yang akurat dan detail yang rumit, sering kali digambarkan dalam pose alegori terhadap lanskap Italia, dibuat oleh seniman Jan Stephan Kalkar, murid dari Tiziano Vecelli. Para ahli muslim juga telah menuliskan buku-buku anatomi. Sebagai contoh, Qanun Kedokteran karya Ibnu Sina pada abad ke-10 menjelaskan tentang anatomi tulang manusia dan cara pengobatan penyakitnya. Selain itu, terdapat naskah dari sekitar abad ke-15 pada masa pemerintahan Mamluk yang memuat penjelasan terperinci mengenai anatomi kuda.

Zaman modern akhir

Sebelum era medis modern, sarana utama untuk mempelajari struktur internal tubuh adalah diseksi jenazah, serta inspeksi, palpasi, dan auskultasi orang hidup. Penemuan mikroskop lantas membuka pemahaman tentang keberadaan blok pembangun jaringan kehidupan. Kemajuan teknis dalam pengembangan lensa akromatik meningkatkan daya resolusi mikroskop dan sekitar tahun 1839, Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann mengidentifikasi bahwa sel adalah unit dasar organisasi semua makhluk hidup. Struktur berukuran kecil dipelajari dengan melewatkan cahaya melalui sel dan menggunakan mikrotom untuk membuat irisan jaringan yang cukup tipis untuk diperiksa. Teknik pewarnaan menggunakan pewarna buatan digunakan untuk membantu membedakan berbagai jenis jaringan. Kemajuan di bidang histologi dan sitologi dimulai pada akhir abad ke-19, seiring dengan kemajuan teknik bedah yang memungkinkan pengangkatan spesimen biopsi dengan aman dan tanpa rasa sakit. Penemuan mikroskop elektron membawa kemajuan besar dalam kekuatan resolusi dan memungkinkan penelitian tentang ultrastruktur sel dan organel, serta struktur lain di dalamnya. Pada sekitar waktu yang sama, tahun 1950-an, penggunaan kristalografi sinar-X untuk mempelajari struktur kristal protein, asam nukleat, dan molekul biologis lainnya memunculkan bidang baru yaitu anatomi molekuler.

Kemajuan yang sama pentingnya terjadi dalam teknik noninvasif untuk memeriksa struktur interior tubuh. Sinar-X dapat melewati tubuh dan digunakan dalam radiografi dan fluoroskopi medis untuk membedakan struktur interior yang memiliki tingkat keburaman yang bervariasi. Pencitraan resonansi magnetik, tomografi terkomputasi, dan ultrasonografi medis memungkinkan pemeriksaan struktur internal dengan detail yang belum pernah diamati sebelumnya hingga tingkat yang jauh melampaui imajinasi cendekiawan pada generasi-generasi sebelumnya.

Galeri

Catatan kaki

Lihat pula

Pranala luar


Новое сообщение